FYI.

This story is over 5 years old.

Penembakan Massal Las Vegas

Malaikat Maut Dari Lantai 32

Motif Stephen Paddock, pelaku penembakan massal terparah sepanjang sejarah Amerika tak kunjung diketahui. Sejauh ini 59 orang tewas, sementara 400-an pengunjung konser di Las Vegas itu luka-luka.

Artikel ini pertama kali tayang di VICE News.

  • Sedikitnya 59 orang tewas dan 515 orang lainnya luka-luka dalam insiden penembakan massal paling brutal dalam sejarah Amerika Serikat.
  • Kepolisian AS berhasil mengenali Stephen Craig Paddock, 64 tahun dar Mesquite, Nevada sebagai pelaku penembakan.
  • Polisi menyatakan Paddock bunuh diri tak lama setelah melakukan penembakan massal.
  • Motif penembakan sampai saat ini belum diketahui. Pihak berwenang menyatakan Paddock tak memiliki kaitan dengan kelompok teroris manapun.
  • Presiden Donald Trump menyebut insiden penembakan tersebut "kejahatan setan sejati" dan memerintahkan pengibaran setengah tiang untuk menghormati para korban.
  • Pihak berwenang mengatakan butuh tambahan waktu selama 12 jam untuk memindahkan jasad korban dari TKP dan mengumpulkan bukti.

Iklan

Sedikitnya 58 orang tewas dan 515 lainnya luka-luka setelah seorang lelaki melepaskan tembakan ke arah penonton festival musik country yang digelar di luar ruangan. Pria ini melakukan penembakan dari lantai 32 Hotel Las Vegas Strip Minggu malam. Dengan jumlah korban sebanyak itu, Insiden penembakan massal di Route 91 Harvest Music Festival, yang digelar di luar Mandalay Bay Resort and Casino dipastikan sebagai insiden penembakan terburuk dalam sejarah AS.

Pihak berwenang Las Vegas segera membuka nomor telepon hotline dan mendirikan "pusat reunifikasi keluarga" di kantor kepolisian terdekat tempat orang bisa menemukan anggota keluarga mereka. Sebelum matahari terbit, orang-orang sudah mulai mengantri di pusat-pusat donasi darah di Las Vegas. Namun, meski jumlah pendonor sampai mengular di luar pusat donasi darah, pihak berwenang Las Vegas masih mengkhawatirkan kurangnya persediaan darah.


Berikut laporan tim video VICE News dari Las Vegas:


"Saya ingin berterimakasih pada Presiden Ameria Serikat dan gubernur negara bagian lain yang sudah menghubungi saya," ujar Gubernur Brian Sandoval dalam jumpa pers yang digelar pukul 8.30 pagi waktu setempat. "Kami memerlukan pasokan darah." Masih banyak data yang belum diperoleh pihak berwenang Las Vegas menyangkut peristiwa penembakan ini. Kepala Kepolisian Las Vegas Joseph Lombardo mengatakan dalam kesempatan jumpa pers yang sama bahwa pihaknya butuh tambahan 12 jam guna menyapu TKP dan mengevakuasi jenazah dari para korban.

Iklan

Apa yang kita ketahui tentang sosok pelaku penembakan?

Polisi telah mengidentifikasi Stephen Craig Paddock, 64 tahun, penduduk Mesquite, Nevada sebagai pelaku penembakan dan yakin bahwa Paddock bunuh diri di kamar hotel yang dia sewa selepas memberondongkan peluru ke arah pengunjung festival. Tim SWAT, setelah meledakkan pintu hotel, menemukan Paddock dalam keadaan tak bernyawa. Mereka menembukan 10 senpi. Paddock tinggal di kamar tersebut sejak 28 September lalu, menurut keterangan yang diberikan Lombardo. "Paddock adalah orang gila yang penuh kebencian," kata Walikota Las Vegas Carolyn Goodman dalam sebuah konferensi pers menjelang malam. "Apa yang dilakukan bertentangan dengan apa yang kita percaya." Pihak berwenang memastikan bahwa Paddock membawa senpi dan menjalankan aksinya sendirian. Karyawan hotel, seperti staf pembersih ruangan, secara reguler memasuki kamar tersebut sejak Paddock check in dan tidak melaporkan melihat "sesuatu yang mencurigakan."
Pihak Kepolisian mendeskripsikan Paddock sebagai "lone wolf" yang tak memiliki kaitan dengan organisasi teroris mana pun. Sampai saat ini motif penembakan belum terungkap, ujar Lombardo. "Saya tak bisa masuk dalam alam pikir seorang psikopat," katanya.

Marilou Danley, 62 tahun, yang diduga sebagai pacar pelaku, awalnya ditetapkan sebagai "tersangka kedua." Pihak kepolisian dalam konferens pers mengatakan bahwa Danley tengah berada "di luar negeri" saat penembakan terjadi dan keberadaan Danley telah diketahui. Danley akan menjalani pemeriksaan Sekembalinya AS. Juru bicara departemen Keamanan Dalam Negeri David Lapan mengatakan dalam tweetnya senin pagi bahwa "belum ada informasi yang mengindikasikan adanya ancamam terulangnya kejadian serupa di ruang publik lainnya di AS."

