teknologi

Dengan ‘Robot Pijat’ Baru Ini, Kamu Tak Lagi Membutuhkan Vibrator

Osé digadang-gadang tak seperti mainan seks kebanyakan.
Katie Way
Brooklyn, US
Mainan seks Osé
Foto oleh Lora DiCarlo via Instagram

Sejak dulu, manusia akan melakukan atau menggunakan apapun untuk memenuhi hasrat seksualnya. Benda-benda tidak masuk akal yang berukuran besar, lonjong atau keras sering dipakai sebagai alternatif alat bantu seks yang lebih terjangkau. Selama otakmu ngeres, semuanya bisa dijadikan alat masturbasi.

Lalu, kenapa produsen mainan seks selalu mengeluarkan yang itu-itu saja buat perempuan? Seolah pilihannya sangat terbatas. Padahal, banyak sekali yang bisa mereka eksplor selain vibrator estetik yang katanya dapat memberikan kenikmatan dalam tiga tingkat getaran. Saya penasaran, bagaimana jadinya kalau ada mainan seks yang bisa menirukan gerakan selama berhubungan intim? Mungkin begitulah yang ada di pikiran staf Lora DiCarlo ketika menciptakan Osé.

Iklan

Osé menggabungkan ‘lidah’ atau sucker klitoris seperti Womanizer dengan alat pijat internal yang dirancang untuk menirukan gaya gesekan sempurna merangsang G-spot. Desain ini memenangkan penghargaan Consumer Electronics Show (CES) 2019 yang diberikan oleh Consumer Technology Association (CTA). Penghargaan itu kemudian dicabut karena ketahuan melanggar standar moral CTA. Setelah mendapatkan banyak pemberitaan buruk, Osé baru bisa dijual kembali tahun ini.

Mengesampingkan segala kehebohan itu, betapa mengecewakannya kalau mainan seks gesek atau pijat adalah satu-satunya “inovasi”. Jumlah alat bantu seks nontradisional di pasaran masih sangat rendah, dan vibrator adalah mainan seks paling banyak ditemukan. Ini menunjukkan betapa para produsen sangat kekurangan imajinasi dalam menciptakan benda yang memuaskan perempuan.

Apakah alasannya karena vibrator mudah dibuat, atau adakah hal lebih besar yang menghentikan orang dari membayangkan sesuatu yang tidak biasa? Apakah penemu mainan seks berpikiran, “Ini enak sih, tapi seharusnya lebih dahsyat kayak main roller coaster” saat sedang ngewe, sehingga akhirnya mereka menciptakan vibrator? Apa pun alasannya, Osé sangat diminati. Menurut situs Lora DiCarlo, pembeli harus ikut PO 4-6 minggu untuk mendapatkan mainan seks tersebut. Mungkin sudah saatnya produsen mainan seks lebih kreatif dalam menciptakan produk inovasi.

Follow Katie Way di Twitter .

Artikel ini pertama kali tayang di VICE US.