FYI.

This story is over 5 years old.

The VICE Guide to Right Now

Ilmuwan Meyakini Kiamat Makin Dekat Akibat Perubahan Iklim dan Donald Trump

Jarum jam kiamat global para ilmuwan baru saja dipercepat 30 detik mendekati tengah malam. Simbol dunia dalam situasi genting.

Artikel ini pertama kali tayang di VICE US.

Setelah melewati tahun 2016 yang bikin ketar-ketir, para ilmuwan memutuskan untuk mempercepat jarum "Jam kiamat" karena mereka percaya bahwa akhir kehidupan manusia makin dekat, seperti yang dikutip oleh NPR.

Jurnal ilmiah asal Chicago Bulletin of the Atomic Scientistsmempercepat jarum jam kiamat ini 30 detik menuju dengan tengah malam. Tindakan ini merupakan simbolisasi akhir dunia semakin cepat. Di mata para ilmuwan, jarak umat manusia menuju kehancuran global cuma tinggal dua setengah menit. Ini adalah titik terdekat manusia menuju kehancuran. Sebelumnya, pada 1953, jam kiamat disetel di angka 11:48 ketika Amerika Serikat dan Uni Soviet sedang asyik menguji coba bom hidrogen. Menurut keterangan jurnal itu, kita makin dekat dengan akhir dunia atas beberapa alasan berikut: "merebaknya paham nasionalis esktrem di berbagai negara, komentar Presiden Donald Trump mengenai nuklir dan permasalahan iklim global, serta makin suramnya lanskap keamaan global akibat makin majunya teknologi masa kini dan makin merebaknya sikap masa bodoh terhadap ilmu pengetahuan."

Jam kiamat pertama kali dibuat oleh para ilmuwan yang terlihat dalam Manhattan Project pada 1947. Sejak saat itu, kelompok ilmuwan ini berkumpul beberapa kali dalam satu tahun untuk membicarakan dan meneliti faktor-faktor yang berpeluang memicu bencana nuklir. Tahun ini, kelompok ilmuwan menuding berita abal-abal, peralatan militer otomatis dan perubahan iklim sebagai faktor utama yang membawa kita lebih cepat menuju akhir dunia.