FYI.

This story is over 5 years old.

Musik

Kiiara, Pop Star 21 Tahun, Yang Siap Panen Emas

Kami bertemu dengan gadis yang mendadak terkenal dengan hit trap-popnya "Gold." 18 juta view youtube dan terus bertambah

Kiiara by Jimmy Fonta

Artikel ini pertama kali muncul di NOISEY Australia.

Kami bertemu gadis yang mendadak terkenal karena hit trap-pop "Gold." 18 juta youtube plays sudah ia rengkuh dan angka itu terus naik.

Ada gadis berumur 21 tahun yang melayang-layang di antara trap dan pop. Namaya Kiiara. Gadis asal Illinois ini merilis single "Gold" yang perlahan makin ngehit tahun lalu. Lagu ini masuk Apple Watch, menembus chart musik di Amerika Serikat dan akhirnya diganjar platinum di luar Amerika Serikat. Barangkali vokal blip cut-and-paste yang sulit dimengerti di awal lagu ini jadi hook maut. Atau mungkin larik "Gold up in my teeth" yang seakan dinyanyikan seorang peri kulit bikin lagu ini keren, yang jelas Kiiare sudah punya hit. Di dalam videonya, Kiiara—memakai jaket kulit berpaku dan rok yang berhias mawar merah—duduk di sebuah singgasana kulit , berpikir keras mengakhiri sebuah hubungan yang sudah tak ia nikmati. Mungkin ini simbolisme yang pas bagi Kiiara: ia berniat duduk di singgasana ratu trap . Dengan Gold yang yang sudah merengkuh lebih dari 18 juta youtube view, ditambah album mininya yang hot, Low Kii savage, gadis belia ini di ambang kesuksesan. Ini tentu bikin para purist trap kelabakan (percayalah, ada yang namanyapurist trap).

Bila anda benar-benar membaca komentar di video Kiiara, anda bisa menemukan komentar yang menahbiskan Kiira sebagai Future baru dan inkarnasi Slim Thug dalam bentuk perempuan kulit putih. Lalu, apa ini sebuah bentuk pujian? Bisa jadi. Namun, untuk artis yang menyambat Eminem, Yelawolf, Rihanna dan Skylar Grey, ia bisa gonta-ganti genre sesuai keinginannya. Nah ngomong-ngomong masalah gonta-ganti genre, single barunya eels" ternyata sama nampolnya dengan "Gold". Saat ini, trap queen kita ini tengah bersiap meluncurkan albumnya musim panas depan. Kami sempat ngobrol dengan Kiiara tentang fase awal ketenarannya, obsesi aneh akan pengalamannya sebagai pekerja toko hardware dan apa pendapatnya tentang hater. Awas ini bocoran: Dia gak tahu siapa hater-nya.

Iklan

Noisey: Jadi, kenapa setiap orang seperti tergila-gila terhadap fakta kamu pernah bekerja di toko hardware sebelum? Apa tokonya special?
Kiiara: Entahlah. Aku tidak tahu. Aku punya kehidupan yang berbeda sewaktu itu. Waktu itu aku sedang kuliah dan ketika musim panas tiba aku pulang ke rumah dan kerja di toko hardware biar ada kegiatan, ya gitu lah.

Sekarang orang-orang malah bilang, 'Tahu gak dulu dia pernah kerja di toko hardware?' Ya ampun, ia punya pekerjaan!
Ya, aku tahu, itu fokus perhatian semua orang. Intinya mereka mau ngomong: 'Dia punya album, tapi ingat, dulu dia kerja di toko hardware lho.' Aku jadi berpikir, ya ampun, memangnya mahasiswa yang lain gak punya pekerjaan?

Jadi tokonya biasa aja ya. Okay deh.
[Tertawa.] Gak kok, yang jelas bukan Mr. Magorium's Wonder Emporium atau apa kek. Toko biasa aja.

Jadi, 'Gold' awalnya track akustik, kan?
Iya, aku menulis ide awal lagu ini 3 tahun lalu dengan sebuah gitar klasik. Tapi, idenya kemudian disingkirkan karena saat itu aku sedang belajar menulis lagu dengan lebih baik. Jadi, yang aku lakukan adalah menulis sebanyak mungkin lagu dalam 1 hari. Saat itu, kupikir 'Bodo amat, cuma satu lagu ini.' Seorang teman yang membantuku menulis lagu itu menyukainya. Aku lantas membuat satu versi baru. Kami lalu sepakat bertemu dan menyatukan ide kami. Ia merombaknya, membersihkannya lalu membuatnya lebih cemerlang.

Yang menarik bagiku adalah di Youtube, ada banyak cover dan versi akustik dari lagu ini.
Masa? Aku belum lihat! Aku gak punya cukup waktu untuk melihat beberapa video itu. Tapi, apa mereka meniru bagian sampelnya juga?

Iklan

Tidak, biasanya hanya video seseorang memberikan tutorial tab gitar untuk memainkan 'Gold.' Atau ada juga video orang menyanyikan melodinya. Apakah Kamu akan merilis versi akustik 'Gold'?
Sepertinya tidak akan pernah. Kecuali kalau lagunya bocor.

Apakah low kii savage tentang seseorang tertentu?
Well, tiap lagu punya pesannya tersendiri. 'Feels' misalnya. Temanku yang menulis lagu itu. Pesannya tentang mengikuti nasib belaka. Namun. 'Gold' punya message yang berbeda, kira-kira seperti 'Kau tak perlu tunduk pada siapapun.' Jadi ada mood-mood pemberontaknya sedikit. Kalau "Feels" messagenya mungkin "semua ini sementara, ikuti saja, jangan terlalu terpaku pada perasaan. Aku bukan tipe orang yang duduk menulis lagu dan bilang 'yang ini buat seseorang.' Bagiku ini tentang menyatu dengan lagu-lagu tersebut di momen ketika di studio dan bagaimana akhirnya lagu-lagu itu tercipta.

