FYI.

This story is over 5 years old.

natal 2018

Sosok Lelaki yang Menyatukan Orang-orang Kesepian di Hari Natal

Christian membantu lebih dari 220 orang menemukan keluarga untuk menghabiskan liburan Natal bersama.
natalan sendirian
Foto via Flickr akunHendrik Dacquin | CC By 2.0

Artikel ini awalnya muncul di VICE Jerman

Liburan Natal adalah waktu yang sulit untuk dihabiskan sendirian. Menurut Age UK, sekitar 1,2 juta penduduk lansia menghabiskan Natal sendirian. Di Jerman, sebuah studi 2012 menemukan bahwa 2,5 juta orang di negara tersebut menghabiskan natal sendirian, tanpa keluarga atau teman.

Setelah putus dari pacarnya tahun lalu, Christian, lelaki berumur 32 tahun harus menghabiskan Natal sendirian di rumah. Dia lantas memulai tagar #KeineTwitterAllein (#TidakAdaYangPerluNgeTweetSendirian) untuk mendorong orang-orang dalam situasi sama ngobrol soal situasi mereka di Twitter. “Saya kaget dengan responsnya,” ujarnya. Tahun ini, dia ingin mencoba lebih jauh: menghubungkan keluarga-keluarga baik yang bersedia membuka rumahnya bagi orang-orang kesepian di hari Natal.

Iklan

Saya ngobrol dengan Christian di dekat rumahnya di Worms, sebuah kota kecil di Jerman barat, asalkan namanya disamarkan, mengenai perkembangan idenya, ratusan orang yang sudah mendaftar ke jasanya, dan apakah dia sudah menemukan teman untuk merayakan Natal.

VICE: Bagaimana ceritanya kamu menjadi juru selamat Natal bagi banyak orang?
Christian: Saya selalu berkelakar ini disebabkan karena saya tidak punya hobi. Semenjak putus, saya menghabiskan malam Natal sendirian, dan ingin terhubung dengan orang-orang yang berada dalam situasi serupa. Saya berharap menemukan sedikit rasa kemanusiaan di luar sana, tapi ternyata ini malah berkembang menjadi trending topic di Twitter Jerman selama beberapa hari. Bahkan salah satu bintang pop terbesar Jerman, Helene Fischer, membicarakannya ketika manggung di hari Natal.

Tahun ini, kamu ingin menyatukan orang-orang di dunia nyata?
Iya, saya meminta orang-orang yang kesepian untuk mengontak saya via Twitter dan saya akan mengadakan beberapa pertemuan Natal kecil-kecilan dan besar-besaran. Ketika memungkinkan, saya berusaha menggabungkan beberapa kelompok dari kota yang sama.

Berapa banyak orang yang sudah mendaftar sejauh ini?
Sekitar 220 orang, dan jumlah yang sama yang telah menawarkan rumah mereka.

Seperti apa orang-orang yang mendaftar?
Yang mencari teman kebanyakan orang-orang lansia, tapi ada juga orang muda dari Berlin, dan laki-laki yang tengah menjalani perceraian. Mereka yang menawarkan rumah, beberapa juga tinggal sendirian, dan punya banyak ruang. Tapi kebanyakan hanyalah keluarga yang baik hati.

Iklan

Tapi banyak orang yang sendirian di saat Natal—kaum lansia dan tunawisma—kan enggak menggunakan Twitter?
Saya tidak ingin mengecualikan siapapun, tapi paling tidak tahun ini, ini satu-satunya jalan untuk mencoba meraih orang-orang. Tapi ada banyak jasa dan acara amal yang menawarkan kaum lansia tempat untuk menghabiskan Natal.

Apakah ada yang memperlakukan jasamu bak Tinder versi Natal?
Sayangnya iya. Ada lelaki yang mengontakku berharap aku bisa mempertemukan mereka dengan perempuan. Saya harus benar-benar menjelaskan bahwa ini tidak ada hubungannya dengan seks.

Kenapa tidak lebih banyak orang melakukan apa yang kamu lakukan?
Kebanyakan orang melihat perayaan Natal sebagai hal yang intim dan personal, jadi mereka enggan mengundang orang asing ke rumah mereka. Satu alternatif adalah untuk mempertemukan mereka terlebih dahulu agar bisa saling mengenal sebelum Natal. Tapi entah ini sukses atau tidak, pastinya ini tidak lebih buruk dibanding menghabiskan Natal dengan anggota keluarga yang sebenarnya kamu benci.

Apakah kamu berharap menciptakan sesuatu yang lebih dari sekadar ngumpul bareng-bareng?
Saya tertarik dengan implikasi sosialnya. Pemilu Jerman tahun ini menunjukkan bahwa orang bersedia repot-repot memisahkan diri dalam perihal politik. Saya berharap lewat pertemuan-pertemuan ini, orang akan tergugah untuk menghabiskan waktu bersama mereka yang memiliki pandangan politik bertentangan dan saling mendengarkan satu sama lain.

Apakah kamu akan menghabiskan Natal sendirian tahun ini?
Enggak dong, saya akan menghabiskannya bareng pacar. Tapi siapapun yang kesepian di wilayah kami boleh banget mampir.

*Christian bukan nama asli.