Meski telah menghapus beberapa video, banner dan materi promosi Girls Do Porn ternyata masih ditemukan di Pornhub saat artikel ini dilansir. Puluhan videonya yang sudah ditonton jutaan kali juga belum dihapus. Laman mitra konten Pornhub bahkan masih menyebut Girls Do Porn sebagai mitra konten dengan fasilitas viewshare premium. Ketika ditanya soal alasan masih mempertahankan kanal dan meraup keuntungan dari video Girls Do Porn, Pornhub memberi klarifikasi berikut:Setelah mengetahui masalah ini, Pornhub menghubungi tim Girls Do Porn, kemudian menyebutkan video yang dimaksud supaya bisa segera dihapus dari kanal mereka. Berhubung mereka tidak menanggapi permintaan kami, Pornhub menghubungi pengacara yang mewakili penggugat dalam kasus ini. Dengan bantuan mereka, kami berhasil mengonfirmasi dan menghapus videonya dari situs, serta gambar-gambar yang mungkin menampilkan salah satu penggugat.
Juru bicara Pornhub mengklaim konten "yang ketahuan melanggar Ketentuan Layanan akan dihapus segera setelah kami menemukannya." Konten itu termasuk video yang tidak didasari persetujuan sosok dalam video. Mereka juga berharap pengguna melaporkan video semacam itu dengan mengisi formulir permohonan penghapusan konten atau mengirim pengajuan penghapusan DMCA. Menurut Pornhub, pengunggah akan dikenakan sanksi "pelanggaran berulang."Tahun lalu, akun Twitter resmi Pornhub menjawab pertanyaan tentang sanksi terhadap pelanggaran mitra mereka. Akun Pornhub membenarkan bahwa pengunggah yang melanggar aturan akan diblokir dari platform:Berhubung tidak semua video Girls Do Porn dituduh menayangkan konten tak pantas, kami rasa menghapus beberapa videonya—termasuk semua video yang disebutkan dalam gugatan—adalah tindakan yang tepat untuk saat ini. Kami sama sekali tidak menoleransi konten yang diunggah tanpa persetujuan dan melanggar Ketentuan Layanan Pornhub. Banyak langkah yang harus diambil untuk menghapusnya dari situs kami. Girls Do Porn tidak membayar iklan kepada Pornhub. Semua logo GDP sudah kami hapus dari laman pengguna dan lainnya.