Iklim

Pakar Botani Mendaki Tebing untuk Selamatkan Tumbuhan Terancam Punah

Para ‘Indiana Jones’ ini mencari keberadaannya dengan drone sebelum terjun ke lapangan.

Artikel ini pertama kali tayang di VICE US.

Tubuh Adam Williams menggantung di sebuah tebing berbatu Hawaii. Nyawanya tertambat pada seutas tali yang diikatkan pada pohon jauh di atasnya. Pakar botani itu menuruni tebing untuk mengambil tanaman langka yang tumbuh di permukaan batu.

Spesialis drone Ben Nyberg memperhatikan dari dekat pohon, menunggu Adam membawa sampel Wilkesia hobdyi ke atas tebing.

Iklan

Adam dan Ben bagaikan ‘Indiana Jones’ yang menjalankan misi pelestarian tanaman langka dan hampir punah di Hawaii.

Keanekaragaman hayati Hawaii yang unik sebagian besar disebabkan oleh kawasan yang terisolasi. Menurut Departemen Pertanahan dan Sumber Daya Alam Hawaii, hampir 90 persen tumbuhan di sana tidak tumbuh di tempat lain. Namun, hal ini juga membuatnya rentan terhadap spesies invasif dan perubahan lingkungan. Wilayah Hawaii mungkin tak sampai satu persen daratan Amerika Serikat, tapi setidaknya negara bagian ini menampung hampir 45 persen tumbuhan nyaris punah di AS.

Selaku koordinator program pemetaan dan drone di National Tropical Botanical Garden, Ben menerbangkan pesawat tanpa awak untuk mencari tanaman yang dianggap akan punah tahun lalu.

“Kami tidak tahu akan seperti apa dampak perubahan iklim terhadap iklim mikro ini,” terang Ben. “Maka dari itu, kami terdorong untuk bergerak lebih cepat.”

Terjadinya Rapid Ohia Death atau penyakit jamur mematikan baru-baru ini membuat tugas mereka semakin mendesak. Dua jamur yang sebelumnya tidak diketahui membusukkan pohon ohia, yang mendasari hutan asli Hawaii. Dalam beberapa tahun terakhir, Rapid Ohia Death menyebar ke semua pulau besar di sana, mengancam seluruh ekosistem termasuk tumbuhan langka.

Adam menerjang hujan deras untuk kembali ke puncak tebing. Dia menyimpan sampel berharga itu di dalam kantong ziploc. Adam dan Ben akan meneliti beberapa benih, dan menyumbangkan sisanya ke bank benih. Dengan begitu, tumbuhan tersebut akan terus ada meski terjadi Rapid Ohia Death atau perubahan iklim sekalipun.

“Tumbuhan ini sangat luar biasa dan wajib dilestarikan,” simpul Ben.