FYI.

This story is over 5 years old.

Kejahatan Perbankan

Apa Istimewanya Teknik Pembobolan ATM yang Dilakukan Kerabat Jauh Prabowo?

Ramyadjie Priambodo sampai punya mesin ATM sendiri. Tapi ternyata modus macam itu biasa saja di dunia skimming. Kasus ini jadi ramai karena Prabowo Subianto dan organisasi Tidar diseret-seret.
Ramyadjie Priambodo, kerabat jauh Prabowo Subianto, membobol ATM dengan teknik skimming kartu
Ilustrasi ATM yang tak bisa diakali dengan teknik skimming di Rumania. Foto oleh Bogdan Cristel/Reuters

Ramyadjie Priambodo, kerabat jauh calon presiden Prabowo Subianto, ditangkap Polda Metro Jaya 26 Februari lalu. Polisi punya bukti dia rajin membobol mesin ATM sejak 2018. Untuk melancarkan aksinya, Ramyadjie sampai memiliki mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) sendiri yang ditaruh di kamar apartemennya.

Kenapa harus punya ATM? Menurut pengakuannya pada polisi sih buat latihan sebelum praktik menggasak mesin asli. Belum jelas dari mana Ramyadjie bisa memperoleh mesin ATM itu. Mirip banget lah sama film Ocean 11 yang sampai bikin replika brankas buat berlatih membobol rekening nasabah.

Iklan

Selama beraksi, tersangka selalu menggunakan masker dan hijab hitam buat menyamar. Awalnya modus itu sukses, dan bikin Ramyadjie ketagihan. Lelaki yang resminya berprofesi sebagai wiraswasta itu beraksi puluhan kali tanpa kendala berarti, sebelum akhirnya dicokok aparat di apartemennya tanpa perlawanan. Selama dua bulan pertama 2019 saja, dia beraksi empat kali dan berhasil menggasak uang hingga Rp300 juta.

Setelah ditelaah lagi, modus yang dilakukan Ramyadjie sebenarnya enggak baru-baru amat. Ia melakukan teknik yang disebut skimming alias melakukan duplikasi kartu ATM milik orang lain yang bisa digunakan untuk menarik uang.

"Polda Metro Jaya terima laporan masalah skimming itu dari salah satu bank swasta [BCA]. Laporan itu hal yang biasa ya, bukan istimewa. Setelah dilakukan penyelidikan, kami menangkap seseorang berinisial RP di sebuah apartemen di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, pada 26 Februari," kata juru bicara Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Argo Yuwono.

Selain menyita mesin ATM milik Ramyadjie, polisi juga membawa kartu ATM duplikat, peralatan skimming, dan hijab untuk menyamar. Mesin ATM tersebut dalam kondisi offline saat ditemukan polisi. Dari mana si Ramyadjie punya mesin ATM di kamarnya? Apa dari hasil membobol juga?

Mesin ATM logikanya enggak dijual bebas. Yaiyalah, siapa juga yang mau beli mesin ATM kalau bukan manajemen bank. Ternyata cukup gampang lho menemukan penjual ATM di internet. Di situs jual beli Alibaba misalnya, mesin ATM bekas dijual di kisaran harga $500 - $3.000 per unit.

Iklan

Kasus Ramyadjie jadi sorotan nasional karena enggak cuma berputar di soal kepemilikan mesin ATM. Status Ramyadjie yang masih kerabat dengan Prabowo bikin keruh suasana menjelang pilpres.

Dikutip dari MetroTV, Ramyadjie adalah mantan bendahara Tunas Indonesia Raya (Tidar), organisasi sayap pemuda pendukung Gerindra. Aksi pembobolan oleh Ramyadjie tersebut, di media sosial, lantas dituding demi membiayai kampanye Gerindra jelang pilpres 2019. Rumor itu segera dibantah oleh Wasekjen Partai Gerindra Andre Rosiade.

Dia mengatakan Ramyadjie tak memiliki kaitan apapun dengan Gerindra dan kegiatan kampanye pilpres. Apalagi kalau sampai dianggap sering berhubungan dengan Prabowo dan Hashim Djojohadikusumo selaku adik ketua umum Gerindra tersebut.

"Silakan pihak kepolisian proses secara hukum, ini tidak ada urusan dengan politik dengan BPN, tidak ada urusan dengan Tidar dengan Gerindra, dengan Pak Hashim," kata Andre.

Gerindra sejak akhir pekan lalu, ketika kasus ini ramai diberitakan media, berusaha mengecilkan faktor kekerabatan antara tersangka dengan patron politik mereka. "Kalaupun dibilang kerabat itu kerabat jauh. Dan bukan keponakan," kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad saat dikonfirmasi Tirto.id.

Polisi pun memastikan tak ada kaitan politik dari tindak kejahatan Ramyadjie. "Pengakuanya untuk keperluan pribadi," kata Kombes Aryo Yuwono dalam jumpa pers.

Uang yang dia bobol juga dipakai untuk membeli Bitcoin. Ramyadjie ditengarai aparat sering membeli data-data nasabah untuk skimming dari komunitas di deep web. Nah, transaksi ini menggunakan Bitcoin.

Pendek kata, sebetulnya ini kasus kriminal standar, dan tidak secanggih yang dibayangkan orang. Nasibnya apes saja karena ternyata punya hubungan dengan politikus yang sedang berlaga dalam pilpres 2019.