Kriminalitas

Supermarket di Amerika Dirampok Besar-besaran, Pelakunya Sembunyi di Loteng Tiga Bulan

Lelaki ini, yang hidup di loteng sejak Desember 2019, diduga berhasil menyelundupkan barang dagangan senilai $8.000 atau setara Rp109 juta
Sepasang tangan memegang barang dagangan
Gambar: Getty Images

Tepat pada hari Natal lalu, petugas Kepolisian Auburn di Washington D.C. mendapati terduga kasus pencurian di Haggen Northwest Fresh Market. Mereka menemukan tali, pakaian, sarung tangan, dan alat-alat lain yang membuktikan seseorang telah masuk ke—dan kemungkinan keluar dari—supermarket melalui lubang ventilasi di loteng.

Karyawan supermarket baru menyadari ada yang aneh Januari pertengahan. Mereka melaporkan terdengar suara langkah kaki di langit-langit. Salah satu di antaranya bahkan melihat sepasang kaki terjuntai dari loteng. Namun, ketika anggota polisi kembali ke toko, sang empunya kaki tidak ditemukan. Selama tiga hari berturut-turut, mereka berjaga-jaga di toko bersama anggota unit K-9. Proses pencariannya bahkan sampai dibantu teknologi pemetaan panas segala, tetapi hasilnya tetap nihil.

Iklan

"Kami telah menemukan lokasi persembunyiannya," Komandan Polisi Auburn Mike Hirman menyampaikan ke KING5 News. “Ada ventilasi dan jalur-jalur yang telah dipindahkan. Kami butuh 4,5 jam lebih memburu pelaku di atap toko.”

Sebulan setelah investigasi pertama pada hari Natal, sang laki-laki akhirnya menampakkan batang hidung, atau tepatnya tertangkap oleh CCTV supermarket. Dalam rekaman tersebut, dia mengenakan atribut serba hitam dan menenteng tas besar berisi rokok curian seharga belasan juta Rupiah.

Identitas laki-laki ini sempat menjadi misteri, hingga ada warga yang membocorkan keberadaannya pekan lalu. Petugas mendatangi rumahnya di Auburn selatan dan menangkapnya pada Rabu.

Penggeledahan rumah pelaku yang masih anonim berujung pada penemuan mengejutkan. Ditemukan barang-barang curian seharga lebih dari $8.000 (Rp109 juta), termasuk berbotol-botol minuman keras mahal, rokok Marlboro dan Salem, keju artisan seberat 7,7 kilogram yang masih tertempel label harganya; tertulis $395 (Rp5,4 juta). Keju tersebut tentu tidak dapat dijual lagi. Polisi mengambil gambarnya sebagai bukti, kemudian mendonasikan kejunya.

KING5 melaporkan sang perampok mempunyai latar belakang industri atap dan konstruksi, sehingga tidak mengherankan dia bisa dengan mudahnya keluar masuk toko tanpa ketahuan. (Sebenarnya tidak semulus itu, sih. Ada kerusakan di sana-sini dengan estimasi kerugian mencapai $13.000 atau 178 juta Rupiah.) Dia dikenakan pasal berlapis-lapis untuk perampokan dan pencurian, tapi sampai tulisan ini terbit, dia belum dituntut secara resmi.

Kepolisian Auburn mengumumkan penangkapannya dalam unggahan Facebook berisi apresiasi kepada para petugas yang pantang lelah mengejar petunjuk-petunjuk yang didapat beberapa minggu belakangan.

Ditangkapnya orang ini tentu saja kabar baik bagi Haggen Nortwest Fresh Market. Tapi tetap tidak bisa dipungkiri, agak mengecewakan yang datang di hari Natal ternyata bukan Santa Klaus dari Kutub Utara.

Artikel ini pertama kali tayang di VICE US.