FYI.

This story is over 5 years old.

Kuliner

Menurut Dosen Harvard, Kita Sebaiknya Makan Kentang Goreng Enam Potong Saja Sekali Makan

Saran macam apa ini? Benar-benar penghinaan!
Perempuan makan kentang goreng
makan kentang


Lain kali kalau kalian lagi di McDonald’s dan pengin makan kentang goreng, jangan lupa minta sama pramusajinya untuk kasih enam potong kentang goreng saja. Kalau mereka menatapmu aneh, kalian bisa bilang semua ini ide dari Eric Rimm, dosen Epidemiologi dan Ilmu Gizi di Harvard University.

Dalam artikel terbaru New York Times yang berjudul “You Don’t Want Fries With That,” Dr. Rimm menyebut kentang goreng yang super enak itu sebagai “starch bombs” atau “bom pati” dan “bisa merusak pola makan.” Untuk memperburuk suasana, dia juga menyarankan kalau sebaiknya kita cuma melahap enam batang kentang goreng sekali makan. Yang benar saja! Apa enaknya coba makan sedikit doang?

Iklan

“Jarang ada orang yang mengembalikan tiga perempat pesanan French friesnya,” tuturnya. “Saya pikir akan lebih baik apabila makanan disajikan bersama salad dan enam potong kentang goreng saja.”

Ide ini enggak bagus sama sekali menurutku, dan aku malah membayangkannya seperti orang tua yang memaksa anaknya makan sayur. (“Nak, dimakan dulu sayurnya kalau mau main.”) Aku tegaskan sekali lagi. Itu bukan saran baik.

Seakan belum puas, Times berbicara dengan orang lain yang sarannya sama-sama enggak masuk akal seperti Dr. Rimm. Elaine Magee, penulis buku resep masakan dan ahli gizi, bilang kalau kita enggak boleh mengunyah kentangnya.

“Potong kentang gorengnya jadi setengah, letakkan di lidah dan tutup matamu,” sarannya yang dikutip oleh Times. “Kamu akan merasa cukup makan 10 potong kentang goreng saja kalau cara makannya seperti itu.”

Mereka kenapa, sih? Siapa yang sudah menyakiti mereka sampai-sampai bisa memberi pernyataan seperti itu? Apakah Fry Guys sudah menabrak lari kakek-neneknya? Apakah mereka pernah dipaksa makan kentang goreng sama teman-teman sekolahnya dulu? Mungkinkah mereka satu-satunya orang yang suka mengemut kentang goreng sampai hancur? Jangan-jangan mereka melakukan itu karena sadar hanyalah manusia biasa yang bisa sengsara?

Setidaknya Rimm memahami kekacauan yang telah dibuat olehnya. Selasa kemarin, dia menggunakan akun Twitter pribadinya yang jarang dipakai untuk menanggapi kritik pedas yang ditujukan kepadanya.

“Saran saya kepada NYTimes yaitu mungkin restoran bisa mengurangi porsi kentang gorengnya supaya pengunjung yang suka kentang goreng masih bisa makan tanpa perlu menimbun bom pati di dalam tubuhnya,” tulisnya.

Kenapa enggak bilang begitu dari kemarin?

Artikel ini pertama kali tayang di MUNCHIES