Pemulung Masa Depan— Cerpen 'Abadi' Dari Ratri Ninditya
Semua ilustrasi oleh Nadira Julia.

FYI.

This story is over 5 years old.

Indonesia 2038

Pemulung Masa Depan— Cerpen 'Abadi' Dari Ratri Ninditya

Penulis tinggal di Bogor ini mengawali Pekan Fiksi VICE dengan gambaran distopia Indonesia, ketika memori virtual masa 2038 ditemukan penduduk masa depan.

*Cerpen ini tayang sebagai bagian dari 'Pekan Fiksi VICE: Indonesia 2038'. Redaksi meminta penulis-penulis muda potensial negara ini menjelajahi kemungkinan situasi Indonesia pada 2038. Naskah yang kami terima rata-rata bercorak fiksi ilmiah, menyajikan gaya tutur segar, serta sudut pandang menarik saat mengulas topik seperti teknologi, lingkungan, agama, hingga bahasa di masa mendatang.

Selamat membaca!

Iklan

Abadi

[- RAHASIA -
Laporan Temuan Kuburan Digital
Pusat Arsip Nasional
no.147529-147536
pelapor: Yasin Amrudin
kesimpulan awal: didapati jejak digital sosial media rakitan pasca Pemadaman. kemungkinan dibuat oleh Kelompok Perlawanan Generasi 1.]

[artefak: tahun 18 Setelah Pemadaman (SP), Oktober
enkripsi: tahun 70 SP, Juni
tipe: email
status: sent]

hai e22cc-08,
Mungkin kamu tidak akan mengingatku. Kita tidur bersebelahan tiap malam. Kadang kamu berdiri. Kita bertiga puluh di dalam kamar 4x4 meter itu, di atas permadani botak yang bau mayat. Wajar kalau keberadaanku di antara mereka tidak terlalu penting. Kalau kamu mau tahu, aku adalah orang yang berdiri di belakangmu saat ibadah massal di tanah lapang. matamu selalu terpaku pada Sang Pimpinan Pusat di Layar Raksasa di hadapan kita. Begitu berwibawanya dia buatmu? Ia memang kelihatan selalu bersih. Dia kan nggak mandi pakai limbah curahan Lurah Blok seperti kita. Ya keles. Mulutnya selalu menebarkan kata-kata manis yang mempuk-puk egomu sebagai seorang Pemulung, pekerjaan paling terhormat di negeri ini setelah Pemadaman Sinergi Digital terjadi. Kamu adalah salah satu orang yang berteriak paling keras saat kita menggumamkan slogan bodoh kita sambil serentak mengangkat tangan, "pemulung jaya! pemulung bangkit, harapan bangsa!" Seperti sekumpulan semut tolol, dengan tudung hitam sampai mata kaki, membungkuk dan berdiri di depan Layar. Apa yang kamu harapkan? Meniti karir sampai menjadi Lurah Blok? Lalu naik lagi jadi Pejabat Pusat? Supaya bisa jadi Pimpinan Pusat. Mimpi babu. Sumpah, ada masa depan yang lebih menjanjikan buatmu.

Iklan

Kamu juga salah satu orang yang paling awal siap di lapangan saat nyanyian dari Menara Suci berkumandang. Kamu akan ngibrit begitu mendengar lagu itu, turun 18 tangga ke bawah, menyikut sekian banyak orang, termasuk aku, dengan tangan mekanis dan keranjang di bahu. Sakit tahu kena gituan. Tapi mungkin hanya aku yang merasa kesakitan, karena para Pemulung di seluruh Blok di penjuru negeri sepertinya tidak punya perasaan, termasuk kamu.
Tapi kadang aku halu.

Ada saat-saat di mana aku berharap kamu merasakan hal yang sama denganku. Saat kamu mengambilkan lempengan besi yang jatuh dari keranjangku dan jari kita bersentuhan, atau ketika punggung kita menempel di tengah malam. Punggungmu hangat dan berdenyut-denyut. Aku suka colongan memelukmu dari belakang lalu aku pura-pura mengigau, sambil mencium aroma kepalamu di antara rambut-rambut yang halus. Tidak ada yang curiga, karena tidak ada yang tahu artinya. Hidupmu berarti kalau kamu berhasil mengirimkan produk daur ulangmu ke Lurah Blok, atau menangkap anak yang mencuri dan membiarkan dia mati dimakan temannya sendiri yang kelaparan di lantai dasar. Kamu mungkin bercita-cita suatu hari bisa mendirikan layar yang lebih raksasa dari yang ada sekarang, bergabung dengan kelompok Pendaur Sinyal Analog, supaya si Pimpinan bisa terlihat lebih megah lagi. Tapi sungguh deh, aku ingin memberitahumu sebuah rahasia tentangku, yang akan mengubah masa depanmu, dan semua orang di negeri ini, semoga.
--pesan terputus--

Iklan

[artefak: tahun 17 Setelah Pemadaman (SP), Maret
enkripsi: tahun 70 SP, Juni
tipe: instagramzero post
status: published, deleted]

post 1
[foto: 6 orang di depan ruangan dengan puluhan layar. pakaian tidak seragam. kepala tanpa tudung.] @virtualover hari pertamaku gabung dengan para Pemulung alternatif! mereka tidak mendaur ulang sampah, tapi data digital. KEREN! mereka punya proyek besar merakit sebuah dunia baru, di mana kita tidak harus memulung lagi. btw, sosial media ini inovasi terkeren manusia purba!

post 2
[foto: layar dan orang duduk di depannya memegang alat dengan tombol dan helm yang menutup mata. berpakaian seragam tanpa cadar] @virtualover ini aku! kami sedang merakit rumah-rumahan di dalam dunia baru kami. tiap orang akan punya satu rumah, kecuali jika mereka saling menyayangi, mereka bisa tinggal bersama. kita bisa mengatur perabotan di rumah, tidur di kasur, mandi air bersih. kita punya halaman yang penuh bunga. sebuah dunia virtual yang sepertinya tidak nyata, tapi aku bisa merasakan semua sensasinya! lebih daripada kenyataanku di Blok keparat itu.

post 14
[video sekumpulan orang menari. pakaian tidak seragam. kepala tanpa tudung.]
@virtualover ini perayaan yang sesungguhnya! tanpa gerak seragam, tanpa slogan-slogan kosong. kita bisa melakukannya setiap hari di dalam dunia baru. coba e22cc-08 ada di sini.

