FYI.

This story is over 5 years old.

Bulan

Kesimpulan Penelitian: Bulan Mungkin Pernah Dihuni Makhluk Hidup

Dulu bulan pernah punya air. Jadi adanya jejak kehidupan tak mengherankan sih.
Image via Shutterstock

Bagi kita, Bulan hanya satelit alami dan Bumi hanyalah benda langit yang menggantung di langit kala malam, tak berpenghuni dan permukaan ditandai dengan kawah-kawah yang luas. Bulan mungkin tampak tak pernah berubah. Namun, empat miliar tahun lalu, wajah Bulan sangat jauh berbeda. Malah, menurut sebuah penelitian terbaru, di awal pembentukannya, Bulan pernah dihuni makhluk hidup.

Penelitian yang diterbitkan di Astrobiology dan dipimpin oleh Dirk Schulze-Makuch, seorang astrobiologis di Washington State University serta Ian Crawford, dosen ilmu planet dan astrobiologi di University of London, menyimpulkan bahwa di awal keberadaanya, kondisi Bulan cukup kondusif untuk dihuni oleh makhluk hidup sederhana.

Iklan

Selama dua periode krusial dalam proses pembentukan Bulan—saat satelit Bumi itu masih dikelilingi kawasan serpihan angkasa empat miliar tahun lalu serta ketika bulan berada di puncak aktivitas vulkaniknya 3,5 miliar tahun lalu—gas yang sangat panas kemungkinan mendorong uap air ke permukaan bulan dan memungkinkan Bulan memiliki kehidupan, seperti yang diungkapkan oleh penelitian tersebut.

Para peneliti percaya selama periode pengeluaran gas ini, Bulan diperkirakan memiliki tekanan atmosfer sebesar 10 milibar. Sangat rendah sih—cuma 1 persen tekanan atmosfer Bumi saat ini, tapi sudah lebih tinggi dari tekanan di Mars dan cukup untuk mengumpulkan air di permukaan Bulan.


Tonton dokumenter VICE mengenai praktik balas dendam mematikan demi menjaga kehormatan keluarga berjuluk 'utang darah' di kawasan Balkan:


Kondisi-kondisi, beserta dugaan adanya medan magnet di sekitar Bulan yang melindungi Bulan dari radiasi matahari dan kosmis, menciptakan lingkungan yang sempurna bagi munculnya makhluk hidup yang sederhana.

"Gambaran bahwa Bulan pernah memiliki air di permukaannya yang dihuni mikroba menghancurkan pandangan bahwa Bulan sebuah batu yang melayang di luar angkasa," tulis Schulze-Makuch dalam opini yang dimuat Air and Space Magazine tentang penelitian yang dia lakukan. "Tentu saja, kita tak boleh terlena dengan teori ini. Lagipula, kita belum menemukan topografi di Bulan yang dibentuk oleh air seperti yang kita jumpai di Mars."

Iklan

"Lagian, agak berlebihan juga bila kita untuk menemukan bukti-bukti kehidupan di Bulan mengingat satelit Bumi ini sudah dihantam angin matahari, radiasi kosmik dan mikrometeorit selama beberapa miliar tahun?"

Penelitian yang dilakukan Schulze-Makuch dibangun di atas temuan beberapa dekade lalu, saat wahana angkasa pengorbit Bulan dan satelit NASA menemukan bukti molekul air di Bulan, dan untuk meneliti seperti apa kondisi Bulan Purba, para peneliti mengusulkan agar eksplorasi bulan lebih sering dilaksanakan. NASA sendiri mengklaim sudah merencanakan, "serangkaian eksplorasi progresif menggunakan robot di permukaan Bulan."

Sayangnya, rencana-rencana tersebut meski disimpan terlebih dahulu sebab James Bridestine, administrator NASA terbaru, membatalkan satu-satunya misi eksplorasi bulan NASA April lalu.

Artikel ini pertama kali tayang di Motherboard.