FYI.

This story is over 5 years old.

Film

Tujuh Film 'Road Trip' Terbaik Sepanjang Masa

Daftar semacam ini perlu kami buat, mengingat film legendaris Bonnie and Clyde merayakan ultah ke-50 bulan ini.

Artikel ini pertama kali tayang di Amuse—situs gaya hidup dan seni bagian dari VICE.com.

Ada banyak film genre road trip, dengan plot protagonisnya menyusuri perjalanan panjang, justru membuat kita tidak ingin bepergian. Melihat banyaknya kesulitan dan tantangan yang dihadapi karakter protagonis favorit sepanjang cerita kadang membuat kita ingin menetap di rumah saja. Berdiman memang lebih aman, jauh dari bandit, tak ketemu orang-orang yang berpotensi mengecewakan, dan terhindar dari lanskap sepi jauh dari peradaban tempat banyak orang terlantar. Tentunya, ada juga film-film yang berdampak sebaliknya: film yang membuat kita ingin mengenakan double denim lalu keliling ke sudut-sudut tersembunyi di muka bumi (salah satu inspirasinya adalah Geena Davis di Thelma and Louise) dan mengkonsumsi obat rekreasi sepanjang gurun Mojave (kayak wartawan legendaris Hunter S. Thompson).

Iklan

Berbagai cerita tentang penemuan diri, heroisme, kejahatan, menjadi dewasa sudah lama mewarnai layar sinema dan membebaskan kita. Film perjalanan membebaskan kita dari drama-drama membosankan berlatar belakang kota-kota besar dunia. Ketika individu-individu berjiwa muda dan bebas berlari mengarungi ketidakjelasan hidup, mereka mengingatkan kita akan masa-masa muda yang telah lama kita tinggalkan demi keamanan dan stabilitas hidup.

Film dari genre road trip menggugah imajinasi kita untuk berfantasi tentang hidup yang glamor, berbahaya dan jauh dari kebosanan. Dalam rangka memperingati ulang tahun ke-50 Bonnie and Clyde bulan ini. Silakan simak daftar film-film road trip terbaik berikut versi Amuse, untuk menemukan inspirasi segera keliling negaramu lewat jalur darat (atau membeli tiket kereta/travel) dan berpetualang. (Pesan penting: jangan nonton On The Road. Baca bukunya aja).

Thelma and Louise

It Happened One Night (1934) Sutradara: Frank Capra

Sebuah cerita road trip tak lengkap sebelum kamu nekat menumpang kendaraan orang yang tidak kamu kenal (di Barat istilahnya hitchhiking). Biarpun tentunya orang tua akan selalu menasehati kita supaya tidak nebeng mobil orang asing, numpang di bak truk atau pick up petani yang ramah ternyata menyenangkan untuk dilakukan. Dalam film komedi bodoh It Happened One Night, pengalaman tokoh utama menumpang mobil orang asing mendatangkan banyak keuntungan.

Karakter utama diperankan Claudette Colbert. Dia menjadi seorang sosialita muda yang kebingungan tanpa kartu kredit ayahnya yang tajir. Jangan lupa bahwa di dunia nyata, tidak ada tumpangan yang gratis dan masa lalumu akan selalu menghantui. Pesan penting dari film ini: saat kamu bepergian sendirian naik bus, agar tidak galau, bayangin aja orang sebelahmu itu cowok ganteng.

Iklan

Bonnie and Clyde (1967) Sutradara: Arthur Penn

Ini film yang akan selalu dikenang dalam obrolan mengenai budaya pop. Pasangan kriminal legendaris ini akan menjadi standar bagi pasangan-pasangan lain dalam kultur kontemporer. Misalnya Bardot/Serge Gainsbourg, Beyonce/Jay Z dan akhir-akhir ini Chloe Green/Jeremy Meeks. Film Bonnie and Clyde mengangkat kisah nyata tentang perjalanan seorang perempuan penuh semangat dan seorang buronan. Sekarang, semua kritikus menganggapnya sebagai cerita klasik sepanjang masa. Sosok kriminal dimabuk cinta dalam film ini diperankan Faye Dunaway dan Warren Beatty.

Kepribadian dua karakter yang bertolak belakang menghasilkan banyak aib-aib yang terungkap, aksi tembak-menembak, dan tentunya ketegangan seksual. Sama seperti Thelma, Louise, pasangan Hunter S di Fear and Loathing, film ini berusaha menggambarkan betapa Bonnie dan Clyde sebetulnya gak pernah berniat mencelakai orang lain. Benarkah begitu?

Ada beberapa hal yang sebaiknya tetap menjadi misteri.

Crossroads

Kings of the Road (1976) Sutradara: Wim Wenders

Film ini muncul delapan tahun sebelum Paris, Texas muncul. Film ini adalah seri ketiga dari "Trilogi Road Movie" karya Wenders. Film ini jugalah yang paling puitis diantara film-film lainnya yang bernuansa sangat suram dan gelap. Cerita berpusat pada sosok pekerja mekanik proyeksi asal Jerman Barat yang sibuk bekerja di teater perbatasan Jerman Timur.