[artefak: tahun 15 Setelah Pemadaman (SP), Maret
enkripsi: tahun 70 SP, Agustus
tipe: blog post
status: published, deleted]

Iklan

Ini dunia virtual, tapi terasa lebih dari nyata! Aku bisa merasakan semua sentuhan di dalam dunia ini, termasuk sentuhan pacar virtualku! Bahkan saat malam-malam kita berdua di kamar virtual rancanganku, aku bisa merasakan sebuah ledakan yang berasal dari perutku, melesat ke seluruh penjuru ruangan. Aku belajar mengenal banyak perasaan yang sebelumnya tidak kuketahui. Saat memulung, aku tidak bisa merasakan apa-apa. Semua aroma yang melewati hidungku, tidak ada artinya. Tidak ada sentuhan yang membuatku gemetar. Semua teman-teman satu unitku tidak pernah ngobrol. Mereka hanya berkata, “baju Pimpinan Pusat hari ini putih..” atau memberi perintah, “hari ini kamu tidur berdiri.”

[artefak: tahun 15 Setelah Pemadaman (SP), Oktober
enkripsi: tahun 70 SP, Agustus
tipe: blog post
status: published, deleted]

Pikiranku tidak bisa fokus, hanya bisa memikirkan pacar virtual yang menungguku nonton bioskop nanti sore di dunia virtualku. Sofaku harus dipindahkan ke ujung supaya aku bisa meletakkan meja baru. Malam minggu aku harus datang ke pesta tetangga supaya bisa dapat love di profilku. Aku kangen mendengar lagu bersama sahabat di ruang tamu, belanja pakaian baru motif polkadot. Ada begitu banyak kata dan perasaan baru setiap harinya!
Di Blok, ada seorang teman satu unitku yang begitu mengganggu. Dia selalu paling dulu berkumpul di depan Layar Raksasa. Dia sangat mengagumi Pimpinan Pusat. Matanya berbinar-binar saat kita bernyanyi. Apakah aku dulu senaif itu? Kenapa aku jadi merhatiin dia sih?

Iklan

[artefak: tahun 17 Setelah Pemadaman (SP), April
enkripsi: tahun 70 SP, Agustus
tipe: blog post
status: published, deleted]

hai para pembaca setiaku di mana pun kalian berada, Pemadaman Sinergi Digital adalah omong kosong belaka! itu hanya kedok Pusat untuk mempertahankan kesejahteraan mereka. persetan dengan Dosa Besar Sinergi Digital. mereka masih melakukannya di sarangnya sendiri. mereka membuat kita memulung untuk menghemat energi supaya bisa digunakan sendiri. ini buktinya: [gif Pimpinan Pusat main instagramzero dari smartphone transparan]
[bite video titik cahaya, zoom in, menara pencakar langit yang terang-benderang, zoom in, puluhan layar berderet, zoom in, logo Facebookzero]

[artefak: tahun 18 Setelah Pemadaman (SP), Februari
enkripsi: tahun 70 SP, Agustus
tipe: blog post
status: draft, deleted]

aku tahu cara menghancurkan mereka semua, para pejabat pusat yang korup.
di dalam Dunia Baru ada sebuah Gerbang Apokaliptik tersembunyi. jika aku bisa membukanya, aku akan masuk ke dalam sistem mereka dan mematikannya. lalu semua Pemulung akan hidup di Dunia Baru yang telah kami bangun. selamanya.

to do list:
1. panggil semua Pemulung untuk bergabung!
2. tangkap semua lelaki dan perempuan berkepala merah. mereka adalah Penyusup dari Pusat yang punya informasi tentang Gerbang Apokaliptik.
3. kirim pesan ke e22cc-08

[artefak: tahun 18 Setelah Pemadaman (SP),September
enkripsi: tahun 70 SP, Agustus
tipe: blog post
status: draft, deleted]

Iklan

aku ingat pertama kali kau melihatku, e22cc-08. mungkin satu-satunya. di suatu hari yang terik aku merasa mual dan sesak dan memuntahkan semua. kau menepuk pundakku dan memberiku sebuah kincir mekanik yang berbunyi nyaring ketika digerakkan. lalu kamu seperti tersenyum. mungkin hanya bayanganku saja.

[artefak: tahun 18 Setelah Pemadaman (SP), November
enkripsi: tahun 70 SP, Agustus
tipe: blog post
status: draft, deleted]

e22cc-08, aku harus membunuhmu jika kau tidak merespons pesanku.
yang lain bilang aku bisa merekonstruksimu di duniaku yang baru, tidak masalah. tapi aku mau yang asli.

[artefak: tahun 18 Setelah Pemadaman (SP), Desember
enkripsi: tahun 70 SP, September
praduga: blog post
status: draft, deleted]

maafkan aku tidak sempat membagi semua perasaan itu.


Ratri Ninditya, biasa dipanggil Ninin, adalah pekerja perusahaan periklanan, tinggal di Bogor, di sela-sela waktunya rutin menulis puisi dan cerpen. Karya-karya Ninin yang lain dapat dibaca di blog pribadinya.