Sains

Pecahkan Rekor, Ikan Ini Hidup 8,3 km di Bawah Laut

Ikan siput yang diamati di palung Jepang menjadi spesies yang hidup di laut paling dalam.
Ikan siput pada kedalaman 8.336 meter di bawah laut
Foto: Pusat Penelitian Laut Dalam Universitas Minderoo-Universitas Australia Barat (UWA) dan Universitas Sains dan Teknologi Kelautan Tokyo.

Kita semua sudah tahu ada beragam jenis kehidupan yang terdapat jauh di dasar laut. Namun, kita masih penasaran seperti apa wujudnya lantaran belum ada cara membelah lautan hingga kedalaman ribuan meter.

Untung saja, teknologi yang kita miliki saat ini sudah semakin maju, sehingga kita dapat menjelajahi wilayah-wilayah yang mustahil dijangkau manusia tanpa harus nyebur langsung ke sana. Contohnya seperti yang dilakukan para ilmuwan di Jepang dan Australia baru-baru ini.

Iklan

Dengan bantuan kapal selam tak berawak, mereka berhasil mengabadikan ikan yang berenang di kedalaman lebih dari 8.300 meter pakai kamera yang berisi umpan. Spesies ikan siput (snailfish) dari genus Pseudoliparis itu ditemukan ketika tim ilmuwan dari Pusat Penelitian Laut Dalam Universitas Minderoo-Universitas Australia Barat (UWA) dan Universitas Sains dan Teknologi Kelautan Tokyo mengobservasi kehidupan laut dalam di palung Jepang, Izu-Ogasawara, sejak Agustus tahun lalu.

Ikan satu ini memecahkan rekor sebagai makhluk yang hidup di lautan paling dalam. Rekor sebelumnya dipegang ikan siput yang diamati di palung Mariana pada kedalaman 8.178 meter sekitar enam tahun lalu. Pada kedalaman itu, tekanan air 800 kali lebih besar dibandingkan permukaan air laut, dan tak ada sedikitpun cahaya matahari menembus wilayah itu. Lapisan kulit ikan siput mengandung gelatin, yang memungkinkannya bertahan hidup di tengah kondisi ekstrem. Ikan ini juga memakan krustasea yang banyak ditemukan di dasar laut.

Alan Jamieson, ilmuwan UWA yang memimpin ekspedisi ini, menduga kedalaman 8.336 meter akan menjadi batas terendah yang tercatat. “Kalaupun rekornya bisa dipecahkan lagi, potensinya mungkin hanya beberapa meter di bawahnya saja,” kata Jamieson, dilansir BBC News

“Sudah 15 tahun lebih kami mempelajari ikan siput di laut dalam; walau ikan ini bukan tentang kedalamannya saja, kemampuannya bertahan hidup pada kedalaman maksimum ini benar-benar mencengangkan,” tuturnya dalam keterangan resmi yang dirilis UWA.