FYI.

This story is over 5 years old.

Resto Cepat Saji

KFC Cina Pakai Teknologi Pengenal Wajah Mengingat Menu Favorit Pelanggan

Tanpa perlu mengatakan apapun pada petugas kasir, menu favoritmu dari resto cepat saji ayam goreng ini sudah bisa disajikan. Keren atau malah seram?
Foto oleh Flickr user Steigerwald28

Artikel ini pertama kali tayang di MUNCHIES.

Barangkali, tak ada yang lebih nyaman dibanding kantin kampus kita dulu. Rasa makanannya mungkin biasa-biasa saja. Tapi, penjaja makanan di sana sudah hapal di luar kepala apa yang bakal kita pesan—jelas lah, wong kita menggantungkan keselamatan perut kita pada para warung kantin hampir tiap hari. Untuk memesan makanan, kita cuma perlu memasang senyum dan—kalau memang perlu—ngomong "yang biasa ya Bang/Buk!" Dijamin, sajian yang kita inginkan segera terhidang.

Iklan

Gagasan semacam itu yang kini berusaha dilakukan oleh cabang Kentucky Fried Chicken di Cina. "Restoran Pintar" pertama di Tiongkok itu meng-install seperangkat mesin yang membuat (sekaligus mengingat) rekomendasi menu berdasarkan hasil memindai wajah setiap pelanggan.   Teknologi pemindai yang memanfaat kecerdasaan buatan itu adalah hasil kerjasama antara KFC dan Baidu, perusahaan Cina yang menurut TechCrunch kerap dijuluki sebagai "Google-nya Cina."

Berikut cara mesin ini bekerja: ketika seorang pelanggan bendiri di depan konter, mesin pengenal wajah akan menganalisis wajah mereka, menentukan gender, umur, dan mood. Informasi hasil amatan ini kemudian jadi dasar menyusun rekomendasi menu. Dalam beberapa hal, cara kerja ini akan melahirkan beberapa dilema.

Dalam sebuah pernyataannya, Baidu menyatakan bahwa mesin buat mereka akan "menyarankan seorang berumur 20 tahunan untuk memesan Crispy Chicken Hamburger, sayap ayam goreng, dan segelas Coke untuk makan siang." Sebaliknya, mesin akan menganjurkan  perempuan berusia 50 tahun lebih untuk "memesan bubur dan susu kedelai untuk sarapan." Yang kedua ini memang kedengaran seperti sebentuk hukuman daripada rekomendasi menu.

"Jika pengunjung KFC  kembali berkunjung dan kembali dipindai wajahnya, mesin akan mengenalinya dan segera menunjukkan daftar pesanan sebelumnya. Intinya, mesin akan mengingat menu yang biasa dipesan dan membantu pelanggan untuk memesan lebih cepat." ujar Wu Zhongqin, deputy director  Institute of Deep Learning of Baidu Inc, seperti dikutip oleh China Daily.

Iklan

Teorinya, beberapa menu akan terkesan sangat seksis. Namun, dalam prakteknya, kondisinya bisa lebih parah dari itu. Reporter Guardian reporter Amy Hawkins mencoba secara langsung sistem ini. Sistem mengenalinya sebagai "seorang perempuan" yang "menawan" namun usianya—menurut hasil amatan

Sebenarnya, jika kostumer tak puas dengan rekomendasi menu yang diajukan, mereka bisa memilih dari list menu yang tersedia. Setelah itu, mereka tinggal memberkan pesannya di meja counter. Ketika Amy mengunjungi cabang KFC pintar tersebut, mayoritas kostumer memilih memesan langsung pada pegawai. Sepertinya, jika Baidu dan KFC bernafsu untuk memasang mesin pintar ini di 5.000 outlet KFC di Cina, mereka harus membuat mesin yang lebih cerdas, bukan mesin ecek-ecek seperti ini.

"Inovasi kami menggunakan teknologi termutakahir dan akan menarik kostumer muda yang biasanya mencari hal baru yang trendy," tandas Zhao Li, General Manager Beijing KFC, kepada China Daily. "Proses digitalisasi restoran akan melahirkan layanan lebih cepat dan ringkas."

Oh ya, kamu sebaiknya tak lupa bahwa "hal baru yang trendy" juga bakal menyimpan gambar wajah anda dalam database kostumer KFC. barangkali, memang lebih kembali ke restoran langganan  atau kantin kampus, barang sebulan sekali.

MUNCHIES berusaha menghubungi KFC untuk mendapatkan komentar dari pihak mereka. Namun, sampai artikel ini dilansir, permintaan kami belum digubris.