Cerita Horor

Kisah Bloody Mary: Arwah Penunggu Cermin yang Menghantui Anak-Anak di Seluruh Dunia

Berbagai negara memiliki versi Bloody Mary/Candyman masing-masing. Tapi satu yang pasti jangan pernah memanggil namanya di depan cermin.
TH
ilustrasi oleh Tom Harwood
Ilustrasi cermin toilet dengan tulisan Blood
Ilustrasi: Tom Harwood

Bloody Mary, itulah panggilannya. Jangan pernah sebut nama hantu perempuan ini di depan kaca kalau tidak mau digentayangi. Bloody Mary yang haus darah akan menghabisi siapa saja yang mengusik ketenangannya.

Ketika sekolah di Mumbai dulu, teman-temanku bertukar cerita horor untuk menakuti satu sama lain. Nama penunggu cermin ini sering keluar dari mulut mereka. Tak ada satu pun dari kami yang tahu siapa Bloody Mary, atau dari mana hantu itu berasal. Yang kami ketahui hanyalah perempuan bernama Mary tewas dalam kecelakaan di dekat sekolah. 

Iklan

Suatu hari, segerombolan anak cowok menggantung tangan mereka di atas bilik kamar mandi untuk nge-prank seseorang. Mereka membuat suara menakutkan seolah-olah arwah Bloody Mary bergentayangan. Ada juga yang menulis “Aku akan menghabisi darahmu” dengan tinta merah darah di cermin toilet sekolah.

Prank-nya semakin lama semakin parah. Kepala sekolah sampai turun tangan dan mengatakan “Bloody Mary” cuma nama minuman agar anak-anak tak lagi ketakutan. 

Aku kira cerita horor ini hanya tersebar di sekolah India, tapi ternyata seluruh dunia telah mendengar kisah Bloody Mary.

Margot Pradels, 19 tahun, menceritakan versi yang sering dia dengar di Prancis. Katanya, Bloody Mary baru akan pergi setelah gelang yang menyangkut di tangannya terlepas. “Ada siswi yang mengaku pernah memanggil Bloody Mary di toilet sekolah, tapi arwahnya terjebak di sana karena orang itu tidak berhasil melepas gelangnya,” kenang Pradels. “Tak ada yang berani masuk toilet itu setelahnya.”

Di Dubai, lelaki 23 tahun bernama Zain Fiaz mengatakan kaca di toilet sekolahnya retak karena anak-anak meneriakkan nama Mary. Sementara itu, Alex Groce, 25 tahun, mendengar suara gedoran setelah teman-temannya memanggil nama hantu perempuan di kamar mandi sekolah. “Teman-temanku lari histeris, mengklaim melihat Bloody Mary,” kata perempuan yang pernah bersekolah di Denver, AS. “Aku takut pergi ke toilet itu setelahnya.”

Siapa sebenarnya sosok mengerikan ini? Kenapa anak-anak di seluruh dunia ketakutan dengannya?

Iklan

Ritual pemanggilan setan di depan kaca kamar mandi telah terjadi sejak abad ke-18. Namun, asal-usulnya tetap tidak diketahui. Satu versi mengisahkan Bloody Mary sebagai jelmaan Mary Worth, perempuan yang dituduh penyihir dan dieksekusi dalam pengadilan Penyihir Salem pada 1962. Legenda lain mengatakan Bloody Mary merupakan julukan yang diterima Ratu Pertama Inggris, Mary Tudor, setelah membantai 280 umat Protestan yang dituduh memeluk aliran sesat. Dia hanya berkuasa selama lima tahun (1553-1558).

Versi terakhir tersebar di sekolah Liam Skillen di East Midlands, Inggris. “Aku belajar di sekolah Katolik, dan legenda ini sangat menonjol di sana,” tutur lelaki 22 tahun itu. “Legendanya sudah ada sejak tahun 80-an — semua orang yang sekolah di sana masih mengingatnya. Kalian harus [memanggil namanya] beberapa kali di toilet lantai bawah karena gelap, tapi aku rasa hantu itu merupakan penampakan Ratu Mary I.”

Hantu perempuan ini bahkan telah merasuki budaya pop; dari film Candyman yang terinspirasi oleh legenda urban itu, hingga serial TV populer macam Supernatural, The X Files dan Charmed. Jay Wall, yang bekerja di sekolah menengah di Luton, London, pernah mendengar cerita Bloody Mary pada waktu yang hampir bersamaan. “Kayaknya aku baru kelas lima atau enam,” ujarnya. “Aku terlalu takut untuk memanggilnya. Candyman dirilis saat itu, dan jelas berasal dari sini.”

Iklan

“Cerita rakyat, seperti Bloody Mary, biasanya tersebar dari mulut ke mulut,” terang Dr Daniel Compora, associate professor prodi Sastra Inggris Universitas Toledo di Ohio. “Cerita-cerita itu cenderung memiliki satu konteks yang kuat, seperti jenis kelamin atau lokasi geografis. Ketika kisah berpindah dari satu komunitas ke komunitas lain secara lisan, kisah itu menjadi legenda yang bermigrasi. Karena itulah legendanya sama di berbagai tempat.”

Rhiannon Bevan, jurnalis 22 tahun dari Inggris, mengatakan rumor yang dipercaya murid-murid Ipswich adalah Bloody Mary akan datang membunuhmu. Menariknya, cerita yang didengar ibunya—yang juga lulusan Ipswich—pada 1987 sedikit berbeda.

“Ibu bilang kalian bisa melihat wajah calon suami jika memanggil namanya di depan cermin saat Halloween. Adik perempuanku juga sekolah di sana, tapi dia tidak pernah mendengar rumor Bloody Mary,” ungkapnya.

Namun, di tempat lain, legenda itu masih terus berkembang. “Anakku yang baru delapan tahun bercerita sepulang sekolah, temannya menantang dia memanggil ‘Bloody Mary’ di depan kaca,” Jay memberi tahu VICE. “Aku tidak menyangka masih ada yang percaya.”

Menurut Jay, tampaknya beberapa legenda urban tak pernah lekang oleh zaman.