Tom Galle si artis meme
Seluruh gambar oleh Tom Galle

FYI.

This story is over 5 years old.

Kultur Internet

Berkenalan dengan Seniman Pencipta Meme Kehidupan Nyata

Tom Galle memiliki karya yang cocok kamu nikmati kalau sedang malas ngapa-ngapain di hari Jumat.

Artikel ini pertama kali tayang di i-D Germany

Ada saat di mana kreativitas seseorang melampaui batas dan membuat mereka mampu menciptakan sesuatu yang tadinya terlihat mustahil. Meskipun begitu, ada juga orang yang hanya bisa menatap layar ponselnya dan tak melakukan apa-apa. Kalau kalian mengalami ini, kalian bisa: a) meratapi nasib, b) menyerah, atau c) internetan alias menunda pekerjaan sampai kalian lapar.

Iklan

Tapi, tunggu dulu. Pilihan ketiga tidak selamanya buruk, lho. “Saya menyebutnya sebagai positive procrastination, istilah yang saya pakai untuk menghilangkan rasa bersalah karena sudah membuang-buang waktu,” terang Tom Galle, seniman meme kelahiran Belgia. Galle pernah bekerja untuk klien ternama seperti Nike, Netflix, dan Google. Dia juga terkenal di internet berkat pendekatannya terhadap dunia digital di masa kini. Dia pindah ke Berlin setelah lima tahun tinggal di New York dan mengadakan pertunjukan seni Tinder VR.

i-D Germany tertarik membaca biodata Instagramnya yang berbunyi, “ takes good photo once/original internet content maker/meme artist/internet advisor.” Kami pun mewawancarainya untuk mengenal Galle lebih dalam lagi.

VICE: Siapa itu Tom Galle dan apa yang ingin dicapai dalam karyanya?
Tom: Saya berprofesi sebagai seniman konseptual yang menggunakan bahasa meme untuk membuat karya dari berbagai topik, seperti budaya digital, branding kontemporer, budaya korporasi, dan dampak teknologi pada masyarakat kita. Karya saya sengaja memiliki unsur viral atau bahkan clickbait supaya bisa menyebar di internet dan diakui oleh berbagai subkultur.

nike-knife-tom-galle-meme-art

“Saya dan seorang teman memainkan logo dan branding kontemporer dalam karya kami. Konsep ini menunjukkan budaya korporasi yang penuh kekerasan. Segala bentuk penindasan yang didukung oleh logo-logo ini, dan kemarahan atau pemberontakan masyarakat terhadap perusahaan-perusahaan ini.”

Iklan

Menurutmu, foto yang bagus itu seperti apa?
Foto apa pun bisa muncul dan tersebar di media sosial berkat budaya digital visual yang menjamur di platform seperti Tumblr dan Instagram. Itu artinya ada semacam “perataan” karya visual. Apa saja yang kita posting pada akhirnya akan bersaing dengan atau ditampilkan bersama karya lain yang jumlahnya tak terbatas. Semuanya terlihat sama atau dalam konteks yang sama. Saya menyukai karya yang memahami konteks ini dan melakukan hal yang tidak biasa — mengekspos sesuatu yang tak banyak diketahui publik. Di satu sisi, saya merasa banyak fotografer yang dilatih dengan cara salah. Kamu bisa mengenali mereka dari beberapa kilometer jauhnya. Foto-foto mereka seringnya terlalu mengada-ada dan tidak otentik. Gaya dan pilihan subjeknya juga serupa.

Seperti apa kehidupan sehari-hari seniman meme?
Menyatu dalam budaya meme dan mengetahui semua tren terbaru. Seorang seniman meme menghabiskan waktu berjam-jam di internet untuk melihat-lihat budaya pop, berita, peristiwa terbaru, dan semua meme yang tercipta karenanya. Idenya muncul begitu saja kalau saya melakukan itu. Saya lalu menciptakan sesuatu dari ide yang paling sering dipikirkan. Saya menyebutnya sebagai positive procrastination, istilah yang saya pakai untuk menghilangkan rasa bersalah karena sudah membuang-buang waktu. Saya pikir menunda pekerjaan adalah bagian dari proses kreatif. Apalagi sekarang internet sudah menjadi sumber inspirasi utama kita.

Iklan

Kamu lahir di Belgia tetapi tinggal di New York, dan baru saja pindah. Apa alasanmu pindah ke Berlin dan bagaimana kota ini membuatmu menjadi seorang seniman?
Saya merasa sudah saatnya pindah setelah lima tahun tinggal di New York. Saya rasa dari dulu sudah berjanji pada diri sendiri kalau akan kembali ke Eropa. Dan sepertinya Berlin selalu menjadi pilihan bagi individu yang ingin menjadi seniman atau terjun ke dunia kreatif. Saya agak lupa, sih, tapi hal pertama yang saya sadari tentang Eropa yaitu kami tidak begitu update soal budaya meme. Ya, kamu bisa saja mengikuti akun meme yang sama seperti orang Amerika, tapi rasanya berbeda kalau kamu tidak ‘mengalami’ langsung konten dari meme tersebut. Ini karena sebagian besar meme berasal dari AS.

Apa saran yang ingin kamu berikan untuk para seniman di luar sana?
Jangan terlalu peduli apa kata orang. Ada banyak pendapat di internet, dan kalian bakalan kesulitan mewujudkan karya. Meskipun begitu, kalian harus tetap menerima kritik yang membangun. Jangan terlalu kritis dengan karyamu sendiri. Media sosial memunculkan semacam perilaku ekshibisionisme. Setiap orang kerap mempertontonkan perasaan dan pendapat mereka di internet. Sangat mudah buat kalian untuk terjebak dalam hal itu dan menanggapinya serius. Berhenti internetan kalau itu terjadi.

Simak karya-karya Tom di bawah ini:

Tom-Galle-Meme-Art

Tom Galle

Tom Galle Meme Art I-phone

Wird, Tom Galle. “Saya suka membuat karya dengan simbol dan agama, serta apa yang terjadi apabila kamu meletakkannya dalam konteks atau bahasa visual berbeda.”

Personal Digital Space Tom Galle Meme Art

“Bagiku, menggunakan internet adalah pengalaman pribadi. Kita semua punya hubungan yang sangat intim dengan gawai kita. Bayangkan bagaimana jadinya kalau orang bisa melihat akun Instagram atau kanal Youtube apa yang kamu kunjungi. Semua ini mengungkapkan banyak hal tentang kita. Karyaku menunjukkan hubungan pribadi yang kamu miliki dengan gawai — dan ruang yang kamu butuhkan.”

Tom Galle Meme Art

“Saya dulu sering mengunjungi Jepang, dan mendapatkan banyak inspirasi dari kebudayaannya. Banyak referensi yang bisa saya coba-coba. Buat saya, sandal ‘Geta’ dari Jepang bisa dijadikan benda yang menampilkan obsesi kita dengan teknologi.”

@tomgalle