Iklan

Eric Paddock, saudara pelaku yang tinggal di Orlando, Florida, mengatakan pada stasiun berita lokal WOFL-Channel 35 bahwa dirinya "benar-benar terkejut" setelah mendapatkan berita penembakan tersebut. "Kami tak bisa memahami apa yang terjadi," kata Paddocok, sambil menambahkan bahwa dirinya akan memberikan keterangan pada pihak berwajib. Paddock mengaku terakhirnya kali bercakap-cakap dengan saudaranya pasca Badai Irma.
Kepolisian Mesquite telah menggeledah kediaman Paddock di sebuah kawasan pensiunan, Senin pagi lalu. Kepada awak media, juru bicara polisi Quinn Averett mengatakan rumah Paddock "bersih dan menyenangkan." "tak ada yang mencurigakan," jelas Averett. "Saya yakin ada beberapa senjata dan amunisi yang ditemukan di dalamnya." Averett menambahkan Paddock tak pernah berurusan dengan kepolisian selama hidupnya.

Apa yang sebenarnya terjadi di malam nahas itu?

Lombardo menyatakan bahwa pelaku melepaskan tembakan dari lantai 32 saat musisi country Jason Aldean tengah manggung. "Apa yang terjadi malam lebih dari mengerikan," ujar Aldean dalam postingan instagramnya. "Hati saya teriris mengingat ini menimpa mereka yang datang untuk menikmati malam."
Rekaman yang diunggah di media sosial menunjukkan para pengunjung konser berlarian ketakutan segera setelah suara tembakan terdengar. University of Nevada Las Vegas segera membuka salah satu arenanya, Thomas & Mack Center, sebagai tempat bernang sementara para penyintas yang belum bisa kembali ke hotel karena aktivitas polisi di sekitar TKP.

Iklan

Kodian Yazzi, salah satu pengunjung Festival, mengaku pada kantor berita internasional Associated Press mendengar suara mirip ledakan kembang api. Musik yang dimainkan berhenti sesaat, katanya, lalu pertunjukan kembali dilangsungkan sebelum suara tembakan kedua terdengar. Penonton yang panik langsung menunduk dan berlarian. Rentetan tembakan terjadi salama lima menit. Saksi mata lainnya, Robyn Webb, mengungkapkan pada Las Vegas Review-Journal suara tembakan "terus terdengar."Suaranya seperti tak pernah berhentu," katanya. Jon Bessette mengatakankan pada NBC News suara tembakan memicu "kekacauan." "semua orang berlarian. Banyak yang terinjak-injak." katanya. Saat ini, kawasan dalam radius 1,5 kilometer dari Las Vegas Boulevard masih ditutup oleh polisi. McCarran airport, yang terletak di sebrang jalan dari TKP, untuk sementara membatalkan jadwal keberangkatan dan kedatangan. President Trump memberikan pidato resmi menyangkut insiden berdarah ini pukul 10.30 waktu setempat. Dalam pidatonya, Trump mengutuk pembantaian yang terjadi sebagai "tindakan setan sejati." dalam kesempatan yang sama, Trump juga memuji kesigapan pihak berwenang Las Vegas. "Mereka cepat tanggap dan apa yang mereka lakukan adalah sebuah keajaiban." Trump juga memerintahkan pengibaran bendera setengah tiang dan berencana terbang ke Las Vegas pada hari Rabu mendatang.

Hotel Mandalay Bay, tempat penembakan terjadi, mengunggah sebuah pernyataan singkat lewat akun twitternya dan menyebut penembakan sebagai "sebuah insiden tragis."
Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), meski tanpa bukti, mengklaim bertanggung jawab atas penembakan tersebut lewat serangakaian penyatraan yang dikeluarkan oleh kantor berita para militan, Amaq.

Pejabat senior AS, ketika dihubungi kantor berita Reuters, menyatakan bahwa tak ada bukti kuat yang bisa mendukung klaim ISIS. beberapa bulan terakhir, ISIS memang getol mengklaim beragam insiden yang terjadi di seluruh penjuru dunia. Salah satunya adalah percobaan perampokan yang gagal di Filipina. Bagi pihak berwenang di Orlando, Florida, apa yang terjadi Las Vegas Minggu malam lalu mengingatkan mereka pada insiden penembakan di Pulse Nightclub Juni tahun lalu. jumlah korban jiwa dalam insiden di Las Vegas membuatnya sebagai kasus penembakan massal paling berdarah dalam sejarah AS, diikuti penembakan di Pulse Nightclub yang merenggut 49 nyawa.

Walikota Orlando Buddy Dyer menggelar jumpa pers di senin pagi. Dia mengharap bahwa penduduk Orlando yang mengalami trauma pasca penembakan massal di Las Vegas untuk menghubungi nomor hotline 407-500-HOPE. Dyer juga mengungkapkan bahwa warga Orlando telah mendonasikan darah mereka bagi para penyintas dan kantor donor darah Orlando selalu siap membantu kapan pun Nevada membutuhkannya.