Dari beberapa laporan, semisal Newsweek, Dolores memiliki sejarah panjang depresi. Namun polisi menegaskan bahwa belum ada indikasi final dari laporan tim forensik mengenai penyebab kematiannya. "Kami masih menyimpulkan kematiannya benar-benar mendadak. Belum bisa dijelaskan," kata juru bicara Kepolisian Metro London.Dolores bergabung dengan The Cranberries pada 1990 setelah melihat iklan lowongan di surat kabar dari calon rekan-rekan musisinya itu. Berkat suaranya yang khas dan menggelegar, The Cranberries berhasil memuncaki tangga lagu seluruh dunia pada dekade 90'an, serta dinobatkan sebagai ikon alternative rock. Hits terbesar mereka pada periode tersebut adalah "Zombie" dan "Dreams".Pada 2003, The Cranberries sempat memutuskan hiatus dalam waktu tak ditentukan. Dolores dkk akhirnya bersedia reuni pada 2009, serta kembali merekam materi baru maupun tur keliling dunia. Dolores, semasa hidupnya, terhitung musisi yang produktif. Di luar The Cranberries, dia merilis dua album solo. Album solo perdananya bertajuk Are You Listening? (2007) disusul No Baggage (2009). Sesudah reuni, The Cranberries masih sempat merilis dua album penuh, termasuk salah satunya Something Else yang beredar 2017.Dolores berhasil masuk dalam kategori vokalis rock perempuan paling ikonik sepanjang masa. Tak hanya itu, sebagai frontwoman, dia juga punya aksi panggung yang kuat. Saat diwawancarai i-D (majalah fesyen dan musik bagian dari VICE) tahun lalu, dia sempat membahas beberapa lagu karangannya yang dapat menggambarkan seorang Dolores O'Riordan."[Dolores] sedang berada di London untuk keperluan rekaman bersama band-nya. Belum jelas detail penyebab kematiannya. Keluarga merasa terpukul mendengar kabar ini dan meminta agar privasi mereka dihormati."
Dia tidak keliru. Lagu tersebut memang sangat kuat bagi pendengar. Dolores O'Riordan kini resmi bergabung dalam keabadian bersama musisi legendaris lainnya.Barangkali dua lagu yang aku banget itu adalah Linger atau Zombie. Banyak orang bertemu aku dan mengaku sangat menyukai "Zombie". Banyak pula yang sampai sekarang masih meng-cover lagu tersebut. Alasan utamanya, menurutku, adalah chorus-nya yang catchy dan gampang dinyanyikan. Faktor lain, itu lagu protes. Emosi pendengar memang bisa terpancing. Kita memang diharapkan marah mendengar lagu tersebut. Musisi bisa membuat lagu bahagia atau sedih. Tapi, di sisi lain, kita sebetulnya berhasil jika mampu menghasilkan lagu yang membuat pendengarnya marah. Di lagu semacam itu, kita akan dapat memantik emosi saat dinyanyikan di atas panggung. Itu jenis emosi terbaik.