Menyambangi Rumah Dirancang Khusus Buat Bermain Skate Tanpa Henti

FYI.

This story is over 5 years old.

skating

Menyambangi Rumah Dirancang Khusus Buat Bermain Skate Tanpa Henti

Semua sisi bangunan di Malibu, LA itu dapat dilintasi para skater.

Artikel ini pertama kali tayang di Amuse. 

Sejak Adam dan Hawa diusir dari surga, arsitek punya tugas tambahan. Mereka tak hanya dituntut merancang bangunan tempat manusia bernaung, tapi juga diharapkan mampu mencipta ulang suasana hidup layaknya surga, tempat semua ada dan berlimpah. Sistem perencanaan perumahan macam ini pernah diuji coba. Salah satunya adalah EPCOT (Experimental Prototype Community of Tomorrow" buatan Walt Disney atau 'Plan Voisin' karya Le Corbusier. Sayang, kedua ide tersebut gagal total. Seakan tak kapok pada upaya para pendahulunya, Francois Perrin, arsitek asal Prancis, masih percaya dunia yang sempurna dapat dicipatakan di muka bumi.

Iklan

"Kelompok arsitek seperti Superstudio di Italia, Archigram di Inggris, Haus Rucker di Austria, dan Ant Farm di Amerika Serikat memimpikan sebuah masa depan perumahan manusia. Sayang mereka tak bisa merealisasikannya karena ide mereka jauh mendahului zaman dan terlalu visioner. Barangkali, kita hidup dalam sebagian masa depan yang mereka bayangkan melalui koneksi nonmaterial kita dengan dunia," ujar Perrin, yang menamatkan kuliahnya di Paris dan kini tinggal di Los Angeles (sebuah kota yang dibangun dari impian) selama lebih dari dua dekade.

"Buku arsitektur pertama yang kubeli membahas proyek Californa-nya Frank Lloyd Wright," kata Perrin. "Aku masih aku lihat foto rumah Frank Gehry di Santa Monica di dalamnya. Tiba-tiba aku dapat sebuah inspirasi." Sebagai seorang peselancar dan skater aktif, kontribusi Perrin sangat berharga dalam penciptaan 'PAS Skate House'—rumah impian bagi pecandu skateboard yang ingin main semalam suntuk. "PAS Skate House" didanai oleh pendiri sekaligus CEO Etnies, Pierre Andre Senizergues, sebagai bentuk perayaan ulang tahun ke-25 perusahaannya. Rumah unik ini dibangun berkat kerja sama dengan desainer (yang juga seorang skater) bernama Gil Lebon Delapointe. Awalnya, PAS Skate House adalah bagian dari proyek pameran budaya skateboarding "Public Domain" yang digelar di La Gaite Lyrique di Paris pada 2011 lalu.

"Awalnya, mereka hanya ingin menyajikan gambar dan model tapi aku memaksa mereka sekalian saja membangun purwarupa berskala penuh agar para skater pro dan para legenda yang datang ke pameran bisa melihat dan mencoba langsung." Tiap permukaan rumah itu dipilih mempertimbangkan ketahanannya. Semua dinding dalam dan luar dibuat melengkung, dilapisi permukaan yang bisa digunakan buat meluncur. Dengan demikian, PAS Skate House—dibangun di kawasan Malibu—adalah sebuah Moebius Loop besar yang berbentuk tabung.

Bangunan lain digagas oleh Perrin di LA ,dibuat dengan mengacu pada konsep "Arsitektur Udara", sebuah istilah yang diambilnya dari tulisan Yves Klein yang berusaha menciptakan arsitektur abstrak/tak kasat mata. Bangunan semacam itu diharap mampu menciptakan iklim sempurna  menggunakan elemen alami seperti udara, api, dan air. Perrin tak pernah menggunakan AC listrik dalam proyek-proyeknya. Sebaliknya, dia memastikan bahwa stuktur yang dibangunnya "menyatu dengan lanskap dan terus berinteraksi dengan elemen di sekitarnya." Misalnya, bangunan Bungalow California di Venesia, Perrin memilih "menciptakan ekstensi radikal dengan memotong bagian belakang rumah, menciptkan volume tambahan serta menggunakan bahan yang bisa merespon orientasi rumah dan hubungannya dengan elemen alam."

Untuk proyek terbarunya, Perrin membangun sebuah "Cloudgarden (kebun awan)" di sebuah rumah kawasan Beverly Hills yang pernah dimiliki oleh sutradara Hollywood Billy Wilder. "Salah satu struktur paling tua di kota ini dibangun pada 1913. Proyek tersebut lantas mengalami ekspansi 50 tahun kemudian, dengan penambahan gaya yang lebih modern. Jadi, loncat lagi 50 tahun setelah, aku menambahkan sebuah grid yang berdiri sendiri sekaligus menyatu dengan elemen yang sudah ada."