FYI.

This story is over 5 years old.

Pop dan agama

Grup Keagamaan di Senegal Benar-benar Percaya Rihanna Anggota Illuminati

Ternyata, di Senegal, sekelompok organisasi keagamanan percaya kalau penyanyi 29 tahun itu anggota Illuminati dan menuduh Rihanna bakal menyebarkan homoseksualitas di negara mereka.
Dicuplik dari YouTube

Awalnya, saya pikir ini cuma gosip atau paling banter teori konspirasi yang bilang Rihanna adalah anggota Illuminati cuma beredar di YouTube sejak tahun 2013. Nyatanya, teori itu punya penganut di luar internet. Sekelompok organisasi keagamaan di Senegal yang bergabung di bawah panji No To Freemasonry and Homosexuality (…duh namanya) meminta kunjungan Rihanna ke negara tersebut dibatalkan karena menurut mereka Rihanna bakal datang untuk mempromosikan homoseksualitas dengan memanfaatkan hubungannya dengan Freemansory, atau lebih sering dikenal sebagai Illuminati.

Iklan

Jujur saja, ada kemungkinan tuduhan mereka benar adanya dan kalau Rihanna benar-benar anggota Illuminati, bukannya itu alasan yang tepat untuk mengundangnya ke Senegal ya? Sayangnya, No To Freemansory and Homosexuality (NTFH) tak berpendangangan serupa. Meski Rihanna jelas-jelas melawat Senegal dengan kapasitasnya sebagai duta mewakili Global Partnership for Education dalam sebuah konferensi yang digagas oleh Presiden Perancis Emmanuel Macron dan Presiden Senegal, dan kendati Rihanna dikenal dengan kegiatan kemanusiaan serta filantropisnya, NTFH tak percaya kalau kunjungan penyanyi itu hanya sekadar kegiatan sosial belaka.

Juru bicara NTFH, Cheikh Omar Diagne memberikan keterangan pada Jeune Africa bahwa “Rihanna tak pernah menyembunyikan keterlibatannya; dia adalah anggota Illuminati, salah satu cabang Freemasons.” Mereka percaya bahwa lewat Freemasons, Rihanna berusaha mempromosikan homoseksualitas, yang berlawanan dengan pandangan mereka sebagai kelompok Islam tradisonal. Makanya, menurut mereka, Rihanna sebaiknya tak diberi izin berkunjung ke Senegal.

Untungnya, Rihanna belum dilarang masuk Senegal sampai sekarang. Jadi, enggak salah-salah amat kalau kita akhiri berita luar biasa ini dengan membayangkan hal-hal baik yang dilakukan Rihanna begitu sampai di Senegal, sebagai duta Global Partnership for Education. Dalam pernyataan kepada Guardian, Presiden GPE Julia Gillard mengungkapkan: Kami berharap bahwa konferensi ini menandai pergeseran momentum global dalam hal pendidikan dan pembiayaan pendidikan. Selama beberapa tahun terakhir, ketertarikan global terhadap pendidikan, terutama pendidikan bagi perempuan belia. Sayangnya, dana yang terkumpul untuk mewujudkannya tak mengalami perkembangan berarti. Kita butuh perubahan berarti.

Sayang, pernyataan Gillard ini sepertinya enggak dibaca oleh NTFH deh.