Virus Corona

Presiden Jokowi Pastikan Ada Dua Pasien di Indonesia Positif Mengidap Virus Corona

Dua orang yang tinggal di Depok itu tertular virus Corona karena bertemu seorang WN Jepang awal Februari. Presiden memastikan Kemenkes siap merawat keduanya.
Presiden Jokowi Pastikan Ada Dua Pasien di Indonesia Positif Mengidap Virus Corona
Foto hanya ilustrasi. Petugas di RS Sanglah Bali merawat seorang pasien suspect corona pada 12 Februari 2020 lalu. Foto oleh Sonny Tumbelaka/AFP

Presiden Joko Widodo menggelar konferensi pers dadakan terkait penyebaran virus Corona di Istana Negara, pada Senin 2 Maret 2020. Dipastikan ada dua orang pasien di Indonesia positif tertular virus Corona. Menurut laporan yang diterima presiden dari Menteri Kesehatan Terawan, dua orang itu WNI yang kemungkinan besar memperoleh penularan dari seorang turis asal Jepang awal bulan lalu.

"Ibu dan putrinya, dua orang itu di indonesia. Sudah di rumah sakit. Si ibu usia 64 tahun dan anaknya umur 31 tahun," kata Presiden Jokowi seperti dikutip Tempo.

Iklan

Turis Jepang itu berinteraksi dengan dua WNI tersebut di Tanah Air, kemudian berpindah ke Malaysia. Penularan ini bisa terungkap, setelah otoritas kesehatan Malaysia mengabarkan seorang lelaki Jepang 41 tahun positif Corona saat dirawat di Kuala Lumpur pada 27 Februari lalu. Dari catatan perjalanannya, diketahui bila dia sempat berhubungan dengan ibu dan anak asal Indonesia pada awal Februari.

Presiden Jokowi tidak mengelaborasi lebih lanjut lokasi rumah sakit dua pasien tersebut. Dia hanya memastikan bahwa Kementerian Kesehatan telah memiliki protap sesuai panduan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk menangani pasien.

"Pemerintah juga miliki anggaran dan sudah diprioritaskan. Karena kalau tidak serius, ini sangat berbahaya karena penyakit ini perlu kita waspadai," kata Jokowi.

Dalam keterangan terpisah, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyatakan bila dua pasien itu adalah warga yang bermukim di Kota Depok, Jawa Barat. "[WN Jepang] ini teman dekat [ibu dan anak itu]. Ketemunya di sini, di rumahnya, daerah Depok, Jabar," kata Terawan seperti dikutip CNN Indonesia.

Kasus ini mengakhiri catatan Indonesia yang terbebas dari penularan virus Corona sejak akhir 2019. Kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah sempat menurun, lantaran komunikasi publik Kemenkes soal langkah-langkah yang sudah mereka ambil dianggap tidak terlalu efektif.

Apalagi, menteri-menteri justru lebih sering bercanda mengenai Corona, mulai dari ucapan Menkes agar kita "enjoy aja" sampai Indonesia bisa lama terbebas dari penularan Covid-19 berkat "doa" ataupun "qunut." Cuitan akun Sekretariat Kabinet soal pengarahan Presiden Jokowi agar pemerintah fokus menanggulangi dampak ekonomi dari penularan Corona turut memicu kecaman netizen. Sebab, dalam stimulus ekonomi tersebut, pemerintah ingin memaksimalkan sektor pariwisata, di tengah kekalutan banyak orang mengenai perpindahan turis antar negara yang justru bisa memperparah risiko penularan Covid-19.

Pekan lalu, Arab Saudi menghentikan sementara aplikasi dan masuknya semua calon peserta ibadah umrah, termasuk dari Indonesia, ke negara mereka. Australia juga memasukkan Indonesia dalam daftar negara yang sudah terpapar Corona sejak tiga hari lalu, sebelum ada pengumuman dari Presiden.

Sebelum kasus ibu dan anak ini, sudah ada WNI terjangkit virus Corona namun lokasi mereka semua di luar negeri. Kasus pertama adalah WNI yang tertular di Singapura pada awal Februari 2020. Selanjutnya, dari penelusuran Kompas, ada WNI yang terjangkit corona di Tiongkok dan Taiwan. Belum ditambah sembilan WNI yang bekerja sebagai anak buah kapal di kapal pesiar Diamond Princess yang sempat diisolasi di pelabuhan Jepang, setelah lebih dari sepertiga penumpangnya tertular virus yang masih bersaudara dengan SARS dan MERS tersebut.