FYI.

This story is over 5 years old.

fesyen dan tren

Sepatu Hak Tinggi Sudah Kelewat Jadul, Sekarang Waktunya Pakai Sneakers

Selamat tinggal, sepatu hak tinggi.

Sepatu hak tinggi memang mampu mengubah tampilan kita jadi lebih elegan. Namun, kita harus akui kalau sepatu jenis ini cenderung tidak nyaman untuk dipakai terlalu lama. Bahan kulit yang keras mudah melukai kulit kaki. Desainnya yang lancip sangat memicu kapalan. Kaki gampang terkilir apabila tidak hati-hati. Belum lagi, sepatu hak tinggi dapat meningkatkan risiko varises dan kram. Untungnya, tren sepatu sneakers datang untuk menyelamatkan kita.

Iklan

Informasi terbaru dari thredUP, situs web untuk menjual barang bekas, menunjukkan bahwa ada peningkatan 38% dalam penjualan sepatu hak tinggi. Sementara itu, Business Insider melaporkan bahwa popularitas sepatu sneakers naik jadi 46%.

Berita berikut mendukung laporan meningkatnya permintaan alas kaki kasual yang kami tulis Juni kemarin: “Artikel yang ditulis oleh situs tren konsumen di Cina, JingDaily, mengatakan bahwa popularitas pakaian olahraga santai telah jauh menyaingi pakaian formal. Akibatnya, penjualan pakaian dan alas kaki formal semakin merosot.”

Hal ini tidak mengherankan, sebab sepatu sneakers menjadi tren dan simbol status baru dalam dunia fesyen. Alas kaki ini tidak hanya dielu-elukan oleh merek olahraga seperti Nike. Rumah mode ternama, seperti Balenciaga dan Louis Vuitton, turut berperan penting dalam meningkatkan popularitasnya.

Kita terobsesi dengan sepatu sneakers, tidak peduli bentuknya aneh seperti Triple S, bahannya terbuat dari bangku kereta bawah tanah Berlin seperti adidas, model klasik Vans, atau hasil kolaborasi Supreme x Nike or Virgil x Louis. Semakin jelek bentuknya, semakin ngetren sepatunya.

Sepatu sneakers memang pantas mendapatkan popularitas tersebut. Untuk apa pakai sepatu yang bikin kaki sakit kalau ada pilihan lain yang lebih nyaman digunakan?