streaming ilegal

Mola TV Pidanakan Penyedia Streaming Sepak Bola Ilegal di Jabar dan Jatim

Pemegang hak siaran Liga Inggris dan Liga Jerman di Indonesia ini juga memperingatkan agar nobar sepak bola disertai izin tertulis
Mola TV Pidanakan Penyedia Streaming Sepak Bola Ilegal di Jabar dan Jatim
KOLASE OLEH VICE. CUPLIKAN FOTO PERTANDINGAN LIVERPOOL DI EPL OLEH AKUN FLICKR PATRICK STRANDBERG/CC 2.0; ILUSTRASI STREAMING VIA PHXERE/CC 0

Deklarasi perang kepada para pembajak yang diumumkan Mola TV pada Desember lalu udah menampakkan hasil. Mereka mengaku telah menangkap dua layanan streaming sepak bola ilegal asal Jawa Barat dan Jawa Tengah yang kini berstatus tersangka. Para tersangka kini terancam pidana penjara maksimal 10 tahun dan denda Rp4 miliar karena melanggar UU 28/2014 tentang Hak Cipta. Mola TV sebagai pemegang lisensi Liga Inggris dan Liga Jerman merasa dirugikan atas maraknya pembajakan tayangan sepak bola di Indonesia.

Iklan

Pelaku dilaporkan menggunakan aplikasi TVku Player dan Ganteng’s IPTV dalam melakukan pembajakan lewat teknologi internet protocol t elevision (IPTV). Sebagai informasi, IPTV adalah metode distribusi siaran televisi menggunakan jaringan berbasis internet protocol (IP).

IPTV jadi alternatif baru di era internet setelah sebelumnya layanan televisi lebih sering menggunakan frekuensi radio, sinyal satelit, atau televisi kabel. Cara ini dinilai membuat jaringan lebih aman dari gangguan sehingga memberikan pengalaman hiburan yang sempurna. Halah, jadi kayak promosi.

Di sisi yang lain, teknologi IPTV mampu secara langsung “membajak” tayangan dari sumber yang menayangkan konten saat itu juga lewat kerja-kerja peretasan. Pasalnya. IPTV jadi lahan ideal para pembajak karena jeda tayangan antara siaran asli di sumber dengan siaran “bajakan” tidak terlampau jauh. Kemampuan IPTV ini menjelaskan mengapa streaming ilegal sepak bola pakai teknologi ini laris manis, ya karena kayak nonton dari sumber asli secara real-time.

Tim Kuasa Hukum Mola TV Uba Rialin mengatakan pemidanaan pelaku sebenarnya adalah opsi terakhir, namun kini harus dilakukan agar pelaku jera. Sebelumnya, Mola TV mengaku udah berusaha pakai cara halus memberantas pembajak lewat pengumuman melalui surat kabar dan pendekatan langsung di berbagai daerah seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang, Yogyakarta, Denpasar, Medan, Batam, Makassar, dan Balikpapan. Uba juga bilang udah ngasih peringatan tertulis kepada para pihak yang melakukan pembajakan, namun tegurannya malah diabaikan.

Iklan

"Langkah ini sebagai bukti kalau kita harus berjuang dengan tindakan nyata khususnya terkait kasus pelanggaran hak cipta atas tayangan yang dimiliki secara sah ini. Konten yang ada di Mola TV didapatkan dari perjanjian yang sah dengan pihak pemilik lisensi terkait di dalam maupun luar negeri," kata Uba di keterangan resminya, dilansir Kompas. "Oleh karena itu, kasus pelanggaran hak cipta ini tidak hanya merugikan pihak kami. Nama Indonesia juga tercoreng karena kami sudah dipercaya untuk menjadi pemegang hak lisensi tunggal."

Penangkapan dua pembajak baru permulaan, Mola TV menegaskan penegak hukum akan terus melakukan investigasi dan menindak para terduga pelanggar.

Selain membasmi streaming bola ilegal, Mola TV juga tengah menekankan tidak ada yang boleh mengadakan kegiatan nonton bareng (nobar) tanpa izin tertulis pihaknya. Tapi, bukan berarti kita udah enggak bisa nonton bola bareng teman sepermainan kita selama-lamanya.

Jadi, Mola TV sebenarnya udah bekerja sama dengan MIX Network yang khusus ngurusin kerja sama komersial macam kegiatan nobar. Mola TV bukan melarang semua jenis nobar, tapi hanya khusus bagi mereka yang menggelar kegiatan nobar dengan melibatkan kepentingan komersial di dalamnya. Misal, saat komunitas penggemar Hellas Verona bekerja sama dengan salah satu kafe.

Jadi tenang, kalau Anda mengajak tiga teman Anda untuk nonton bersama di rumah Anda yang langganan Mola, tentu masih diperbolehkan. Kan tidak ada yang lebih menenangkan dibanding kegiatan saling menghibur antarsuporter saat tim kesayangannya kalah.