Misi Luar Angkasa

Material Aneh Temuan Misi Luar Angkasa Cina di Permukaan Bulan Akhirnya Terkuak

Roket penjelajah Yutu 2 Cina menemukan benda berkilau Juli lalu, dan gambar terbaru ini memungkinkan kita melihat apa sebenarnya benda itu.
Material aneh yang ditemukan Yutu 2 pada Juli
Material aneh yang ditemukan Yutu 2 pada Juli. Gambar: versi yang disempurnakan oleh Daniel Moriarty/Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard (Gambar asli: Program Eksplorasi Bulan Cina)

Masih ingat dengan material aneh yang ditemukan misi penjelajahan Cina? Benda mirip gel tersebut kini bisa dilihat lebih jelas dengan gambar yang sudah disempurnakan belum lama ini.

Yutu 2 menemukan material misterius pada Juli, setelah melakukan perjalanan ratusan meter di permukaan Bulan. Chang’e-4 meluncurkannya pada Januari, dan menjadi misi pertama dalam sejarah yang menjelajahi sisi terjauh Bulan.

Iklan

Sebagaimana dijelaskan Program Eksplorasi Bulan Cina, tim Chang’e-4 menunda penjelajahannya agar mereka dapat mengamati material “gel” tersebut secara lebih dekat.

Publikasi ilmiah Cina Our Space membagikan gambar lebih jelasnya pada 8 Oktober di situs media sosial Weibo. Material tersebut ditemukan oleh Andrew Jones dari Space.com, yang rutin melaporkan soal benda aneh sejak beberapa bulan lalu.

Geolog Dan Moriarty dari Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard menyempurnakan gambar menjadi beberapa versi dengan menyesuaikan kecerahan, kontras, dan fitur lainnya.

Moriarty mengatakan dalam email, tekniknya memiliki keterbatasan karena gambar tersebut kemungkinan dikompresi menjadi JPEG dan tak punya bilah skala.

Meskipun demikian, gambar terbarunya menguatkan dugaan sebelumnya bahwa material tersebut berupa residu kaca hasil tabrakan meteorit pada permukaan Bulan, yang menjelaskan mengapa ada di tengah kawah. Hal tersebut bisa juga merupakan batuan basaltik yang terbentuk ketika Bulan masih aktif secara vulkanik.

“Bentuk fragmennya lumayan mirip benda lain di area tersebut,” Moriarty memberi tahu Space.com. “Sejarah materialnya sama dengan benda-benda lain. Bisa jadi itu serpihan dari tubrukan di permukaan Bulan, sama seperti tanah di sekitarnya.”

Serpihan kaca, baik dari tabrakan meteorit maupun aktivitas vulkanik purba, relatif umum ditemukan di Bulan. Dua astronot terakhir yang berjalan di Bulan, Eugene Cernan dan Harrison Schmitt dari misi Apollo 17, menemukan sepetak “tanah oranye” dari ledakan vulkanik yang terjadi lebih dari tiga miliar tahun lalu.

Yutu 2 dan induknya Chang’e-4 baru dibangunkan setelah dua minggu beristirahat untuk menghindari suhu dingin malam hari di Bulan. Semoga penjelajah ini bisa memberikan lebih banyak gambar dan data dari sisi terjauh Bulan.

Artikel ini pertama kali tayang di Motherboard