FYI.

This story is over 5 years old.

keselarasan alam

Karena Kelewat Baik, Penduduk Queensland Kini Diserang Kasuari Lapar

Kadang, jadi orang yang tegaan juga bisa menyelamatkan kita dan binatang liar di sekitar kok.

Hidup di Australia punya tantangan tersendiri. Salah satunya, kalian bisa diserang burung paling mematikan sedunia kapan saja.

Baru-baru ini, burung paling berbahaya di kawasan Oceania—kasuari—sedang rajin-rajinnya menjebol kediaman penduduk Quuensland dan bikin petugas pengurus satwa liar kelabakan. Pekan lalu, seekor kasuari muda yang diberi nama "Ruthie" berhasil ditangkap di Coquette Point setelah "mengancam masuk rumah seorang lelaki baya di Innisfail," seperti yang dilansir oleh Brisbane Times.

Iklan

Berita sekilas menggambar semacam fenomena yang bikin bulu kuduk merinding—bayangkan aja deh gimana kalau kotamu diserbu burung liar, yang kemungkinan terjadi di lapangan menurut pihak berwenang setempat kira-kira seperti ini: penduduk setempat sudah terbiasa memberi makan burung-burung kasuari tersebut. Akibatnya, unggas yang tak bisa terbang ini bergantung pada manusia untuk mendapatkan makan. Ruthie—yang perutnya mungkin sedang keroncongan—mendatangi rumah lelaki baya itu dengan harapan dapat makanan gratis. Masalah, Ruthie bukan hewan sembarangan. Kasuari dikenal bisa membuncahkan isi perut manusia. Alhasil, upaya Ruthie untuk dapat makanan gratis dianggap sebagai ancaman oleh si bapak itu, alih-alih sebuah tingkah hewan yang menggemaskan.

Burung Kasuari jantan dan betina. Image: Flickr/ webmink

Setelah Department of Environment and Heritage Protection (EHP) memindah si burung lapar tersebut, mereka mengeluarkan sebuah pernyataan publik yang mendesak penduduk untuk tak lagi memberi kasuari makan. Menurut keterangan EHP, Ruthie sekarang ditempatkan di sebuah habitat di mana peluangnya bertemu manusia sangat tipis.

“Kasuari sebaiknya memang dibiarkan hidup di dekat rumahnya,” jelas EHP. “Namun, dalam kasus ini, keberadaan kasuari di dekat tampat tinggal berarti peluang mereka menyerang manusia sangat tinggi.”

Seminggu sebelumnya, EHP dapat panggilan untuk menangkap seekor kasuari di Queensland utara. Kasuari jantan tersebut—yang disebut sebagai “tamu reguler” di kota Tully, menyerang seroang pria, hingga menyebabkan korban lecet-lecet. Setelah ditangkap, sang burung dilepaskan kembali ke Wooroonooran National Park.

Iklan

Lalu pada April, seekor kasuari bernama "Peanut" cbikin kaget sepasang sejoli ketika burung itu tiba-tiba saja muncul di sebuah rumah di Wongaling Beach. Beruntung, kedua sejoli yang tak mengalami luka-luka mengaku pada Cairns Post bola mereka "bersembunyi di garasi karena walaupun mereka mengenal peanut, dia tetap saja hewan liar.”

Foto: Flickr/webmink

Tentu saja, akar masalah ini gampang sekali kita pahami. Sebenarnya, niat penduduk Queensland sangat luhur. Mereka ingin berbuat baik dengan memberi makan kasuari. Masalahnya, tindakan mulia ini malah berbuah ancaman serangan dari burung-burung uru. Entah apa alasannya, catatan serangan kasuari terhadap manusia dan statusnya sebagai hewan langka tak membuat para penduduk jeri.

Otoritas Hawan Liar Australia sebenarnya sudah lama memperingatkan warganya untuk menjaga jarak dari burung-burung yang tak bisa terbang. Setelah puting beliung kategori 5 menghantam pantai Queensland 2011 silam, banyak kasuari di kawasan itu terpaksa keluar dari habitat mereka di wilayah hutan untuk mencari makanan. Nah, sebelum penduduk setempat iba dan memberi burung-burung ini makan, pemerintah Queensland segera mengeluarkan anjuran keras untuk menjauh dari kasuari.

“Warga dilarang keras memberi makan kasurari demi keselamatan mereka sendiri dan keselamatan jangka panjang spesies kasuari,” ujar Kate Jones, Menteri Kelangsungan Lingkungan Hidup Queensland, pada The Telegraph. "Kasuri yang berharap menerima makanan dari manusia bakal agresif dan membahayakan.”

Kedengarannya memang jahat tapi pernyataan ini ada benarnya kok.

Sebuah penelitian yang diterbitkan di Journal of Zoology menemukan bahwa dari 150 ekor kasuari yang menyerang manusia, 73 persen di antaranya berharap bakal dapat makanan dari manusia. Secara alami, kasuari adalah spesies burung pemalu. Namun, seiring makin sempitnya habibat mereka lantaran meluasnya penggunaan lahan oleh manusia, seperti di kawasan

Belakangan, sebagian besar warga Innisfail memprotes relokasi Ruthie lewat Facebook. Mereka berdalih Ruthie sebenarnya kasuari yang baik cuma hari itu dia diprovokasi seekor anjing nakal saja. Dalam perkembangan terbaru kasus ini, warga yang melakukan protes itu diminta untuk mengirim laporan formal terkait tingkah laku anjing jahil itu ke EHP.

Sayang, tak semua orang menganggap penduduk Innisfail tak bersalah dalam kasus ini. Satu di antaranya mengatakan bahwa “yang justru jadi masalah adalah penduduk Innisfail merasa jadi “pengurus” kasuari..bisa dibilang mereka membunuh kasuari-kasuari itu dengan segala kebaikan mereka.”