Beneran Lho, Listrik Sekarang Sudah Bisa Jadi Makanan Manusia
Semua foto via Lappeenranta University of Technology.

FYI.

This story is over 5 years old.

Sains

Beneran Lho, Listrik Sekarang Sudah Bisa Jadi Makanan Manusia

Penelitik dari Finlandia menghasilkan bubuk berbahan dasar listrik, yang dapat kita konsumsi dalam berbagai cara.

Artikel ini pertama kali tayang di MUNCHIES Denmark.

Manusia, dari sononya, dikaruniai keusilan untuk mengutak-atik alam di sekitarnya. Ahli kimia kuno pernah terobsesi menemukan batu bertuah yang bisa mengubah logam menjadi timah dan meski mereka tak pernah berhasil, mereka membuka jalan bagi kemunculan kimia dan ilmu pengetahuan modern. Saat ini, ada banyak cara menjadi kaya dalam sekejap. Misalnya, kamu bisa berspekulasi dengan menggunakan mata uang online atau langsung minta ortu kamu—kalau mereka tajir mampus ya—untuk beli sebuah apartemen di Pantai Indah Kapuk, yang kelak bisa kamu jual setelah beberapa tahun. Intinya, cara jadi kaya itu macam-macam. Imbasnya, para ilmuwan tak lagi repot-repot mencari cara mengubah logam jadi emas. Tujuan penelitian mereka lebih filantropis sekarang. Mencari cara memberi makan manusia tanpa harus membunuh planet ini adalah salah satunya. Dan satu tim dari Finlandia nyaris bisa mewujudkan itu. Mereka mengaku menemukan cara mengubah listrik menjadi makanan. Juha-Pekka Pitkänen, insinyur bioprocessing berumur 42 tahun dari VTT Technical Research Centre of Finland, adalah orang yang ada di balik inisiatif riset gila ini. Tujuannya adalah "menciptakan sistem energi yang berkelanjutan dan bebas karbon." Proyek ini merupakan hasil kolaborai antara VTT dan Lappeenranta University of Technology, Denmark. Bulan lalu, para meneliti merilis sebuah pernyataan resmi, mengabarkan bahwa mereka berhasil membuat makanan berbentuk bubuk dari listrik.

Iklan

Memang sih, ada orang-orang di Bumi ini yang bisa hidup dengan mengkonsumsi air belaka. Bahkan ada yang percaya bisa tetap hidup hanya dengan sinar matahari, jadi kenapa tak pernah kepikiran makan listrik sekalian? Tentu saja, versi modern alkimia ini memunculkan banyak pertanyaan. Makanya, kami mengajak Pitkänen ngobrol untuk mencari tahu apa menyantap makanan dari listrik itu mungkin—serta bagaimana rasanya.

Juha-Pekka Pätkinen, si pembuat makanan berbahan listrik. Semua foto dari arsip Lappeenranta University of Technology.

