Kim Oh No

Nama Merek Pakaian Dalam Kim Kardashian Bikin Orang Jepang Ngamuk

Gimana ga ngamuk, seleb narsis istrinya Kanye ini menjuluki korset rancangannya sebagai 'Kimono'.
Nama Merek Pakaian Dalam Kim Kardashian Bikin Orang Jepang Ngamuk
Foto Kim Kardashian saat memakai gaya rambut cornrow yang menuai kontroversi oleh Francis Specker/PA Wire Press Association via AP Images

Selasa (25/6) pekan ini, Kim Kardashian meluncurkan merek baru bisnis pakaian dalam yang sudah beberapa tahun dia geluti. Seharusnya sih enggak ada masalah ya. Suka-suka dia dong mau bisnis apa aja.

Eh, nyatanya tak sampai 24 jam, merek baru istri Kanye West itu segera menimbulkan kontroversi.

Pakaian dalam perempuan rancangan Kardashian itu dikasih nama 'Kimono'—tentu karena unsur nama Kim. Ide sang selebgram itu sontak membuat banyak warga negara Jepang kesel.

Iklan

Di Jepang, kimono dianggap sebagai pakaian nasional, hanya dikenakan di acara-acara penting seperti pernikahan dan pemakaman. Warga Jepang kecewa setelah tahu rancangan “pakaian dalam” Kim—yang lebih menyerupai korset dekade 50'an tapi dibuat dengan bahan dari 2019 itu—memakai istilah 'kimono' secara kurang terhormat.

"Kami hanya mengenakan kimono untuk merayakan momen panjang umur, pertumbuhan anak-anak kami, pertunangan, pernikahan, wisuda, dan pemakaman. Kimono itu pakaian istimewa yang pasti diwariskan dari generasi ke generasi," kata Yuka Ohishi, perempuan asal Jepang, saat diwawancarai BBC. "Pakaian dalam [Kardashian] bahkan tidak mirip dengan kimono — dia hanya memilih kata itu karena mengandung ‘Kim'. Dia sama sekali tidak menghormati arti kimono di kebudayaan Jepang."

Tak lama kemudian, netizen asal Negeri Matahari Terbit mulai memposting tagar #KimOhNo. Di setiap cuitan akun resmi KIMONO yang mengumumkan koleksi pakaian dalam tersebut, netizen bersatu mengkritik produknya. Lebih runyamnya lagi, Kim terlanjur mendaftarkan merek dagang untuk berbagai produk yang mengandung kata ‘kimono,’ berpotensi melarang produk lain menggunakan kata tersebut.

"Kim Kardashian sangat tidak menghormati [kimono] yang merupakan ekspresi identitas Jepang. Kata itu tak patut dijadikan hak milik bisnis Kim Kardashian," ujar Profesor Sheila Cliffe dari Universitas Jumonji Jepang, saat diwawancarai BBC.

Iklan

Kim berulang kali banjir kritikan karena mencuri unsur kebudayaan-kebudayaan lain buat bisnisnya. Sebelumnya, dia sempat dirundung netizen karena mengenakan gaya rambut cornrow dan kepang yang khas milik komunitas Afrika Amerika.

Kim juga pernah dikritik karena memakai hiasan kepala suku Indian (yang khusus dipakai dalam acara pernikahan) ketika menghadiri acara gereja suaminya. Kim sendiri sampai sekarang belum menanggapi kontroversi pemakaian nama Kimono jadi merek pakaian dalamnya.

Hingga artikel ini dilansir, dia hanya mengetwit: "Ada Fakta menarik tentang KIMONO™, Kanye sendiri yang melukis logonya."

Oke deh.

Artikel ini pertama kali tayang di VICE News