Kebiasaan jorok

Kenapa Sih, Cowok Tuh Hobi Banget Meludah?

Kenapa pula harus sembarangan? Emangnya enggak bisa ditahan dikit gitu? Ternyata ada alasan ilmiahnya
Ryan Bassil
London, GB
Ilustrasi orang meludah

Oke, apa masalah utamanya?
Kayaknya semua orang normal benci sama tindakan meludah, terutama yang sembarangan. Uhuk-uhuk… Hoeeekkk!!! Cuuuhhh!!!! Tiba-tiba air liur kental bercampur dahak kuning meluncur ke aspal. Udah gitu pelakunya sering banget cowok atau bapak-bapak.

Sejak kapan orang-orang meludah sembarangan?
Sudah lama sekali. Entah kapan pastinya, tapi tempolong atau wadah meludah sudah ada sejak abad ke-19 silam. Di masa lalu, tindakan buang ludah di tempat umum masih diterima secara sosial. Tempolong tersedia di mana saja, dari bar, rumah bordil, salon, hotel, toko, bank sampai gerbong kereta. Larangan meludah sembarangan mulai diberlakukan pada abad ke-20, setelah bencana TBC melanda Inggris. Kebiasaan itu sekarang dianggap menjijikkan, meski banyak juga yang masih melakukannya.

Iklan

Di mana saja mereka meludah sembarangan?
Di mana-mana! Pemain sepakbola cenderung meludah setelah mencetak gol, atau saat menunggu wasit meniup peluit tendangan bebas. Musisi terkadang juga mengeluarkan air liur ketika manggung. Kayak rapper Slowthai contohnya. Dia meludahi mulut penggemar Desember lalu, dan entah kenapa banyak yang ingin diludahi sama dia.

Akan tetapi, cowok paling sering meludah sembarangan di tempat umum. Saat menunggu kereta, naik motor, mengendarai mobil, atau bersepeda. Mereka juga terbiasa meludah habis buang air kecil.

Kenapa mereka melakukannya?
"Ada sifat mendalam dari meludah," tutur Profesor Ross Coomber, yang menerbitkan penelitian tentang tindakan meludah sembarangan di enam negara Asia pada 2013. Menurutnya, kebiasaan ini bukan hal aneh di negara-negara itu. Reaksi mereka menanggapi krisis TBC enggak seheboh di Inggris. Tak ada tanda “larangan meludah” di dalam bus dan kereta.

"Jujur saja, rasanya seperti sudah ada waktunya sendiri untuk meludah," ungkap Joe, 31 tahun. "Seenggaknya di tempat umum. Tadi pagi saya meludah ketika bersepeda. Kemarin malam, saya juga melakukannya di kamar kecil bioskop."

Di sejumlah daerah di Inggris, orang meludah untuk melegakan tenggorokan mengganjal. “Membuang dahak sembarangan umumnya terjadi di wilayah pertambangan dan tempat tercemar yang menyumbat paru-paru,” lanjutnya. Akan tetapi, kebiasaan meludah sembarangan cenderung lebih agresif di negara-negara seperti Indonesia. Cowok dengan mudahnya mengeluarkan cairan menjijikkan tanpa perasaan bersalah. Enggak sedikit yang bodo amat ketika ludah mereka hampir mengenai orang lain.

Iklan

“Beberapa laki-laki meludah karena ingin menunjukkan tingkat agresi,” terang Ross. “Di lapangan bola, atlet membuang ludah sebagai ekspresi mereka penuh tekad.”

Lalu bagaimana dengan mereka yang melakukannya di tempat umum? “Kamu mungkin lagi menunggu bus, dan tiba-tiba saja cowok di dekatmu meludah,” katanya. “Pasti ada arti tersendiri dari perbuatan itu, meski kalian enggak saling mengenal. Mereka meludah karena ada alasan tertentu, terlepas konteksnya apa.”

Begitu juga dengan yang meludah di toilet. “Meludah dianggap melanggar norma sosial,” ujar Joe. “Dan kamar kecil adalah tempat terakhir yang enggak mempermasalahkannya.”

@ryanbassil

Artikel ini pertama kali tayang di VICE UK