FYI.

This story is over 5 years old.

Terorisme

Bom Panci Meledak di Kota Bandung, Satu Terduga Teroris Tewas

Insiden itu terjadi di lapangan dekat SD dan Kantor Kelurahan Cicendo.
Foto dari akun @irwan_pjm126

Salah seorang terduga teroris tewas setelah terlibat baku tembak dengan aparat Polda Jawa Barat, menyusul serangan bom di Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo, Bandung. Pelaku yang belum teridentifikasi tersebut tertembak di bagian perut setelah bersembunyi di kantor kelurahan setempat. Pelaku telah terindentifikasi sebagai Yayat Cahdiyat, 24 tahun, dari KTP yang dia bawa. Belum jelas detail lain mengenal asal daerah maupun profilnya sebelum beraksi.

Iklan

Kepala Divisi Humas Polri, Boy Rafli Amar, mengatakan terduga teroris itu tewas setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara Sartika Asih, Bandung, akibat luka tembak di perut.

Insiden ini terjadi pukul 9:00 WIB, akibat ledakan skala kecil yang diduga berasal dari bom panci yang diletakkan pelaku bersepeda motor di Taman Pandawa. Bom tersebut tidak menimbulkan korban jiwa. Pelaku yang membaku sebilah pisau dan senjata api langsung kabur dan bersembunyi di lantai dua kantor kelurahan Arjuna.

Dilaporkan pelaku sempat membakar ruangan di lantai dua dan terlibat baku tembak dengan aparat. Terduga teroris tersebut sempat berteriak menuntut dibebaskannya tahanan teroris yang ditahan oleh Densus 88. Belum jelas asal-usul tahanan yang dimaksud. Polisi kemudian menembaknya karena proses negosiasi tidak berhasil.

Salah seorang saksi mata, Dono, mengatakan bahwa ledakan yang terjadi di lapangan sekolah dasar tersebut mirip ledakan tabung gas. "Soalnya di sana banyak tukang gas," kata Dono.

Kapolda Jawa Barat Anton Charliyan seperti dikutip dari media massa mengatakan bahwa pelaku terpaksa dilumpuhkan karena upaya negosiasi gagal. "Ditemukan senjata api dan ransel, namun belum bisa dipastikan jenis senjatanya," kata Anton.

Tim Gegana telah dikerahkan untuk menyisir lokasi dan memeriksa ransel terduga teroris. Anton menduga bahwa terduga teroris tersebut merupakan anggota jaringan teroris lama, meski belum bisa dipastikan.

Pengamat teroris dari Universitas Indonesia Ridlwan Habib mengatakan bahwa terduga teroris tersebut terkait dengan jaringan teroris Bekasi yang juga berafiliasi dengan Jamaah Anshar Daulah pimpinan Aman Abdurrahman yang beberapa waktu lalu dicokok di Bekasi.

"Pelaku terlihat sangat amatir. Dari rangkaian bom panci yang meledak juga sangat amatir," kata Ridlwan. "Namun pelaku sepertinya tidak bekerja sendirian. Ada yang membantu."

*Berita ini berstatus breaking news, masih akan berkembang dengan detail-detail tambahan seiring perkembangan terbaru.