FYI.

This story is over 5 years old.

Politik

Ogah Tanggapi Media, PM Thailand Sediakan Papan Karton Berbentuk Dirinya bagi Wartawan

Media dipersilakan mengajukan pertanyaan pada PM Thailand versi karton. Mudah-mudahan mereka beroleh jawaban.
Foto dari Vice News

Artikel ini pertama kali tayang di VICE News.

Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha melancarkan jurus jitu menghindari pertanyaan sulit dari wartawan tanpa harus menghilang dari sorotan media. Ia menyediakan bagi para pemburu berita diri dia dalam bentuk karton. Wartawan yang hendak mencari jawaban boleh mengajukan pertanyaan pada Perdana Menteri Prayuth versi papan karton.

“Kalau kalian punya pertanyaan politik atau konflik, silakan bertanya pada orang ini,” kata Prayuth menunjuk pada Perdana Menteri versi karton sebelum akhirnya melenggang dari hadapan wartawan. Aksinya itu tentu saja disusul gelak tawa dari para awak media. Aksi nyeleneh itu dilancarkan pada satu sesi konferensi pers di luar kantor pemerintahan Selasa 9 Januari kemarin. PM Prayuth semestinya menampung pertanyaan-pertanyaan tentang Pemilu yang akan segera diselenggarakan, sikap negara menangkal kekerasan dari separatis, dan persoalan hukum kerajaan yang kerap menimpakan hukuman amat berat bagi mereka yang dianggap menghina monarki. Wartawan yang telah menanti Prayuth malah disodori PM dalam bentuk papan karton. Memang bukan kali ini saja Prayuth melancarkan aksi nyeleneh menanggapi wartawan. Pemimpin kudeta militer Thailand 2014 lalu ini pernah menjewer kuping seorang teknisi tata suara selama beberapa menit di sela-sela konferensi pers. Dia bahkan pernah mengancam mengeksekusi wartawan yang mengkritik pemerintahan, yang kemudian dia bilang itu hanya candaan belaka. Banyak yang bergurau bahwa cara-cara Prayuth menghadapi media sepatutnya ditiru oleh Presiden AS Donald Trump yang juga suka merundung wartawan. Human Rights Watch punya sikap yang lebih serius. Mereka mengkritik Prayuth dengan menyatakan bahwa aksinya baru-baru ini menambah panjang daftar tindakan aneh yang meremehkan wartawan. “Pemimpin Junta militer Thailand Prayuth Chan-ocha terus menunjukkan sikap meremehkan kritik dari media,” kata Sunai Phasuk, peneliti senior Thailand dari HRW sebagaimana dikutip Reuters.