FYI.

This story is over 5 years old.

Perang Marawi

Kami Merekam Dari Dekat Militer Filipina Memburu Militan ISIS di Marawi

Jurnalis VICE News memperoleh akses ekslusif, mengikuti pasukan khusus Filipina yang berupaya merebut kembali kota itu dari cengkraman pasukan Klan Maute.

Video dokumenter ini tayang pertama kali di segmen VICE News Tonight on HBO.

Pertempuaran memperebutkan Kota Marawi, Kepulauan Mindanao, selatan Filipina, belum berakhir setelah berkobar lebih dari lima pekan. Kota kecil itu diserang oleh gabungan militan dan pemberontak yang berafiliasi dengan Negara Islam Irak dan Syam (ISIS). Presiden Rodrigo Duterte mengumumkan darurat militer, mengirim belasan batalion semua matra untuk menghabisi para militan. Namun sampai sekarang Marawi belum kunjung terbebaskan. Simpatisan ISIS yang bertahan dalam kota menyandera warga sipil yang belum sempat kabur.

Pertempuran kali ini dipandang berbeda oleh pengamat terorisme. Pasalnya, ada ratusan orang berperang membantu Abu Sayyaf maupun Klan Maute—dua organisasi teror terbesar yang menyerang dan menguasai Marawi. Intelijen menyatakan sel teror asal Indonesia maupun Malaysia ikut berangkat ke Mindanao untuk mendirikan Khilafah Asia Tenggara dari Marawi.

Perang memperebutkan Marawi berlarut-larut, akibat ketidaksiapan kedua kubu. Baik tentara maupun militan sama-sama lebih terlatih berperang di hutan belantara tropis. Taktik kedua pihak ternyata tak berlaku dalam perang perkotaan.

Semua analisis itu didapat dari akses eksklusif jurnalis VICE News. Kami diizinkan mengikuti pasukan khusus Filipina yang berupaya merebut kembali kota dari cengkraman pasukan Klan Maute. Simak video dokumenter kami dalam tautan di atas.