FYI.

This story is over 5 years old.

musik dan apps

Ketahui Fitur Tersembunyi dan Apps-apps Eksternal Biar Spotify Lebih Asik Dipakai

Catat, pahami dan praktekkan. Lalu nikmati Spotify setenang-tenangnya.

Artikel ini pertama tayang di Motherboard Jerman.

Dengan koleksi musik mencapai 30 juta lagu dari hampir 1.500 genre, Spotify jelas jadi tujuan utama para music connoisseurs di seluruh dunia. Salah satu nilai jual Spotify adalah klaim bahwa 140 juta penggunanya bisa menemukan musik-musik baru sesuai selera mereka. Itulah sebabnya Spotify royal mengalokasikan jutaan dollar untuk mendapatkan teknologi AI untuk memastikan klaim ini jadi kenyataan

Iklan

Kendati demikian, banyak pengguna yang menganggap aktivitas menemukan musisi baru dan mengkurasi playlist sebagai sebuah kegiatan yang membosankan. Namun, mungkin ini bukan salah Spotify, melainkan salah pengguna. Sebenarnya, dengan memanfaatkan aplikasi pihak ketiga dan beberapa fitur asli Spotify, para penggemar musik bisa membawa aplikasi streaming musik ini ke tingkat yang lebih tinggi.

Bebaskan dirimu dari rongrongan fitur suggested song dan rangkai sendiri program playlistmu.
Tak diragukan lagi, playlist adalah jantung dari Spotify. jika dikurasi dengan baik, playlist Spotify bisa jadi pengiring momen manapun dalam hidup penggunanya. Sayangnya, proses kurasi yang baik makan waktu. Pun kita harus berselancar mencari lagu-lagu cihuy dari kolom suggested song Spotify. Untungnya, proses bikin playlist bagus tak melulu seperti ini. Kuncinya, selama kamu menggunakan pendekatan sistematis dan menguasai beberapa tool dalam Spotify, kamu bisa bikin playlist yang berisi dalam hitungan detik.

Dengan memanfaatkan Smarter Playlists, ekstensi Spotify berbasis browser, kamu bisa menciptakan playlist mu sendiri yang sewaktu-waktu bisa kamu ubah. Dan caranya pun gampang: pertama tentukan sumber lagumu. Bentuknya bisa sebuah Artist Radio, sebuah album dan sebuah playlist. Dari sini, kamu bisa memasang filter untuk menentkan lagu-lagu yang tak bisa masuk playlist, entah itu karena temponya terlalu cepat, kurang enak buat joget-joget atau durasinya terlalu pendek. kamu juga bisa menentukan berapa lagu dari sebuah sumber yang akan kamu masukkan dalam playlist baru mu.

Iklan

Lantas, kamu bisa memilih cara menentukan beragam sumber yang akan digunakan dalam playlist barumu. contohnya, kamu bisa menentukan satu lagu dari tiap sumber.

Setelah playlist siap, kamu bisa mengimpor dan menyimpannya di Spotify. Kamu juga bisa bikin variasi baru dalam playlist yang sama dengan menggunakan tool "conditional" di sisi kiri menu. Misalnya, kamu bisa mengatur agar satu musisi tak akan masuk playlist selama akhir pekan.

Bikin playlistmu lebih emosional atau bikn yang enak buat joget sekalian
Kamu bisa memilih isi playlist dan mengembangkan playlistmu secara tematis dengan Sort Your Music. Seperti Smarter Playlists, perkakas ini diciptakan oleh pengembang Spotify Paul Lamere, dan memiliki kekuatan menelusuri data yang luar biasa karena memiliki akses terhadap platform musik cerdas, The Echo Nest.

Dengan memanfaatkan 1,3 miliar data point, Algoritma Echo Nest bisa mengevaluasi setiap lagu di Spotify berdasarkan parameter tertentu. Kamu bisa mengatur sebuah playlist berdasarkan atribut yang ada dalam Spotify tapi tak diketahui banyak penggunanya seperti:

• Beats per minute (BPM): Tempo lagu
• Energy: Echo Nest bisa menakar seberapa enerjik sebuah lagu di Spotify.
• Danceability: ukuran apakah sebuah lagu enak buat joget.
• Loudness: ukuran kekerasan sebuah lagu.
• Valence: ukuran mood positif sebuah lagu.
• Length: panjang lagu.
• Acoustics
• Popularity: Atribut yang melekat pada algoritma Spotify untuk mengukur popularitas lagu.

