FYI.

This story is over 5 years old.

Mimpi Buruk

Jangan Pakai FaceApp ke Wajah Anjing Kecuali Kalian Mau Dapat Mimpi Buruk

Aplikasi edit foto populer itu merusak wajah hewan peliharaan kalian.

Artikel ini pertama kali tayang di Motherboard.

FaceApp—aplikasi ponsel kontroversial pengubah foto muka yang beberapa minggu lalu dikritik habis-habisan setelah membuat pengguna berkulit gelap tampak lebih putih—ternyata menunjukkan reaksi aneh saat digunakan merombak wajah non-manusia. Anjing misalnya. Penasaran? Lihat hasilnya berikut ini.

Hasil editan yang anehnya bukan main ini memunculkan beberapa pertanyaan. Misalnya, apa yang menjadi pemicu mutasi genetis sampai ada gigi di mata anjing? Apakah menutup satu mata dianggap mengedip atau malah menguyah oleh FacApp? Yang terakhir, ini agak engga penting tapi tetap saja mengganjal. Siapa sih cowok yang muka nongol di mata anjing di atas?

Iklan

FaceApp memungkinkan penggunanya merombak foto agar terlihat tersenyum, terlihat tua atau sebaliknya, bahkan berganti gender. Untuk menjalankan funsgi ini, FaceApp memanfatkan teknik jaringan syaraf kecerdasan buatan, yang terus menerus mencari pola dan hubungan. Teknik yang sama digunakan oleh Facebook untuk membantu pengguna dengan keterbatasan penglihatan untuk "melihat" foto di timeline mereka.

Malangnya, teknik yang digunakan FaceApp belum sempurna, terbukti dengan munculnya muka seorang laki-laki dan gigi di wajah Winston—anjing malang yang rela dijadikan kelinci percobaan ini.

Tentu saja, ada penjelasaan atas kemalangan yang menimpa Winston. Alex Champandard, pakar kecerdasan buatan menerangkan bahwa algoritma FaceApp dilatih mengenali muka manusia. Maka, ketika dihadapkan dengan muka non-manusia, sepertinya algoritma itu kebingungan lalu korslet. Kasihan deh.

"Jika dihadapkan dengan muka manusia, [FaceApp] bisa berfungsi dengan baik karena algoritmanya dibuat dan diuji untuk melakukan itu. Untuk yang lainnya, hasilnya bisa sangat acak," ujar Champandard, yang juga jadi salah satu penggagas proyek investigatif Creative AI, saat dihubungi Motherboard. "Dalam kasus ini, kebetulan mata anjing itu tampak seperti mulut manusia. Jadi algoritma [FaceApp] tinggal menyesuaikan saja."

Yang menarik, pola pengenalan yang digunakan FaceApp tak jauh berbeda yang terjadi dalam otak manusia.

"Sebenarnya [pengenalan gambar] ada kaitannya dengan apa yang sedang dilakukan otak. Persepsi bukan sebuah proses pasif." tegas Simon Makin, yang kerap menulis tentang ilmu tentang otak dan kecerdasan buatan. "Otak kita punya ekspektasi terhadap dunia dan terus mencari pola dalam data yang diterimannya. Jangan heran kalau kita bisa melihat muka manusia dalam roti bakar, bentuk gajah di awan, hantu dan semacamnya," Imbuh Makin.

FaceApp, mengabaikan permintaan kami untuk mengomentari nasib Winston yang malang, kadang berfungsi normal-normal saja pada anjing. Tapi hasil sifatnya untung-untungan ini makin menegaskan acaknya hasil rombak muka non-manusia.

Berminat mencoba pada anjingmu? Kami sih tidak ya. Cukup Winston saja yang bernasib malang.