FYI.

This story is over 5 years old.

Sepakbola

Barcelona Tercatat di Keabadian

Kami mencatat semua detail momen kegilaan saat Barcelona lolos ke perempat final, membalik agregat 4-0 dari PSG. Rekor comeback terbaik sepanjang sejarah Liga Champions.

Seorang kawan segera menulis kalimat singkat di laman sosmednya: Best comeback since Jesus.

Barangkali banyak penggemar sepakbola, hingga artikel ini diunggah, masih ternganga melihat perjuangan FC Barcelona lolos ke perempat final Liga Champions Musim 2016/2017. Demikian pula seluruh pemain dan staf Paris Saint German yang tak habis pikir, bagaimana bisa keunggulan agregat 4-0 di leg pertama bisa terbuang percuma. Skor akhir tak bisa dibantah, 6-1 untuk kemenangan Barcelona. Tim Catalan itu unggul dengan skor agregat 6-5.

Iklan

Apapun respons kita saat ini—termasuk bila kalian termasuk kubu yang menuding wasit dan UEFA berkomplot mendukung bandar judi bola dalam pertandingan semalam—kisah Barcelona (untuk kali kesekian) tercatat dalam keabadian. Cerita ini akan selalu tercetak dalam sejarah dan belum tentu terulang dalam waktu dekat. Kalau ada klub bisa melakukan hal serupa di leg-leg berikutnya, oke, mereka juga akan abadi.

Dengan mengeksploitasi ruang kosong yang ditinggalkan oleh Meunier yang mulai kehilangan fokus, Luis Suarez menyodok maju ke depan gawang. Suarez merangsek bak predator sigap mencari lubang pertahanan yang pernah meredam trisula mematikan Barcelona di Parc de Princes. Dia menerima muntahan umpan yang gagal disapu dengan sempurna oleh Marquinhos. Dengan cerdik Suarez menyundul bola melewati Kevin Trapp dan terjadilah gol pembuka laga malam itu.

Apakah Suarez dalam posisi offiside? Entahlah. Yang jelas papan skor menunjuk 1-0. Pertandingan baru berjalan 2 menit dan 28 detik. Gol ini membuka upaya comeback paling gila dalam sejarah Liga Champions.

Iniesta juga berhasil menjebol garis pertahanan PSG. Maksud hati mengamankan bola Layvn Kurzuma melakukan first touch yang berujung gol ke gawang sendiri. 2-0 untuk Barcelona.

Gol untuk Barca kembali tercipta setelah Neymar yang mengejar bola diseruduk oleh Meunir yang hilang keseimbangan. Neymar, Sang Achilles, terlihat kesal karena kesempatannya direnggut meski sebenarnya posisinya tak terlalu menguntungkan. Titik 11 pas ditunjuk oleh wasit. Messi—yang beberapa kali gagal menyarangkan bola dari titik penalti—tak mau mengulang kesalahannya. 3-0.

Iklan

Sebuah umpan lambung dari tengah lapangan dimanfaatkan dengan sempurna oleh Edinsonn Cavini. 3-1. Gol tandang untuk PSG. Klub asal Paris itu berada di atas angin.

Tendangan bebas diambil oleh Neymar, dari sisi kanan kotak penalti. Bola melayang, melengkung melewati Kevin Trapp. 4-1. PSG masih memimpin agregat gol. Pertandingan tersisa 2 menit.

Suarez tersungkur dengan koran menyakinkan setelah berebut bola dengan  Marquinhos. Kali ini Neymar sendiri yang menjadi eksekutor. Skor 5-1. PSG masih menang agregat di detik-detik akhir pertandingan semalam.

Neymar mengangkat bola melewati barisan pertahanan PSG. bola mengarah pemain pengganti muda, Sergi Roberto. Kesempatan emas itu dieksekusi dengan baik oleh Roberto dengan tendangan first touch. Gol! 6-1 untuk tuan rumah. Pekikan memenuhi Stadion. Sebuah comeback yang lebih keren dari Comeback Liverpool tahun 2015 baru saja terjadi di depan mata penonton

Setelah leg pertama babak 16 besar di Paris, ketika Barcelona dicukur habis 4-0 oleh tuan rumah PSG, semua orang menilai perjalanan Barcelona di Liga Champions musim ini tamat. Hanya Luis Enrique yang percaya keajaiban akan terjadi.

"Kalau mereka bisa bikin 4 gol, kami bakal bikin 6 gol," ujar Luis Enrique. Mungkin Luis Enrique memang punya kemampuan melihat masa depan atau sedang kelewat percaya diri layaknya Muhammad Ali—karakteristik yang membuat Ali melegenda sampai sekarang. Hanya waktu yang bisa membuktikan omongan Enrique. Dia memang tidak lagi menukangi Barcelona di akhir musim nanti. Setidaknya keajaiban yang diciptakan oleh anak asuhnya semalam terekam selamanya dalam sejarah.

"Tak sekadar klub bola" adalah slogan yang paling menggambarkan capaian Barcelona di abad 20. Lagi dan lagi, lewat momen-momen yang sukar dipercaya, Barcelona terus menulis sejarah. Barcelona telah memberi kita banyak legenda mulai dari Johan Cruyff, Ronald Koeman, hingga Ronaldinho. Pun, lewat Barca juga, kita bisa menyaksikan  kelahiran alien bernama Lionel Messi dan bagaimana alien itu rutin membuat seisi stadion bergemuruh standing ovation serta menjadi tulang punggung tim terbaik sepanjang masa yang berisi alumni akademi La Masia .

Jika memang Tuhan bekerja dengan misterius, kemahakuasaanya terwujud berkali-kali dalam pertandingan Barcelona. Sepertinya tak berlebihan bila kita berandai-andai Tuhan juga punya Jersey Barcelona.

*Sebagai bonus, mari kita lihat bagaimana media massa seperti The Telegraph sampai kehilangan kata-kata (secara harfiah) ketika membuat liveblog sepanjang pertadingan tadi malam. Typo-typo ini tentu jauh lebih bermakna dibanding ribuan kata-kata untuk mendeskripsikan keajaiban yang terjadi di Stadion Nou Camp (dibaca dari bawah ke atas ya).