The VICE Guide to Right Now

Wabup Padang Pariaman Kaget Bupatinya Positif Padahal Rajin Pakai Kalung Anticorona

Ini beneran kaget atau satire doang?
ilustrasi virus corona
Foto Ilustrasi: Unsplash

Setelah disinggung perasaannya oleh ucapan-ucapan pejabat publik negara ini, virus corona bikin manuver pembalasan kepada pemerintah. Kasus terbaru, Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni dinyatakan positif tertular virus corona meski dikenal rajin menggunakan kalung anticorona karya anak bangsa Kementerian Pertanian (Kementan). Diduga, Ali tertular virus saat berkunjung ke Jakarta selama lima hari. Entah seriusan atau bermaksud satire, Wakil Bupati Padang Pariaman Suharti Bur mengatakan ia kaget koleganya dikhianati si kalung kepercayaan.

Iklan

“Melihat riwayatnya, beliau ada lima hari di Jakarta. Asumsi saya di sana mungkin [terpapar]. Padahal, Pak Bupati sudah pakai kalung antivirus. Semenjak 17 Agustus 2020 sampai sekarang, Pak Bupati belum ketemu sama saya karena beliau langsung ke Jakarta, pulang Jumat [21/8] sore. Saat pulang, juga belum ketemu saya karena saya di Pekanbaru,” kata Suharti, dikutip dari Republika.

Ali kemudian menyampaikan kondisi kesehatannya lewat video berdurasi 1 menit 24 detik. Dalam video tersebut, ia mengatakan dirinya telah menjadi pasien corona setelah hasil tes usap diumumkan Gugus Tugas Sumatera Barat, Minggu kemarin (23/8). “Saya sudah isolasi mandiri. Saya mengajak semua masyarakat agar mematuhi tata tertib, protap tentang COVID-19. Selalu pakai masker, jaga jarak, cuci tangan pakai sabun, masalah kebersihan dan lainnya,” ujar Ali dalam video. Syukurlah, enggak terdengar sarannya untuk tetap menggunakan kalung Kementan.

Jika kasus ini sudah cukup membuat Kementan tertohok, ternyata perkembangannya tak berhenti sampai situ. Senin kemarin (24/5), Gedung C Kementan ditutup untuk didisinfeksi setelah sejumlah pegawai di Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) dan Direktorat Jenderal Perkebunan (BUN) terkonfirmasi positif Covid-19. Menurut pengamat kebijakan publik Trubus Rahadiansyah, kasus ini membuktikan apa yang sudah bisa ditebak sejak awal: kalung eucalyptus Kementan emang enggak bisa dipakai menangkal virus corona.

Iklan

“Menurut saya sih, ini jadi seperti dugaan masyarakat selama ini. Bahwa fungsi kalung corona itu enggak banyak, hanya alat pencitraan saja itu. Dengan adanya Kementan yang kena corona dan lockdown ini, seakan-akan membenarkan bahwa kalung itu enggak bermanfaat banyak. Secara medis dan ilmiah enggak ada, dan enggak terbukti bisa menahan penularan COVID-19. Kebijakan kemarin itu malah jadi mengelabui publik,” jelas Trubus kepada Detik.

Belum diketahui apa alasan Bupati Ali harus bepergian ke Jakarta selama lima hari di tengah kasus positif yang sudah tembus 100.000 dan 20 persennya ditemukan di Jakarta. Jika ada urusan dinas ke kantor pemerintahan di Jakarta, faktanya juga mestinya bikin serem, kecuali sang Bupati emang pede dengan kalungnya.

Per 27 Juli, Dinas Kesehatan DKI Jakarta melaporkan sudah ditemukan 440 kasus di 18 kantor Kementerian dan enam BUMN di Jakarta. Kementerian Keuangan menempati peringkat pertama kasus terbanyak kategori kementerian dengan 25 kasus. Sementara PT Antam Tbk. menempati peringkat pertama kategori BUMN dengan 68 kasus. Diduga, angka aslinya lebih tinggi kalau pencatatannya dibikin transparan.

Kantor kelurahan, kecamatan, sampai gedung DPRD DKI Jakarta juga jadi kluster penyebaran virus. Yang terakhir disebut malah harus mengalami penutupan gedung selama lima hari sejak 29 Juli hingga 2 Agustus. “Iya benar [ada kasus positif di DPRD DKI]. Satu anggota dan satu PNS. Sekarang sudah isolasi di rumah sakit,” jelas Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi dilansir CNN Indonesia.

Udahlah, enggak usah bikin kreasi aneh-aneh. Konsisten aja pakai masker, cuci tangan, dan kurangin bepergian. Simpel gitu kok.