Kabar Buruk Nih, Tak Ada Terobosan Baru di Game FIFA 18

FYI.

This story is over 5 years old.

fifa

Kabar Buruk Nih, Tak Ada Terobosan Baru di Game FIFA 18

Yakin masih mau beli game sepakbola yang gitu-gitu aja? Ngapain juga sih EA terus ngupdate game-nya?

Artikel ini pertama kali tayang di Waypoint.

"Kami mendapat feedback bahwa game ini merupakan kemajuan besar dalam hal gameplay."

Tentunya kalimat manis itu bukan satu-satunya yang diucapkan pembuat FIFA 18 saat menemui segerombolan jurnalis di kandang Chelsea, Stadion Stamford Bridge, London. Mereka berusaha mengklaim game sepakbola terbaru rilisan EA Sports jauh lebih bagus dibanding versi-versi sebelumnya. Matthew Prior, Direktur Kreatif game ini mengaku mendengarkan banyak masukan sebelum menciptakan game dan meyakini bahwa FIFA 18 akan mengagetkan banyak penggemarnya.

Iklan

"Ini tahun yang besar untuk gameplay," ungkapnya, dalam sebuah presentasi panjang yang menyebutkan empat filosofi kunci desain EA—responsif, meledak-ledak, cair dan penuh kepribadian—dan justru tidak membahas secara detil animasi pemain dan transisi mulus di FIFA 18. Sialnya, Samuel Rivera, kepala produser gameplay juga tidak banyak membantu menjelaskan. Dia hanya mengatakan "Gameplay adalah aspek terpenting di FIFA18."

Emangnya ini bener? Iya dan enggak. FIFA, di titik ini, dalam 24 tahun umurnya, merupakan simulasi sepakbola yang spektakuler dan canggih. FIFA 18 berhasil mempertahankan semua kualitas ini—saya tahu karena sudah mencoba memainkan. Ada beberapa shortcut tambahan yang mantap—sekarang anda bisa melakukan subtitusi pemain di luar menu pause, contohnya—dan visualnya semakin luar biasa. Bayangan di sore hari dan suasana stadium yang semakin nyata membuat FIFA 18 memiliki aspek realisme yang tidak bisa ditemukan di game olahraga lainnya.

Tampilan penonton juga semakin responsif—setiap kali pencetak gol berlari ke arah penonton, mereka berlari menuju arah papan iklan untuk menyambut sang pemain. Beberapa pemain bintang seperti Cristiano Ronaldo dan Raheem Sterling juga kini bergerak persis seperti sosok mereka di dunia nyata. Secara estetik, ini adalah produk terbaik FIFA.

Tapi ini semua memang sudah diharapkan. Tentu saja visual FIFA akan terlihat semakin cantik, canggih, dan detil dibandingkan versi sebelumnya. Apalagi sekarang EA sudah menggunakan Frostbite yang membuat gameplay terlihat semakin realistis.

Iklan

Coba aja lihat muka Ronaldo, Eden Hazard atau Paul Pogba dari dekat. Mereka terlihat hampir persis sama dengan sosok nyatanya. Apakah semua pemain mendapat perlakuan seperti ini, saya tidak tahu, karena kita hanya bisa memainkan tim-tim besar seperti Real Madrid, LA Galaxy dan Manchester United. Tentu saja saya akan asangat senang apabila Leon Legge, kapten Cambridge United juga terlihat mirip dengan pemain aslinya; atau bila Lyle Taylor dari AFC Wimbledon merayakan gol seperti aslinya. Tapi saya juga realistis dan sadar bahwa banyak orang sudah senang bahwa Liga 1 dan 2 Inggris masuk dalam FIFA 18.

Gameplay, yang konon menjadi fokus FIFA 18 justru tidak terlalu terasa perbedaannya ketika saya memainkan game ini.

Sebagai produser gameplay, Rivera secara detil menjabarkan setiap frame animasi pemain, dan bagaimana tubuh pemain diposisikan ulang agar bisa mencetak tendangan voli yang indah. Namun ketika melihat gameplay pertandingan secara keseluruhan, perubahan-perubahan ini tidak kasat mata. Semua tombol joystick masih memiliki fungsi yang sama, dan menghasilkan gerakan yang sama.

Nah ketika semua diperlambat, dan kamera menampilkan adegan instant replay, barulah semua jerih payah tim EA untuk mempertajam wajah pemain, cahaya dan atmosfir pertandingan terlihat. Namun ketika sedang dimainkan dalam kecepatan normal, perubahan ini tidak terasa—sentimen yang juga dikonfirmasi oleh jurnalis-jurnalis lain di Stamford Bridge saat itu.

"The Journey", mode narasi berdurasi panjang dalam FIFA justru menampilkan kemajuan dibanding game utamanya, dengan banyak fitur baru yang memberikan kemudahan dan pilihan. Kini The Journey menyajikan pengalaman yang lebih pribadi, dan memberikan gamer lebih banyak pilihan untuk mempengaruhi karakternya.

Ini tentunya kemajuan yang lumayan, tapi bukan jenis peningkatan yang diharapkan ketika anda mendengar banyak koar-koar soal gameplay. Alhasil, memainkan FIFA 18 rasanya seperti mengulang kembali pengalaman yang sudah akrab, dengan visual yang lebih bagus dan soundtrack lagu baru. Selain The Journey dan skuad pemain yang sudah diupdate, jujur saya tidak akan terburu-buru ke toko untuk membeli FIFA 18, mengingat perbedaan gameplay dengan versi sebelumnya hampir tidak ada. Udahlah, menurut kami, engga usah dibeli game-nya.