Berita

Polisi Yakin Dosen UII Raf’ie Pratama Sengaja Menghilang ke AS

Ahmad Munasir Raf’ie Pratama masih belum ditemukan usai putus kontak di bandara Norwegia. Polisi dan Kemenlu dapat bukti Raf’ie diam-diam ke Amerika Serikat.
Dosen UII Diduga Sengaja Hilang

Polisi menemukan petunjuk baru terkait menghilangnya dosen Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Ahmad Munasir Raf’ie Pratama. Mabes Polri mendapat bukti bahwa Raf’ie (36) tampaknya sudah merencanakan untuk pergi diam-diam ke Amerika Serikat, namun belum diketahui apa motifnya.

Raf’ie yang merupakan dosen Jurusan Informatika sekaligus Wakil Dekan Fakultas Teknologi Industri putus kontak dengan keluarga dan koleganya pada 12 Februari. Ia terakhir diketahui sedang berada di bandara Oslo, Norwegia, menunggu pesawat menuju Istanbul, Turki. Saat itu terakhir kali Raf’ie mengirim pesan kepada istrinya.

Iklan

Dari Istanbul, Raf’ie seharusnya terbang ke Jakarta melewati Riyadh, Arab Saudi. Ia dijadwalkan tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada 16 Februari sore. Namun, keluarga yang menunggu di bandara tak pernah menemukannya. Yang mengejutkan, namanya bahkan tidak ada dalam manifes penerbangan Istanbul-Riyadh-Jakarta.

Lenyapnya Raf’ie secara tiba-tiba membuat keluarga melapor ke Polda D.I. Yogyakarta. Pada 17 Februari, ia dinyatakan hilang.

Namun, setelah melakukan pencarian yang melibatkan Kementerian Luar Negeri, kini Mabes Polri meyakini Raf’’ie tak hilang, melainkan menghilangkan diri. Caranya dengan mengubah rute perjalanan menjadi Istanbul-Boston, Amerika Serikat secara diam-diam. Menurut polisi, sebelum Raf’ie berangkat ke Norwegia, ia sudah membeli tiket Istanbul-Boston. 

“Ada bukti elektronik yang bersangkutan memesan pesawat Istanbul-Boston sebelum berangkat dari Jakarta. Baru ditemukan setelah katanya hilang,” ujar Kadiv Hubinter Mabes Polri Irjen Krishna Murti, Selasa (21/2), dilansir Detik.

Sebelumnya, Kemenlu melaporkan bahwa Raf’ie terdeteksi masuk Amerika Serikat via bandara Boston pada 13 Februari. Tim Pusat Krisis UII yang menginvestigasi jejak digital Raf’ie juga mendapati pria itu benar-benar sudah cabut dari Oslo dan tiba di Istanbul pada 13 Februari dini hari.

Iklan

Namun, hingga kini lokasi pasti Raf’ie belum ditemukan. Polisi menyebut ia juga mematikan semua alat komunikasinya.

Raf’ie terbang dari Jakarta ke Oslo pada 4 Februari, bersama Rektor UII dan 2 orang lainnya. Selama seminggu hingga 11 Februari mereka berkunjung ke University of South-Eastern Norway. Pada 12 Februari, keempatnya pulang ke Jakarta menggunakan tiga penerbangan berbeda.

Raf’ie yang terbang sendiri dengan pesawat Turkish Airlines tak pernah membicarakan soal mampir ke Amerika kepada kolega maupun istrinya. 

Berbagai petunjuk ini membuat polisi menyimpulkan Raf’ie tidak hilang, melainkan menghilangkan diri. “Jadi sementara kita menganggap beliau mengubah rute perjalanan dengan rutenya adalah Boston, Amerika, dengan kepentingan yang kita tidak tahu. Sementara kita menganggap demikian,” papar Krishna.

UII juga tidak tahu-menahu apa alasan Raf’ie, yang memang punya visa aktif AS karena kerap bolak-balik, tiba-tiba melipir ke Boston. Namun, petunjuk saat ini membuat Rektor UII Fathul Wahid menduga ada sesuatu yang sedang Raf’ie hindari, entah masalah pribadi atau pekerjaan.

Walau begitu UII dibantu PP Muhammadiyah akan terus mencari dosen tersebut. Fathul juga yakin Raf’ie tidak sedang terlibat organisasi terlarang. 

“Namun demikian, lokasi keberadaan AMRP [Raf’ie] di Boston tidak diketahui secara pasti. Begitu juga, UII belum mengetahui misi atau alasan mengapa AMRP menuju Boston sekembalinya dari Oslo melalui Istanbul, dan tidak langsung ke Indonesia. Sampai saat ini, AMRP belum bisa dihubungi,” tulis rilis UII.