Menarik juga bahwa kamu menulis 'Gold' beberapa tahun lalu, tapi lagunya malah dapat banget konsepnya.
Ya, kami mengambil kembali idenya dan ini tidak kami rencanakan. Makanya, jadinya sangat luar biasa bahwa hasilnya sangat kohesif. Gila rasanya. Aku masih kagum kalau ingat bagaimana semuanya terjadi..

Ketika 'Gold' keluar, beberapa purist trap menyinyiri lagu itu karena punya sound-sound trap namun bisa tembus radio.
Oh. Aku gak tahu!

Iya, ini beneran lho.
Iya, tapi aku gak pernah kepikiran.

Kamu pasti mikir, 'Aku terlalu sibuk biar bisa dapat kontrak album dan bikin album untuk dengar semua ocehan kalian.'
[Tertawa.] Enggak!

Iklan

Tapi, bagus lah kalau begitu! Jadi kamu sekarang sedang bikin album?
Iya, kami sedang melakukan sentuhan akhir. Habis interview ini juga, aku bakal ke studio. Jadi ya, albumnya sebentar lagi rampung. Rencananya bakal dirilis musim gugur depan, jika tak ada halangan.

Bagaimana kamu bisa merencanakan proyek baru saat EP-mu sedang hot-hotnya? Susah gak sih?
Entahlah, aku cepat bergerak saat membuat lagu, jadi sepertinya tak terlalu susah untukku. Lagu-lagu yang ada di EP adalah lagu lama, karena dibuat, kapan ya, setahun lalu? Belum lagi 'Gold' dibuat 3 tahun lalu. Jadi gampang bagiku untuk masuk studio, mulai bikin track dan menumpuk lagu. Maksudku, begitu caraku membuat EP. Kami terus menumpuk lagu dan berusaha melampuinya satu persatu. Jadi, prosesnya mirip lah.

Wah keren banget. Jadi, seperti apa rasanya sesi rekamanmu?
Aku selalu telat. Sekeras apapun aku berusaha tepat waktu ini gak pernah kejadian [tertawa]. Kalaupun berhasil, itu jarang banget. Sesampai di studio, aku langsung rebahan di sofa untuk beberapa saat lalu produserku akan memainkan beat. Aku menyanyikan melodi secara freestyle di atas beat itu. Setelah itu, kami akan mengulangnya dan mulai menulisnya pelan-pelan. Jadi, sesi rekamanku sangat santai. Lalu, kami pesan makan malam.

Wah sesi rekamannya hip-hop sekali. Setahuku, banyak rapper masuk both, lalu mereka dapat beat dan langsung freestyle.
Yeah. Ini cara yang paling gampang buat aku, soalnya aku bisa tahu saat itu juga apa tracknya akan berhasil atau nggak. Jika aku bisa dapat melodi segera setelah aku mendengar beat, aku bisa bilang 'Okay, ayo kita bikin lagu dari beat ini.' Jika aku gak bisa nemu melodi atau hasilnya terdengar maksa, kami akan putar beat baru dan mulai lagi dari awal. Jadi, aku rasa ini cara paling produktif selama aku rekaman.

Iklan

Bagaimana kamu menghadapi ketenaranmu?
Aku berusaha tidak memikirkannya. Aku masih merasa seperti Kiiara yang dulu, tak ada yang berubah, setidaknya secara mental. Jadi..aku ga tahu sih, maksudku, aku punya segerombolan teman dekat—aku cuma tak ingin berpikir tentang ketenaranku. Aku masih merasa aneh kalau ada orang yang ingin bertemu aku. Tapi ya rasanya aneh juga ngomong 'Sebentar deh, kenapa mereka mau ketemu aku?' Aku nggak ngerti. [Tertawa]. Jadi ya, aku sebenarnya belum terlalu terbiasa.

Kamu baru merampungkan sebuah mini-tour, tapi kamu tak mampir ke New York Kamu harus manggung di sini.
Aku sangat ingin manggung di New York. Aku cinta New York, terutama suasananya. Tapi, tiap aku kali aku mampir ke New York, ku tak pernah tinggal lebih lama dari 24 jam lalu aku pergi lagi. Aku nyetir lewat New York minggu lalu. Kalau gak salah aku lewat Bronx sebentar.

Kamu bakal konser di luar Amerika?
Semoga. Kayaknya sih iya. Aku harus lihat kalender dulu. Aku gak yakin sih sudah pasti atau belum, tapi aku sudah ngebet konser di luar negeri.

Kamu harus ke London.
Itu pasti bakal keren banget. Pasti bakal sempurna, terutama energinya. Di London sering hujan kan?

Iya, lumayan nyebelin sih, tergantung sih. Tapi London emang sering hujan.
Mantap! Kalau gitu, aku harus ke London. [Tertawa].

Tunggu, jadi kamu pengen ke London gara-gara sering hujan? Itu kayak bilang, 'Apa cuaca di sana buruk? Asik.'
[Tertawa.] Gitu deh. Ya Tuhan, aku suka sekali— aku perlu suasana yang kelam. Aku butuh hujan.

Kathy Iandoli, seperti Shirley Manson, hanya bahagia kalau hujan turun. Bisa difollow di Twitter.