Iklan

Dengan bantuan Sort Your Music, kamu bisa membiarkan Echo Nest memengaruhi dan mengatur playlist berdasarkan parameter tertentu. Kalau pun, kamu ingin mengatur ulang playlist mu, playlist lama mu tak akan ditimpa tapi disimpan sebagai salinan playlist.

Selepas kamu beres membuat atau mengedit playlist baru, kamu bisa mengatur musikmu dengan Organize Your Music. Kamu juga bisa menggunakan filter di pencarian spotify untuk mengetahui kapan sebuah lagu masuk playlistmu dan kapan playlistmu dibuat.
Kamu bisa membiarkan Spotify hanya menunjukkan lagu dari genre tertentu atau mengurutkan lagu berdasarkan popularitasnya. Karena Organize Your Music juga menggunakan pengaturan Echo Nest, kamu bisa mengatur playlistmu berdasarkan mood dan timbre lagu di dalamnya. Bonusnya, kamu bisa menggabungkan filter dan melihatnya sebagai sebuah grafis.

Mit dem Tool Sort Your Music

gambar via organize your music

Kirim pesan rahasia lewat playlist
Sebuah playlist tak cuma berisi lagu. Dengan bantuan Acrostify, kamu bisa dengan otomatis membuat playlist dengan pesan rahasia yang bisa dibaca dengan menyambungkan huruf pertama dari tiap lagu dalam playlist. Hebatnya lagi, kamu bisa memilih genre playlistmu.

Menemukan musik baru dengan cara yang lebih menyenangkan
Spotify hanya mengusulkan 20 musisi baru sesuai dengan seleramu saat ini. Ini angka yang rendah menurut kami. Untungnya, ada Spotify Artist Network, buatan Bernhard Rieder, seorang Associate Professor bidang New Media dan Digital Culture di University of Amsterdam dan aplikasi ini menawarkan banyak fungsi.

Iklan

Dengan cara yang menyenangkan, kamu bisa menemukan dan menjelajahi musisi baru berdasarkan daftar musisi kesayanganmu. Secara visual, hasil pencarianmu juga terlihat sangat estetis alias nyeni. Spotify Artist Network memvisualisasikan semua artis yang punya musik yang nyerempet-nyerempet musisi kesukaanmu. Aplikasi ini juga menampilkan seberapa populer musisi-musisi ini di Spotify.

Screenshot via Spotify Artist Network

Artist Explorer perangkat lunak lainnya punya fungsi yang hampir sama. Bedanya, aplikasi ini menampilkan maksimal sepuluh sampel lagu dan di samping popularitas seorang musisi atau band.

Kendati Spotify sudah dilengkapi dengan beberapa fungsi untuk menemukan musik-musik yang segar, fitur-fitur tersebut masih bisa dipermak lagi. Fitur "Your Mixtape" secara acak men-shuffle musik-musik yang diakrabi seorang user sementara playlist "Discover Weekly" memungkinkan pecandu musik menemukan lagu-lagu yang senada dengan selera mereka. Namun, banyak pengguna yang ngomel bahwa dua fitur ini kurang menggugah.

Untungnya, seorang Redditor bernama hjbardenhagen menemukan cara untuk mengakali fitur-fitur payah ini. pengguna Spotify yang punya akun Spotify—aplikasi pamer referensi musik yang masih digunakan sekitar 40 juta pengguna—bisa mengimpor listening history last.fm mereka ke Spotify dengan Spotlistr. Hjbardenhagen percaya cara ini bisa mencegah history last.fm kamu masuk "Discover Weekly."

Terakhir, ada perangkat khusus yang pasti bisa membantumu menemukan musik-musik baru: Forgotify, sebuah database besar yang berisi semua lagu sedih yang tak pernah dimainkan oleh satupun user Spotify.

Bye-Bye Fitur Search
Tak ada yang lebih bikin user Spotify kelabakan selain fungsi search dan hasilnya merepotkan. Namun, ada sebuah berita gembira: sebenarnya sangat gampang untuk memperluas pencarianmu dengan operator yang efektif seperti "artist:", "year:", atau "label:". Kamu bisa semua melihat semua operator Spotify dan fungsinya di sini.

Semua Shortcut Spotify ada di tanganmu
Seberapapun membingungkan dashboard dan menu Spotify, shortcut keyboard ternyata sangat berguna. kamu bisa melihat daftar penuhnya di sini. Hafalkan karena ini bisa menghemat waktu dan menyelamatkan kewarasan kamu saat pakai Spotify.