Memanjatkan Doa dari Kaki Gunung Agung
semua foto oleh Aria Danaparamita

FYI.

This story is over 5 years old.

Erupsi Gunung Agung

Memanjatkan Doa dari Kaki Gunung Agung

Kami mengabadikan upacara Purnama Kapat di Pura Besakih. Doa dipanjatkan di bawah bayang-bayang gunung berapi yang siap meletus kapan saja.

Status Awas yang disematkan pada Gunung Agung berarti gunung paling suci di Pulau Bali itu bisa meletus kapan saja dia mau. Pemerintah sudah mewanti-wanti agar jangan ada yang mendekat ke zona merah radius 9-12 kilometer dari kawah. Kamis 5 Oktober kemarin, ratusan umat Hindu memilih menghiraukan imbauan dan tetap menyelenggarakan upacara Purnama Kapat di Pura Besakih yang jaraknya tak sampai 10 kilometer dari Gunung Agung. Menantang bahaya untuk memanjatkan doa kepada para dewa adalah hal yang sepadan untuk dilakukan.

Iklan

Purnama Kapat adalah hari penting bagi Umat Hindu di Bali, terlebih di Pura Besakih, salah satu situs paling suci menurut kepercayaan Hindu Bali. Malam kemarin menandakan purnama ke empat dalam kalender Bali.

Gubernur I Made Mangku Pastika juga hadir dalam upacara. Ia ingin menunjukkan pada dunia bahwa Bali masih aman untuk dikunjungi. Baru-baru ini Mangku Pastika meminta negara-negara untuk mencabut peringatan kunjungan ( travel warning) ke Bali.

""Dengan kerendahan hati kami memohon pada Tuhan agar bencana ini tidak akan menyakiti kita semua," kata Mangku Pastika di sela-sela upacara.

Reporter kami, Aria Danaparamita, menyajikan potret upacara untuk Anda saksikan: