Arab Saudi

Arab Saudi Geger Gara-Gara Ada Penari Samba Tampil di Festival Musim Dingin

Rombongan penari itu tampil di Jazan mengenakan pakaian seksi, bikin sewot petinggi kerajaan. Lagian ide siapa sih ngundang penari seksi ke negara konservatif kayak Saudi?
Penari asing dalam balutan kostum serba biru
Penari asing dalam balutan kostum serba biru

Pertunjukan tari samba menampilkan lima perempuan asing berpakaian seksi memicu polemik di Arab Saudi. Otoritas kerajaan sudah mulai melakukan penyelidikan terkait gelaran yang meramaikan Festival Musim Dingin di Provinsi Jazan pada 11 Januari 2022.

Rekaman video viral memperlihatkan penari memamerkan gerakan di tengah keramaian dengan bagian perut dan kaki terbuka. Di negara yang mewajibkan perempuan serba tertutup, para penampil ini jelas melanggar aturan berpakaian negara yang sangat ketat.

Iklan

Terlepas dari upaya menjadikan Arab Saudi lebih modern dan terbuka, seperti melonggarkan larangan mengemudi bagi perempuan pada 2018, mayoritas pemimpin negara ini masih menganut paham Wahabi.

Perempuan wajib mengenakan gamis hitam panjang di tempat umum. Mereka juga tidak boleh memperlihatkan lekuk tubuhnya.

“Ini mencontohkan apa yang saya sebut #WhiskyWahhabi,” pembangkang Saudi Ali Al-Ahmed berkicau di Twitter, menanggapi insiden tersebut. “Saya membuat istilah ini untuk menggambarkan [sikap berlawanan] monarki Saudi, yang melarang perayaan Maulid Nabi Muhammad karena alasan agama tapi malah melakukan ini.”

Pangeran Mohammed bin Nasser bin Abdulaziz selaku gubernur wilayah barat daya tersebut mengaku sudah mengirim tim untuk investigasi terkait peristiwa ini.

“Gubernur Jazan telah memerintahkan penyelidikan cepat terhadap rombongan penari yang menghadiri Festival Musim Dingin Jazan di pusat kota, serta mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mencegah terjadinya pelanggaran,” demikian bunyi pernyataan yang diunggah ke akun Twitter resminya.

Diselenggarakan pada 6-7 Januari, Festival Musim Dingin Jazan bertujuan mempromosikan pariwisata di kota pelabuhan tersebut. Penguasa de facto Mohammad Bin Salman berupaya mendiversifikasi ekonomi pengekspor minyak tersebut.

Selain memperkenalkan hukum yang lebih liberal, MBS telah mengumumkan peluncuran Neom, yang disebut-sebut sebagai “kota kognitif dan cerdas pertama” di Arab Saudi. Kota modern tersebut akan menjadi pusat pantai Laut Merah.