MUNCHIES: Hi, Juha. ini pertanyaan pertama: Gimana caranya mengubah listrik jadi makanan?
Juha-Pekka Pätkinen: Gampangnya, kami menanam organisme bersel satu yang menyerap CO2 sebagai sumber karbon dan hidrogen sebagai sumber energi. Kami membuat hidrogen dalam biocreator dengan memisahan molekul memakai listri—ini yang namanya elektrolisis air. Kemudian, kami tambahkan ammonoium sulfat sebagai sumber nitrogen. Setelah itu, kami juga menambahkan berbagai macam mikro dan nutrisi non-organik. Posfor misalnya. Tapi, prosesnya masih ada lagi sampai kami bisa menghasilkan makanan. Sebentar, mikroba yang kalian pakai berasal dari mana?
Mikroba yang kami gunakan sebenarnya organisme bersel satu. Bakteri yang kami seleksi dan gunakan dalam proses ini di antaranya adalah ragi dan asam laktat. Ini adalah bakteri yang secara alami di alam sekitar, di permukaan tanah misalnya. Proses yang kami lakukan sebenarnya merupakan sebuah bioproses—sama seperti menyuling bir atau anggur. Bedanya, kami memakai C02 dan listrik sebagai bahannya. Wow, kok kedengarannya lumayan serem. Bisa tolong dijelasin lagi?
Yang paling penting adalah kami melongkap bercocok tanam. Kami bisa mendapatkan c02 dari udara. Listrik bisa diekstraks dari panel matahari. Mirip proses fermentasi dong?
Benar, bedanya kami menggunakan bahan mentah yang berbeda. Tapi perlu ditegaskan namanya bioproses bukan fermentasi. Bisakah kamu menambahkan rasa dan tekstur tertentu dengan menambahkan lebih banyak bahan?
Jadi, prosesnya terbagi dua: memproduksi massa sel dan menggunakan massa sel tersebut. Massa sel mengandung 50 persen protein, 25 persen karbohidrat dan sisanya adalah lemak dan asam nukleat. Untuk mengubah tekstur massa sel, kita harus mengubah cara membuat massa selnya lagi. Jujur saja, kami belum sampai di titik itu. Rasa dan tekstur tentu saja sangat penting, kami memikirkannya sebagai bagian dari produk akhir kami. Bagaimana reaksimu ketika melihat bubuk makanan muncul di depan mata kalian?
Dalam ranah sains. Kami selalu mulai dari hipotesis. Kadang hipotesis kita benar, kadang malah salah. Karena kami gagal selama beberapa tahun, jelas aku senang ketika kami tiba-tiba berhasil. Kamu langsung pengin mencicipi bubuk itu?
Saya langsung mencicipinya kok. Rasanya enggak jelas. Harusnya mungkin aku makan lebih banyak. Sebagian besar bubuk disimpan untuk dianalisa lebih jauj. Jadi aku cuma mencuil sedikit saja.

Mesin bioreaktor yang menghasilkan bubuk dari bahan dasar listrik.

Menurutmu apa guna teknologi ini di masa depan?
Mungkin ini akan berguna dalam industri makanan. Mungkin tekstur produk akhirnya harus lebih mirip dengan daging. Saat ini, kami punya 8 bioreactor berukuran 70-milimeter di lab kami. Kami bisa menghasilkan 1 gram dalam semalam. Kalau skalanya dan kapasitas volumetriknya ditingkatkan 20 kali lipat—sampai mencapai volume dua meter kubik—kita bisa memproduksi 5kg massa sel per hari. Itu cukup sebagai asupan protein untuk 40 orang. Itu tujuan kami beberapa tahun ke depan. Sebenarnya, kita telah melakukan percobaan serupa semasa perasang dingin ketika kedua kubu sedang asing bersaing dalam penjelajahan angkasa. Keduanya berusaha mencari cara untuk bercocok tanam di luar angkasa, sayangnya teknologi waktu itu masih semenjana. Apakah kamu bisa mendapatkan hasil yangs ama di luar Bumi? Misalnya di Mars?
Kami harus membawa biocreator dan mikroba dari Bumi. lalu di sana, kamu setidaknya harus menemukan air, menghasilkan listrik dengan panel matahari dan mendapatkan karbon dioksida di sana. Khusus yang terakhir, kamu mudah menemukannya di atmosfir Mars. Berapa sih jumlah air yang dibutuhkan? Apakah tergantung volume produksinya?
Nggak harus sih. Kamu cuma butuh air. Sebagian besarnya bakal didaur ulang. Jumlahnya malah lebih sedikit dari jumlah yang dibutuhkan dalam proses agrikultur konvensional. Saya bisa mencoba membuat bubuk listrik ini di rumah?
Jadi, proses ini sangat sederhana. Tinggal buka Youtube dan cari "water electrolysis," kamu bakal disodorkan beberapa video. Bikin hidrogen dan oksigen itu gampang kok. Setelah itu, kamu cuma perlu bikin bioreactor. Intinya, ini lebih mudah dari proses kimia biasa.