FYI.

This story is over 5 years old.

Fotografi

Potret Gawang Asal-Asalan, Potret Kebahagiaan Masa Kecil Kita

Semasa kita kecil, apapun bisa jadi gawang main bola. Mulai dari tembok, sepatu, hingga batu ditumpuk. Fotografer asal Inggris merekam gawang macam itu lewat proyek 'Urban Goals'.
Gawang asal-asalan dibuat anak untuk main bola di jalanan Vauxhall, Liverpool.

Saat menggambarkan cerita awal dimulainya proyek "Urban Goals", fotografer Michael Kirkham bercerita soal satu sudut jalan di kediamannya, pinggiran Kota Liverpool. “Saya biasa melihat tujuan ini khususnya di Granby, di Toxteth, di sudut Jermyn Street, dan tepat di sampingnya seseorang telah menyemprotkan 'RIP Chedz'. Dia kucing Toxteth. Saya tidak tahu siapa tapi dia pasti sudah meninggal, jadi membuatku berpikir tentang sekitarnya di mana anak-anak komplek main bola, gawang urban anak-anak yang tinggal di sana.”

Iklan

“Urban goals” atau “gawang urban” memiliki makna ganda, dari segi harafiah yang direkam dalam foto-foto Michael dan aspirasi anak-anak yang bermain di balik tembok dalam kota Inggris. Dua tahun sejak “RIP Chedz” mencuri perhatiannya, Michael telah mengunjungi beberapa area di negara untuk mencari gawang urban dadakan. Dia tidak memiliki pendidikan formal fotografi atau ijazah sekolah seni, tapi foto-fotonya luar biasa indah dan dapat menangkap dengan baik kehidupan kelas pekerja.

Chadderton, Oldham

Mulanya diniatkan menjadi proyek yang seluruhnya fokus pada Liverpool, “Gawnag Urban” kini terdiri dari foto-foto yang diambil di Glasgow, Leeds, Stoke-on-Trent, Sheffield, Birmingham dan lain-lain. Michael tidak nyetir dan dia harus berjalan kaki ke lokasi-lokasi tersebut, dan keseluruhan proyek harus dilakukan dengan berjalan kaki atau naik transportasi umum.

Soal metodenya saat lokasi berpindah-pindah, Michael bilang: “Waktu saya mencari lebih jauh dari Liverpool saya mengunjungi kota-kota yang umum—Machester, London, Glasgow, Belfast dan lain-lain dan saya baru deh menuliskan lokasinya. Saya punya buku catatan berisi sekitar 7000 lokasi dan saya menuliskan angka-angka stasiun atau halte bus terdekat… jadi intinya mah saya keliling-keliling aja.”

Manningham, Bradford

Kalau “Gawang Urban” adalah kegembiraan dalam kota dan hasil kerja keras sepenuh hati, maka ini juga merupakan tribut kepada komunitas dan daerah rumah yang telah diabaikan pemerintah. Implisit dalam setiap foto adalah kebutuhann untuk improvisasi dan ketidakaslian untu menginginkan fasilitas sepak bola yang lebih mumpuni, apakah itu berarti anak-anak menggunakan gawang buatan tanpa jaring atau menciptakan gawang sendiri dengan cat dan tembok.

Iklan

Banyak gol yang dipotret Michael terletak di samping pub, gudang, rumah-rumah, dan lain-lain, atau kerangka metal sederhana di pinggiran pabrik atau unit properti. Mungkin kita bisa membayangkan gawang itu digunakan selama break jam makan siang selama 15 menit, atau seringnya digunakan remaja atau anak-anak di mana mereka sulit berbicara.

Cobridge, Stoke-On-Trent

“Sewati saya pertama kali motret-motret, saya sadar bahwa benang merah pada karya saya adalah kehidupan kelas pekerja dan posisinya dalam peta modern Inggris,” ujar Michael. “Dan saya ingin menunjukkan tetangga-tetangga di seluruh UK dan betapa mereka kekurangan biaya secara sistematis, bahkan sampai beberapa generasi. Kamu coba lihat komplek seperti Toxteth, atau Brixton, atau area lainnya yang diabaikan dan kamu kadang merasa bahwa ambisi dan targetmu dalam hidup terbatas karena kamu berasal dari area tertentu. Begitulah rasanya.”

Khususnya soal foto-foto gawang yang digambar secara asal di tembok, ada elemen gelap dalam fotografi Michael. Garis-garis putih ini sering kali sudah pudar karena usia, yang merupakan kontras dari batu bata yang seperti muncul dari era berbeda.

Walton, Liverpool

Jika hal ini menunjukkan pengabaian masyarakat yang mana merupakan visi “Urban Goals,” masuk akal bahwa proyek ini juga menunjukkan gambar-gambar “bergerak.” Mungkin ada sekilas amarah pada foto-foto tersebut, juga kesedihan, yang kemudian dibuat lebih intens lewat spontanitas dan kesederhanaan premis ini: foto-foto dadakan gawang sepak bola.

Jika ada aspek melankoli dari proyek “Urban Goals” adalah perasaan penuh harap yang terlihat jelas di foto-fotonya. Meski demikian, Michael bilang, “Kamu bakal jarang nemuin gawang-gawang urban di area yang lebih kaya, selalu berada di tempat-tempat yang diabaikan.”

Toryglen, Glasgow

Meski foto-foto Michael menunjukkan disparitas, kelangkaan dan kemunduran ekonomi, foto-foto ini juga menunjukkan sisi kekanakan yang mengalahkan kekhawatiran orang dewasa macam itu. Sebuah gawang digambar di dekat jalur kereta mungkin merupakan simbol pengabaian saat sudah dewasa, namun bagi seorang anak yang main bola di sana, tempat itu bisa jadi yang paling berharga di dunia.

Jadi, sebagaimana ditunjukkan oleh judulnya, beberapa gawang yang memudar di real estate tertentu masih bisa jadi tempat melamun, untuk membayangkan tendangan bola hebat. Digambar pada sesuatu yang lebih permanen, gawang-gawang ini juga merupakan tanda akan suatu hal yang luar biasa: kita kembali mengingat nikmatnya menjadi anak-anak.