FYI.

This story is over 5 years old.

Sepakbola

Seri Foto Ini Merekam Momen Perkelahian Paling Berdarah Para Hooligan Sepakbola Rusia

"Momen-momen indah, di mana 100 laki-laki saling mengeroyok satu sama lain sudah berlalu."
Sero Foto Merekam Momen Perkelahian Paling Berdarah Para Hooligan Sepakbola Rusia
Semua foto oleh  Pavel Volkov

“Hooliganisme” digambarkan sebagai perilaku merusak yang identik dengan kerusuhan saat pertandingan sepakbola. Sebelum acara dimulai, para penggemar sepakbola akan berkumpul dan saling menyulut amarah. Mereka lalu mendatangi pertandingan dengan niatan mengajak pendukung tim lawan berkelahi.

Kerusuhannya biasa disebabkan oleh adrenalin, tribalisme, dan keinginan untuk melakukan kekerasan. Namun, hanya sedikit yang bisa menandingi kebengisan para hooligan di Rusia.

Iklan

Hooliganisme awalnya muncul dari Liga Inggris pada masa 1970-an, dan kemudian menyebar negara-negara pecinta sepakbola seperti Australia dan Jerman. Rusia lalu turut mengadopsi perilaku ini pada era ‘90-an.

Mulai akhir dekade, para penggemar sepakbola di Rusia terkenal suka berkelahi saat musim dingin dan mengadakan pertemuan klub di ring tinju. Ketegangan antara hooligan Inggris dan Rusia meluap dalam beberapa tahun terakhir, dan ditandai oleh perkelahian massal di Marseille selama Kejuaraan Eropa pada 2016.

Muak dengan reputasi buruk di kancah internasional, polisi Rusia mulai menindak para hooligan sejak Piala Dunia 2018 lalu. Siapa saja yang menciptakan kekacauan akan dikenakan pasal tindak pidana terorisme. Hal sepele macam menyalakan kembang api pun akan ditindak. Alhasil, upaya ini mampu meredam suasana dan mengurangi jumlah perkelahian saat Piala Dunia berlangsung.

1555297350905-IMG_2587

Fotografer Rusia Pavel Volkov menyaksikan langsung kejayaan para Hooligan Rusia pada pertengahan 2000-an. Tak banyak fotografer yang berhasil menangkap momen dari sudut pandang orang dalam, dan selamat dari kerusuhannya. VICE mengobrol dengan Pavel untuk mengetahui bagaimana dia bisa bergabung dengan kelompok tersebut, apa saja yang dia saksikan, dan bagaimana masa depannya bagi masyarakat.

VICE: Hai Pavel, kalau tak salah kamu memulai proyeknya tujuh tahun lalu. Bisa ceritakan gimana awal mula seri foto ini?
Pavel Volkov: Tradisi hooligan sepakbola Rusia saat 2012 lalu jauh lebih bermasalah daripada sekarang. Mereka berkelahi terus sepanjang waktu, dan orang-orang mengunggah videonya ke internet. Beberapa dari mereka bahkan menjual DVD kompilasi kerusuhannya. Tak hanya itu, mereka juga membuat fanzine yang memamerkan subkultur hooligan. Beberapa temanku hooligan, jadinya saya kenal banyak orang dari kelompok ini. Hooliganisme adalah sebagian besar dari budaya sepakbola Rusia.

Iklan
1555297481216-IMG_8093

Lalu gimana caranya kamu memotret kegiatan suporter fanatik itu?
Saya dibantu beberapa teman, tapi prosesnya tidak gampang. Saya harus membuktikan tidak akan mengadukan mereka ke polisi. Saya awalnya cuma nonton pertandingan sepakbola dengan mereka. Saya kemudian ikut berkelahi dan mengambil beberapa foto, yang aku bagikan ke semuanya. Waktu berlalu, dan mereka mulai memercayai saya. Sepertinya mereka paham kalau saya tidak ingin merugikan komunitas mereka. Pada akhirnya, kita harus memahami hierarki kelompoknya. Itu yang terpenting. Saya berkenalan dengan pemimpin kelompok karena dia satu-satunya yang bisa mengizinkan saya untuk bergabung. Untungnya dia mau menerimaku.

