FYI.

This story is over 5 years old.

kebiasaan belanja

Sebelum Belanja, Sebaiknya Tanyakan Enam Hal Ini pada Diri Sendiri

Pakar gangguan belanja kompulsif punya solusi yang mudah bagi kamu yang ingin mengerem nafsu belanjanya.
Foto oleh Stocksy / Kathryn Swayze

Tak jarang kita membeli barang yang sebenarnya tidak begitu penting. Sewaktu berlibur ke Inggris beberapa bulan lalu, saya rencananya ingin mencoba tradisi minum teh ala bangsawan. Saya pun membeli sekotak teh, dan satu set cangkir keramik lengkap dengan tekonya. Sampai sekarang, saya belum melakukannya sama sekali. Cangkir dan tekonya saja belum pernah dipakai.

Nafsu belanja saya sering muncul. Saya harus beli sesuatu, meskipun sebenarnya tidak. Kadang saya memang bisa menahan diri sebelum menggesek kartu kredit, tapi lebih seringnya sih bayar tanpa pikir panjang. Menyesalnya baru belakangan.

Iklan

Saya sedang mendengarkan podcastnya Gaby Dunn , Bad With Money, dan langsung semangat ketika mengetahui ada solusi gampang untuk menangani masalah ini. “Kamu selalu ingin beli barang baru yang tidak kamu perlukan,” kata April Benson, psikolog dan pakar gangguan belanja kompulsif, kepada Dunn. Setiap ada klien yang konsultasi kepada Benson, dia akan menyarankan kliennya untuk menanyakan enam hal ini pada dirinya sendiri:

Kenapa saya ada di sini?

Apa yang saya rasakan?

Apakah saya memerlukan barang ini?

Apa yang terjadi kalau saya menahan diri?

Bayar pakai apa?

Bakal ditaruh di mana barangnya?

“Apabila mereka bisa menjawab pertanyaannya dengan mudah, sebaiknya secara tertulis, itu artinya mereka tidak punya dorongan untuk belanja kompulsif,” terang Benson, yang menyarankan untuk menulis pertanyaannya di buku catatan yang biasa kamu bawa setiap hari. (Bisa juga menulis catatan di ponsel.)

Ingatlah, hidupmu akan baik-baik saja jika tidak membeli barang yang tidak penting. “Iklan yang kita lihat dan tonton memang sengaja membuat kita tertarik untuk beli sesuatu,” tutur Benson.

Kamu bisa mendengarkan keseluruhan podcast Bad With Money episode The High of the Buy untuk memahami kenapa kita sering banget beli barang yang tidak diperlukan.

Follow Anita Hamilton di Twitter .