Tren Makanan

'Tutorial' Masak Jorok Sedang Ngetren di Medsos

Bayangkan bikin sup ayam tanpa direbus dulu ayamnya. Apa gak jijik? Kenapa netizen di TikTok dan Twitter demen video beginian?
Ashwin Rodrigues
Brooklyn, US
Adonan pai berisi Spaghetti bulat, bakso, keju mozzarella dan susu
Tangkapan layar via Facebook

Aplikasi TikTok sangat multifungsi. Selain untuk seru-seruan, platform ini juga menyediakan berbagai konten edukatif kepada para penontonnya. Video makanan juga banyak ditemukan di sana, dari tutorial bikin kentang panggang mini hingga menyiapkan makan siang anak.

Aku pribadi enggak punya akun TikTok, tapi sering menonton videonya yang lewat di linimasa Twitter. Kadang-kadang masakanku terinspirasi dari TikTok. Tapi belakangan ini, aku memperhatikan tren video “hack” masak-masak yang serampangan. Resepnya enggak pantas diikuti, dan hasilnya pun enggak menarik.

Iklan

Aku sekilas teringat pada program komedi Tim's Kitchen Tips, tapi beberapa video viral tampaknya bukan untuk lucu-lucuan. Pengguna mengunggahnya karena ingin mengajarkan cara mudah memasak. Contohnya seperti video “sup ayam mi” satu ini.

Bahan-bahan yang digunakan cukup normal, tapi prosesnya itu yang bikin alis mengernyit. Perempuan memasukkan bongkahan besar ayam — bukan diiris seperti yang biasa kita lakukan — dan paha ayam mentah utuh ke dalam air yang belum mendidih. Setelah itu, dia mencemplungkan wortel mini yang belum dipotong tanpa merebusnya dulu. Kaldu ayam bubuk Knorr dituang paling akhir. Bumbu lain? Enggak ada.

Lalu ada video bikin pasta creamy yang lagi-lagi pakai Knorr. Setelah menuang kaldu ayam bubuk, dia mencampurkan udang belum matang dengan dua keju balok, dua bungkus parmesan, satu setengah gelas krim dan Knorr. Mimpi buruknya adalah dia enggak kira-kira saat memasukkan bumbu. Tulisan “We don’t measure!” terpampang nyata di video.

Kebanyakan video ini enggak mementingkan keseimbangan rasa, nilai gizi dan sensitivitas sistem pencernaan. Lebih mengkhawatirkannya lagi, konten tutorial seperti ini tersebar di seluruh sudut internet. Aku menemukan video “EASIEST DINNER HACK EVER!! 🤯🤯” di Facebook yang mempertontonkan perempuan bikin pai spageti berlapis roti.

Dia mencampurkan SpagetiO (spageti bulat), bakso, keju mozzarella dan susu ke dalam adonan pai. Dia menipiskan roti bawang dengan kedua lengan bawahnya, kemudian menyusunnya di atas adonan. Entah lengannya bersih atau enggak. Video ini ada di hasil pencarian teratas “dinner hack” di Facebook. Kalau dilihat dari profil pengunggah, mereka memang suka memposting konten-konten cringe.

Iklan

Aku syok berat melihat “resep-resep” tersebut, tapi ragu untuk berkomentar karena paham setiap orang punya seleranya masing-masing. Hanya saja aku merasa kita bisa menghasilkan makanan lezat dari resep mereka, asalkan lebih diperhatikan cara dan bahan-bahannya.

Kita bisa merebus ayam sampai mendidih dan menumis bumbunya pakai minyak. Baru kemudian kita memasukkan daging rebus dan sayuran yang sudah dipotong kecil-kecil ke dalam rebusan air yang sudah ditambahkan bumbu. Orang di video pertama enggak mengganti airnya sama sekali.

Konten semacam ini mungkin bisa viral karena menuai kritikan, atau karena kita terlalu sering menonton video memasak yang terlalu fokus dengan trafik. Aku bahkan sempat berburuk sangka videonya dibuat untuk memasarkan obat pencernaan atau produk Knorr. Juru bicara Knorr langsung membantah tuduhanku. Mereka pakai Knorr “murni karena suka”, katanya kepada VICE.

Kemungkinan lain yaitu orang-orang merasa resepnya beneran enak, makanya video kayak begini bisa populer di medsos. Jika memang ini alasannya, aku berharap Gordon Ramsay mendatangi rumah mereka satu per satu untuk mengajarkan cara masak yang benar sambil memanggil mereka “idiot sandwich”. Di TikTok, banyak pengguna yang sengaja masak sembarangan supaya sang koki emosi.

Aku paham kalian sudah bosan habis di rumah, tapi seharusnya masih bisa membedakan mana konten bagus dan jelek dong.