Seperti apa perilaku mereka di dalam ataupun luar stadion?
Menariknya, hooligan sepakbola belum tentu berasal dari kelas pekerja. Sebagian besar dari mereka hidup secara sejahtera dan memiliki jabatan tinggi, tapi memisahkan hobi dari kehidupan kerja. Ada satu foto yang selalu membuat orang terkejut karena menampilkan seorang pegawai kantoran yang memasang bendera klub sepakbola di mejanya. Setelah mengambil foto itu, kami mengendarai mobil mewahnya untuk menonton pertandingan sepakbola. Orang ini sebenarnya meminta saya untuk tidak menggunakan fotonya lagi, tapi intinya, segala macam orang bergabung dengan grup-grup ini.

1555297569705-IMG_8843

Pernahkah kamu merasa terancam di sekitar orang-orang ini?
Saya tidak pernah merasa takut. Kami bisa saja dikeroyok atau ditahan polisi, tapi saya sudah memahami dan siap menghadapi risikonya. Mereka sangat menyenangkan, dan kami memiliki banyak pengalaman seru. Rasa empatiku muncul saat mengabadikan perkelahiannya. Saya sedih saat mereka dikeroyok dan terluka. Saya kecewa saat tim favorit mereka kalah. Sampai sekarang saya masih berteman dan berkomunikasi dengan beberapa dari mereka.

Iklan

Apa kenangan favoritmu bersama mereka?
Waktu itu kami baru tiba di sebuah kota kecil di Rusia untuk menonton pertandingan. Saat itu masih pagi sekali dan pusat kotanya masih sepi, jadi mereka memutuskan untuk berendam di air mancur. Pejalan kaki yang lewat kurang senang melihat adegan itu, tapi tidak ada yang bilang apa-apa. Akhirnya ada yang melapor polisi, tapi mereka tidak melakukan apa pun. Kami cuma disuruh menjaga sikap.

Ceritakan perkelahian terbesar yang pernah kamu saksikan.
Saya sebenarnya tidak menyaksikannya secara langsung. Saya hanya melihat dari foto-foto pertengkaran yang berlangsung di pusat kota yang melibatkan banyak orang. Ada yang terluka parah, tapi semuanya hanya ditahan semalaman. Menurut pengacara mereka, semua yang terluka tidak memberi tahu polisi siapa yang melukai mereka. Mereka tidak pernah mengadukan musuh. Banyak dari mereka menganggap hari itu hari terbaik sepanjang hidup.

Kancah hooligan Rusia kabarnya sekarang banyak berubah. Kenapa?
Menurut saya, banyak orang lebih memilih untuk menonton pertandingan sepakbola daripada mengeroyok orang. Kita sekarang bisa dengan mudah membedakan penggemar sepakbola biasa dari para “hooligan,” sementara dulu mereka semua sama. Subkultur hooligan sepakbola yang ada tujuh atau delapan tahun lalu sudah mulai menghilang, dan polisi adalah salah satu alasan terbesarnya. Piala Dunia di Rusia membuktikan bahwa polisi punya pengaruh besar. Selama Piala Dunia berlangsung, tidak ada bentrokan serius dengan hooligan Rusia.

Iklan

Apakah mereka masih bertengkar saat tidak ada pertandingan sepakbola?
Tidak, tapi sekarang perkelahian sudah jarang terlihat di tengah kota. Polisi selalu berusaha menghindari kerusuhan, dan para hooligan pastinya tidak mau masuk penjara. Jadi momen-momen indah, di mana 100 laki-laki saling mengeroyok satu sama lain sudah berlalu.

Simak lebih banyak foto di bawah. Wawancara dilakukan oleh Sam Eliot. Jangan lupa follow fotografer Sam Elliot di Instagram.

EevdSXQL54KAoW514G9B1bJF5plwcq1zfEXX6FA5WoQMfrSi303gHg5IwLQokcpGUPhXDVvn-D6RQ7wgcpC1oWH7bt7YDLnjRfukWCD3mgIOaRgvdUHb6JT8loYXHVuFuqbHn5Yp
1555297644525-IMG_5602
1555297685256-IMG_5569
1555297721883-IMG_2134
1555297739271-IMG_8639

Artikel ini pertama kali tayang di VICE Australia.