FYI.

This story is over 5 years old.

myspace

Kabar Buruk: Semua Musik yang Kalian Unggah Ke MySpace Selama 2003-2015 Terhapus

Selamat tinggal musik dari band-band emo dan gaya poni lempar yang dulu sangat kalian idolakan. Biang keroknya adalah 'migrasi server'.
Semua musik yang diunggah di MySpace selama 2003-2015 hilang akibat migrasi server
Foto ilustrasi via Shutterstock 

Halo millenial yang sekarang nyaris atau malah sudah berusia 30-an. Masih ingat 2006? Itu adalah masa popularitas gaya rambut poni lempar, selfie dari atas pakai ponsel nokiamu, hingga musik yang direkam di kamar dengan peralatan seadanya. Semua itu simbol masa muda kalian.

Berbagai atribut masa lalu itu, apalagi kalau kalian 'anak band', biasanya tersimpan di MySpace—media sosial yang dipakai band-band seperti From First to Last dan The Devil Wears Prada untuk mengedarkan musiknya dan memikat para penggemar musik yang dulu masih berumur belasan tahun.

Iklan

Sekarang, semua itu sepenuhnya tinggal kenangan. Pasalnya, segala jenis file musik (beserta foto dan video) yang diunggah ke MySpace sepanjang kurun 2003 hingga 2015 tak bisa diakses lagi. Masalah ini awalnya mencuat setelah ada aduan sejumlah pengguna, yang kemudian dibenarkan oleh manajemen MySpace dalam pernyataan tertulis kepada BBC.

"Akibat proyek migrasi server yang kami lakukan, setiap foto, video dan file audio yang kalian unggah lebih dari tiga tahun tak lagi tersedia di MySpace," demikian keterangan juru bicara MySpace, seperti yang dikutip oleh BBC. "Kami mohon maaf atas segala ketidaknyamanannya."

Penasaran, saya langsung mencoba login akun MySpace band indie rock yang dulu saya bentuk pas SMA. Benar dong, semua file lagu kami tak lagi bisa dimainkan. Fakta ini bikin saya terpukul. Soalnya, sejelek apapun lagu-lagu itu dan seburuk apapun kualitas rekamannya, kami tak menyimpan cadangan data lagu-lagu itu dalam bentuk apapun.

Ada yang terasa ganjil dari hilangnya data-data di MySpace. Begini. Untuk urusan sepenting migrasi server, biasanya perusahaan selalu menjamin data pengguna tersimpan dalam server aman. Plus, kendala memainkan lagu-lagu yang diunggah sebelum 2015 di MySpace sudah diadukan pengguna lebih dari setahun lalu. Sayang, perwakilan MySpace belum memberikan komentar lebih detail soal kenapa migrasi server bisa menghapus sekian banyak data pengguna.

Sebelum Soundcloud dan Spotify berjaya, ribuan band dan artis berusaha menciptakan musik-musik galau yang kelak akan dipasang dalam playlist autoplay di laman MySpace yang dihias dengan nuansa (sok) gothic.

Tak bisa dipungkiri lagi, musnahnya data MySpace berarti hilang puluhan juta lagu-lagu yang hanya bisa didengar di MySpace selama lebih dari sepuluh tahun terakhir. Artinya, semua band screamo kelas kambing yang mewarnai masa muda kalian hilang selamanya. Seperti air matamu yang terbasuh sia-sia, karena kalian menangis di tengah hujan.

Peristiwa ini menurut saya mengajarkan satu hal: jangan sekali-kali menitipkan kenanganmu pada korporasi. Kalau tidak, kamu harus siap sakit hati.

Artikel ini pertama kali tayang di Motherboard