Seperti Apa Rasanya Kencan Bagi Perempuan Islam di Negara Mayoritas Nonmuslim?
Film still 

FYI.

This story is over 5 years old.

love week

Seperti Apa Rasanya Kencan Bagi Perempuan Islam di Negara Mayoritas Nonmuslim?

“Saya rasa orang lain punya banyak prasangka terhadap perempuan Muslim dan itu kadang sangat menghina kami.”

Artikel ini adalah bagian dari seri Love Week. Redaksi i-D untuk kali ini menulis ulang curahan hati perempuan muslim asal Inggris menyangkut agama dan hubungan percintaannya.


“Saya perempuan Muslim, dan orang-orang mengira saya akan risih kalau ngobrolin soal percintaan dan seksualitas. Paling parah sih kalau ada yang menganggap perempuan berhijab pengin banget merasakan jatuh cinta karena agama atau orang tua kami melarangnya. Padahal kenyataannya tidak seperti itu lho. Saya sendiri yang memutuskan beragama Islam. Ibu bahkan memaksa saya untuk cari pacar.

Iklan

Saya rasa orang lain punya banyak prasangka terhadap perempuan Muslim dan itu sangat menghina kami. Dari semua agama yang ada, Islam cukup terbuka soal seksualitas, asalkan masih dalam batas pernikahan.

Kalau saja mereka mau mengenal orang Muslim lebih jauh, mereka bakalan sadar kalau sudah salah sangka selama ini. Setiap orang punya keyakinan yang berbeda soal cinta dan seks. Tidak semuanya mengikuti kebudayaan Barat. Norma-norma budaya setiap orang juga sudah disesuaikan berdasarkan lingkungan mereka masing-masing. Tidak ada salahnya mempelajari budaya lain dan menghargai perbedaan.

Kalau sudah urusan percintaan, saya sadar kalau sesama Muslim pun bisa saling berprasangka. Jadi ini tidak hanya dilakukan oleh non-Muslim saja. Selama ini saya berusaha untuk tidak memedulikan apa yang orang lain katakan, dan menunjukkan kalau apa saja yang saya lakukan itu niatnya baik.


Tonton dokumenter Broadly soal kelompok feminis muslim di Turki:


Kita memang terobsesi dengan percintaan dan menemukan pasangan hidup yang cocok. Media sosial hanya memperburuk suasana. Kita iri dengan hubungan orang lain dan membayangkan hubungan kita bisa seromantis di film. Ini bukan hal aneh dan sudah ada sejak dulu.

Kalau bisa ngobrol dengan diri saya sewaktu remaja, saya bakalan kasih tau dia untuk hidup santai. Nikmati saja masa remaja, dan tidak perlu buru-buru jadi dewasa. Saya juga akan memberitahunya untuk tidak merendahkan diri karena memedulikan omongan pria. Tunggu orang yang tepat dan bisa membantu kita jadi lebih percaya diri. Jadi single itu enak. Karena kita bebas mencoba segala hal baru tanpa ada orang lain yang mengganggu. Bersenang-senanglah selama masih muda, sebelum menjalani hidup yang lebih serius nanti.

Cinta harus bisa membuat kita bahagia dan berharga. Saya ingin memiliki pasangan yang bisa saling mendukung dalam setiap kondisi. Saya menginginkan cinta yang bisa meningkatkan semangat hidup, memperdalam iman, dan mengubah saya menjadi orang yang jauh lebih baik.”