FYI.

This story is over 5 years old.

The VICE Guide to Right Now

Pembakaran Bunga Untuk Ahok Terjadi Saat Buruh Merayakan May Day di Jakarta

Pilkada Jakarta agaknya akan terus mewarnai diskursus publik, termasuk ketika sebagian buruh mengekspresikan sikap politik membakar karangan bunga dekat Balai Kota DKI.

Aksi puluhan ribu buruh dalam rangka May Day di Jakarta diwarnai ekspresi politik sebagian peserta unjuk rasa. Ratusan anggota Federasi Serikat Pekerja Logam, Elektronik, dan Mesin, selaku organisasi underbouw Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) merangsek ke kawasan depan Balai Kota DKI Jakarta. Mereka membakar beberapa karangan bunga yang ditujukan sebagai ucapan terima kasih untuk Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau biasa disapa Ahok. Aksi pembakaran itu terjadi beberapa saat setelah pukul 12.00 WIB, berdasarkan laporan Kompas.

Iklan

Berbeloknya massa aksi May Day ke Balai Kota ini terjadi karena polisi dan militer tidak mengizinkan puluhan ribu orang berunjuk rasa di depan Istana Negara. Di sepanjang Jalan Medan Merdeka Barat, tepatnya di depan Istana, terpasang barikade kawat besi yang dijaga ratusan aparat keamanan.

Di tengah iring-iringan massa aksi depan Balai Kota itulah, Idrus selaku Sekjen FSP LEM dan orator di atas mobil komando SPSI, mengajak peserta aksi yang memakai seragam merah-hitam membakar karangan bunga itu yang dianggap mengotori pemandangan. "Teman-teman, kita awali May Day ini dengan bersih-bersih Balai Kota. Balai Kota ini sudah dikotori oleh karangan bunga yang tidak penting," kata Idrus seperti dilaporkan media lokal. "[Karangan bunga] sudah mengotori Balai Kota, maka harus dibersihkan. Tolong kumpulkan karangan bunga itu di tengah jalan, bakar."

Tak berapa lama kemudian, puluhan karangan bunga segera dilalap api. Petugas kepolisian dan Satpol PP yang bersiaga gagal mencegah pembakaran itu, namun segera berupaya memadamkan api tak sampai satu jam kemudian.

SPSI dua tahun lalu pernah menggelar unjuk rasa di balai kota menuntut Gubernur DKI mengubah kebijakan upah minimum provinsi untuk buruh. Idrus mengklaim aksi itu sepenuhnya untuk membersihkan sampah, bukan seruan politik anti-Ahok. "Beruntung kita hadir kemari turut membersihkan balai kota," ujarnya. "Tangkap saya kalau berani. Kami yang melakukan ini."

Iklan

Ribuan karangan bunga dikirim ke Balai Kota, hingga memenuhi kawasan parkir Monas sejak pekan lalu. Pengirimnya adalah pendukung Ahok yang mengucapkan terima kasih atas jasa-jasa Ahok selama menjabat sebagai gubernur. Ahok, politikus dari Belitung Timur, kalah dalam hitung cepat putaran kedua Pilkada Jakarta yang diwarnai sentimen sektarian dan agama.

Pengiriman karangan bunga itu segera memicu perdebatan baru di media sosial. Pendukung Ahok memviralkan tagar #GombalinAhok. Sementara pendukung Anies Baswedan, cagub nomor urut tiga yang dinyatakan menang hitung cepat, menuntut pendukung gubernur petahana segera move on dari kekalahan pilkada, serta menghentikan pengiriman karangan bunga yang dinilai kekanak-kanakan.

Aksi buruh di Jakarta yang sebenarnya mengusung banyak isu penting tentang perbaikan nasib kelas pekerja akhirnya didominasi topik pilkada DKI. Pendukung Ahok menuding ulah sekelompok buruh menodai aksi May Day tahun ini yang sebenarnya berjalan damai.

Di tengah kecaman netizen atas aksi bakar bunga, ada pula netizen yang gembira melihat karangan bunga untuk Ahok dibakar.

Alhasil, adanya insiden pembakaran bunga ini akan memperpanjang debat tentang pilkada DKI Jakarta yang sudah melelahkan banyak orang.