FYI.

This story is over 5 years old.

Opini

Alasan Iron Maiden Tetap Keren Sampai Sekarang

Serta penjelasan mengapa genre Heavy Metal tidak akan pernah mati

Artikel ini pertama kali tayang di Noisey.

Di 2015, Iron Maiden membuat pengumuman yang membuat dunia Metal heboh. Tidak hanya dewa metal asal Inggris tersebut mengumumkan perilisan album baru di tahun yang sama, tapi mereka juga merilis album-dobel pertama mereka sepanjang sejarah. Berdurasi 92 menit, The Book of Souls menampilkan 11 lagu baru, termasuk lagu penutup epik berdurasi 18 menit berjudul "Empire of the Clouds."

Iklan

Penggemar Maiden tentunya riang. Semenjak vokalis ikonik Bruce Dickinson mengumumkan bahwa dia akan menjalani perawatan kanker di awal 2015, masa depan Iron Maiden terlihat serba tidak pasti, tapi dengan pengumuman ini, jelas bahwa Bruce tidak akan menyerah begitu saja. Dokter pribadinya telah memberikan keleluasaan bagi Bruce untuk manggung lagi, dan menurut situs resmi band, "Akibat penyakit Bruce, rencana tur kami sempat tertunda, tapi kami berjanji akan kembali menyambangi kalian di awal 2016, sembari memberikan Bruce kesempatan untuk memulihkan diri agar siap untuk menghibur kalian bersama Maiden."

Album baru Maiden mendapat reaksi yang positif dari penggemar metal di seluruh dunia. Mengingat pengumuman album baru dari band-band veteran macam Black Sabbath, Slayer dan King Diamond kerap disambut secara sinis oleh penggemar yang sudah kehilangan kepercayaan (atau sadar bahwa beberapa band memang sudah kehilangan mojonya), rasanya sangat menyenangkan dan mengejutkan bahwa album baru Maiden disambut dengan baik.Album pertama Maiden keluar di 1980 atau 35 tahun silam. Anggota band ini semuanya sudah lumayan tua, dan album baru mereka dalah yang ke-16. Mereka tidak lagi mendorong batas genre (mereka juga yang menciptakan genre ini lho). Mereka tidak ekstrem, nihilistik, brutal, dan jelas tidak "hip" (gak peduli seberapa sering Miley Cyrus pake kaos Iron Maiden). Mereka memainkan jenis musik yang sama seperti yang selalu mereka mainkan, dan selain fakta bahwa Bruce Dickinson sempat absen sementara dari 1993 hingga 1999 dan bolak-balik memasang gitaris Adrian Smith dan Janick Gers, lineup Iron Maiden tergolong stabil semenjak 80an. Lalu kenapa juga orang masih antusias dengan mereka? Kenapa orang-orang masih peduli?

Iklan

Karena mereka Iron Maiden. Itu doang alasannya.

Iron Maiden itu keren, gitu aja. Mereka adalah salah satu band heavy metal gelombang pertama, dan masih salah satu yang paling bagus. Mereka memimpin New Wave of British Heavy Metal yang memunculkan permainan gitar kejar-kejaran, dan vokal melengking bagi banyak anak generasi muda yang marah dan tersesat. Mereka adalah band metal yang cerdas, membumbui lagu epik mereka dengan lirik penuh pengetahuan sastra dan teatrikal bombastis. Mereka adalah salah satu band dengan aksi manggung terkeren dengan salah satu maskot terbaik, Eddie. Katalog rilisan mereka sangat kaya, bervariasi, dan tidak kenal waktu. Bahkan album-album era akhir mereka yang kualitasnya sudah menurut masih mempertahankan ambisi dan energi band. Jadi tidak ada alasan kenapa The Book of Souls gak akan keren. Apakah album ini lebih keren dari The Number of the Beast atau Powerslave? Jelas tidak, tapi bakal tetap bagus, karena Iron Maiden bukan tipe band yang rela merilis materi di bawah standar—dan album 'biasa' Iron Maiden itu masih jauh lebih bagus dari banyak materi band-band baru.

Heavy metal masih menaruh banyak signifikansi terhadap masa lalu karena umurnya yang masih belia. Tidak seperti blues, musik elektronik, atau bahkan rock'n'roll yang sudah memiliki sejarah panjang. Banyak band metal generasi pertama masih aktif hingga sekarang, malahan, Black Sabbath—dianggap sebagai band Heavy Metal pertama sepanjang masa—masih tur hingga 4 Februari lalu. Para sesepuh genre ini masih berdiri tegak, biarpun umur semakin menggerogoti. Para dewa perang ini mulai menunjukkan keretakan di armor dan mortalitas mereka semakin terlihat nyata. Kita sudah dihantui oleh banyaknya mereka-mereka yang meninggalkan dunia terlalu cepat, seperti Ronnie James Dio, Cliff Burton, Jeff Hanneman, Darrell "Dimebag" Abbott, dan sepertinya tren ini akan terus berlanjut.

Apabila kita menghitung dari awal kelahiran Black Sabbath di 1968, heavy metal sudah berumur 49 tahun ini. Dengan asumsi banyak orang mulai ngeband pertama kali ketika remaja atau awal 20an—Tony Iommi baru berumur 20 di 1968—tidak mengherankan dalam beberapa tahun terakhir kita banyak mendengar berita seputar masalah kesehatan para pesohor musik metal. Vokalis Judas Priest, Rob Halford sudah menjalani berbagai operasi punggung dan pinggang. Saat itu, dewa metalhead dan bassis Motorhead, Lemmy masih hidup, biarpun sudah sakit-sakitan dan terpaksa mengurangi konsumsi kokain dan Jack Daniels. Iommi, si iron man, terkena limfoma non-hodgkin di 2012. Sepanjang 2011, King Diamond menjalani operasi triple bypass jantung terbuka setelah beberapa kali terkena serangan jantung. Ini menggaris bawahi realita bahwa banyak pahlawan kita semakin tua. Tidak peduli seberapa kuat dan gagah sosok-sosok ini, mereka tetap terbuat dari daging, bukan baja, dan seiring kondisi tubuh mereka mulai menurun, kita berusaha berpegang semakin erat dengan mitos mereka. Mereka telah mendedikasikan hidup mereka untuk heavy metal dan suatu hari mereka akan mati.

Ini tentunya akan menyedihkan dan kita semua akan berkabung. Tapi tau gak apa yang akan abadi? "Run to the Hills" akan terus abadi. "Sweet Leaf," dan "Raining Blood," dan "Rainbow in the Dark," dan "Cemetery Gates," dan masih banyak lagi lagu-lagu yang tidak akan dilupakan. Lagu klasik adalah lagu klasik entah didengarkan untuk pertama kali atau yang ke 5.000-kalinya. Iron Maiden tidak akan pernah mati. Heavy metal tidak akan pernah mati.