Ketertarikan Wenders dengan teatrikal dan orang-orang aneh dimulai oleh film ini—satu dekade kemudian Wings of Desire menceritakan seorang atlet sirkus gantung yang kesepian dan di 2011, sang sutradara menampilkan koreografi avant-garde Pina Bausch. Direkam menggunakan film ukuran 35mm, sinema dengan gambar-gambar indah ini mengingatkan kita bahwa perjalanan jauh bisa memberikan pengalaman yang tidak bisa didapat dari tempat lain.

Iklan

Stalker (1979) Sutradara: Andrei Tarkovsky

Film ini mencerahkan sekaligus mencekam. Tapi jujur deh, kayaknya seru banget menikmati rasanya ditelantarkan di lokasi yang bisa kita pilih sendiri. Entah kamu hanya ingin bersantai di tengah alam atau menghadapi krisis eksistensial sendirian (keduanya direalisasikan dengan penuh presisi luar biasa dalam thriller menawan nan menakutkan ini), tidak banyak film yang bisa menandingi sains-fiksi Rusia dari sang maestro Tarkovsky, dalam membuatmu sadar betapa pentingnya bagi manusia sesekali hidup di dalam alam luar dan menelusuri pikiranmu sendiri di keheningan.

Film ini ditulis berdasarkan novel Roadside Picnic karya Boris dan Arkady Strugatsky. Ceritanya si tokoh protagonis mendatangi tempat-tempat aneh guna mencari 'Zona misterius.' Sama seperti karakter di Stalker, walaupun ingin sendirian, ada baiknya kalian mencari seorang pemandu dalam sebuah perjalanan. Kalaupun tidak, seperti sudah ditunjukkan dari film ini, mendatangi destinasi yang hanya ada di pikiranmu akan memberi pengalaman yang selalu berkesan.

Thelma and Louise (1991) Sutradara: Ridley Scott

Film ini berpengaruh sangat besar bagi saya semasa kecil. Ketika baru-baru ini saya bertemu Susan Sarandon di kehidupan nyata, saya sampai sesak nafas berusaha menahan gairah untuk mengatakan ke Susan betapa penting karakter perempuan yang dia mainkan bagi saya dan jutaan perempuan lainnya. Tokoh protagonis film ini kuat, lancang, sensitif, berani, namun juga penuh kasih sayang. Film ini mendobrak bagaimana sebelumnya perempuan selalu dipandang sebagai obyek seksual dan akhirnya menampilkan dua tokoh utama perempuan yang kompleks dan kuat—mampu masuk dan keluar dari berbagai masalah lewat daya upayanya sendiri.

Dua perempuan mematikan ini menandai semacam perubahan dalam elemen modernisasi dari jenis karakter femme fatale. Film ini saya yakin mendorong ribuan ibu rumah tangga yang bosan segera mengepak barang, mengajak kawannya, lalu menenggak tequila dalam petualangan mereka di jalanan.

Iklan

Bonnie and Clyde

The Adventures of Priscilla, Queen of the Desert (1994) Sutradara: Stephan Elliott

Sepanjang dekade 90-an, industri sinema Australia secara luar bisa merilis film-film keren. Salah satunya adalah The Adventures of Priscilla. Film ini berhasil menangkap kebosanan kehidupan suburban yang mencekik di Negeri Kanguru. Mereka melakukannya secara introspektif, penuh humor, dengan karakter-karakter yang ingin kabur dari masyarakat yang kaku sebelum akhirnya justru mengalami perselisihan satu sama lain.

"Priscilla" merupakan bus berwarna ungu yang dikemudikan oleh tiga perempuan garang dari Sydney ke resort gurun, Alice Springs. Di lokasi wisata ini, mereka tampil di sebuah acara drag queen. Film ini mengingatkan kita bahwa setiap road trip akan dihiasi dengan tantangan dan drama, tapi dengan sikap dan pilihan fashion yang tepat, kamu bisa sukses.

Crossroads (2002) Sutradara: Tamra Davis

Karaoke, cowok-cowok nakal, dan Britney Spears di era keemasannya. Kurang apa coba? Saya sangat menyukai film ini, dan sering menontonnya ketika sedang hangover dan membutuhkan semacam inspirasi untuk segera melakukan road trip. Akting di film ini sangat dramatis dan menampilkan plot-pemerkosaan yang entah kenapa dilewatkan semua orang, tapi tetap sukses membangkitkan semangat. Petualangan lebay bersama teman-teman lama dan seorang cowok ganteng yang naksir berat denganmu ketika sedang bernyanyi ngalor ngidul di bar murahan di sebuah motel pasti membuat penonton tergerak.

Film ini mengingatkan banyak perempuan yang kerap naif dan kelewat senang tentang prospek melakukan road trip dan gairah untuk cowok-cowok nakal, yang secara mengecewakan ternyata ujung-ujungnya baik. Tentunya ada banyak momen-momen konyol juga di film ini, di antaranya menunjukkan bahwa perempuan tidak bisa berpetualang kalau tidak disetirin seorang lelaki. Pelajaran dari film ini: feminisme sudah banyak berkembang sejak 2002 dan Britney Spears pernah seksi abis.