FYI.

This story is over 5 years old.

Pencurian Pesawat

Kisah Tragis Richard Russell, Petugas Bandara yang Nekat Mencuri Pesawat Komersial

Lelaki 29 tahun itu mampu menerbangkan pesawat yang ia curi berkat video game, melakukan manuver gila di udara, lalu pamitan pada petugas ATC Washington. Tindakannya membuat sistem pengamanan pesawat jadi sorotan.
Drew Schwartz
Brooklyn, US

Salah satu insiden paling gila sepanjang sejarah industri penerbangan dunia belum lama ini terjadi tanpa banyak sorotan media. Seorang lelaki 29 tahun mencuri sebuah pesawat turboprop komersial—ya, kalian tidak salah baca. Pesawat Bombardier Dash 8 yang bisa menampung 80-an penumpang ditambah kru itu dikendarai pelaku tanpa izin, dibawa mengangkasa, lalu akhirnya dijatuhkan di sebuah pulau kosong. Peristiwanya terjadi Jumat 10 Agustus 2018 lalu, di Bandara Internasional Seattle-Tacoma, Negara Bagian Washington, Amerika Serikat. Sang pelaku, bernama Richard Russell, sehari-hari bekerja sebagai petugas ground handling bandara.

Iklan

Penyelidik kepolisian setempat dibantu Biro Kepolisian Federal (FBI) berusaha mencari benang merah dari aksi gila tersebut. Mengapa Russell tiba-tiba terpikir mencuri pesawat, serta nekat menerbangkannya padahal dia tidak memiliki lisensi pilot sama sekali.

Berdasarkan laporan CNBC, pesawat yang dicuri itu milik maskapai Horizon Air. Russell juga karyawan maskapai tersebut selama tiga tahun terakhir. Tugas utama Russell adalah mengatur keluar masuknya bagasi dari kargo pesawat. Beberapa menit sebelum kejadian, Russell baru saja selesai bekerja untuk shift-nya hari itu. Mendadak dia berbelok dari ruang ganti, masuk ke area garbarata pesawat (dan tentu saja tak ada masalah karena dia dikenal semua petugas keamanan serta memiliki kartu akses). Dia masuk ke kokpit pesawat yang sedang parkir tanpa ada yang menjaga. Peristiwanya terjadi pada Jumat sore, cukup cepat, dan sedikit sekali yang menyadari Russell mengendarai traktor untuk menarik pesawat Bombardier tersebut dari posisi taxi menuju ke landasan pacu. Ketika pesawat sudah sempurna berada di landas pacu, Russell tanpa ragu menerbangkannya.

Di udara, dia membuat pesawat tersebut melakukan manuver-manuver gila. Penduduk dan petugas di darat, yang akhirnya menyadari telah terjadi pencurian gila, merekam laju pesawat yang dikemudikan Russell bergerak ibarat manusia mabuk.

"Jujur saja, ketika saya melihatnya, beberapa manuver sangat sulit dilakukan dan nampak luar biasa seakan-akan dikendalikan pilot profesional," kata Gery beck, CEO maskapai Horizon Air saat jumpa pers sehari usai kejadian. "Saya tidak tahu dari mana Russell memiliki kemampuan menerbangkan pesawat komersial sampai seperti itu."

Iklan

Polisi pun bergerak cepat menggeledah kediaman Russell, meneliti catatan harian hingga medsosnya, kemudian menyimpulkan kalau lelaki yang belum berkeluarga ini punya kecenderungan "ingin bunuh diri." Kesimpulan itu diperkuat rekaman percakapan antara Russell dan petugas pengatur lalu lintas udara (ATC) Bandara Seattle.

Dari kokpit, Russell ternyata bersedia bicara dengan petugas ATC. Dia menjamin tidak akan menyakiti siapapun selama mencuri pesawat. Dia juga panjang lebar menceritakan ambisinya melakukan manuver "barrell rolls" di udara memakai pesawat tersebut. Russell mengaku pada petugas ATC, kalau dia belajar menerbangkan pesawat hanya dari video game. Dia sudah siap dipenjara kalau akhirnya bisa mendarat dengan selamat. Dalam beberapa menit percakapan mereka, si maling eksentrik ini mengaku tersentuh melihat video induk paus pembunuh yang terus menunggui bangkai anaknya selama dua minggu.

Di akhir pembicaraan dengan ATC, ternyata Russell tidak berniat mendaratkan lagi pesawat tersebut. Dia bilang ingin "merasakan momen kedamaian" lalu pesawat dia arahkan terbang menghujam bumi. Kalimat terakhir yang dia sampaikan ke petugas bandara via radio adalah "sampai jumpa dan selamat malam!" Semua percakapan tersebut mengindikasikan Russell memang memiliki gangguan kejiwaan.

"Aku tahu ada banyak orang yang peduli padaku selama ini. Mereka pasti kecewa ketika tahu aku mencuri pesawat dan menerbangkannya," kata Russell dalam rekaman percakapan bersama ATC. "Aku ingin minta maaf kepada keluarga, teman, dan semua yang dirugikan oleh tindakanku ini. Beginilah aku, lelaki yang ternyata bobrok otaknya."

Iklan

Setelah satu jam lebih berputar-putar di udara, Russell menjatuhkan pesawat tersebut di pulau kecil dekat kawasan Puget Sound. Pesawat komersial ini hancur berkeping-keping. Setibanya di lokasi FBI menemukan kotak hitam dan potongan tubuh manusia. Tidak ada korban jiwa selain Russell.

Tindakan Russell, yang barangkali mengalami depresi sampai nekat mencuri pesawat, adalah kisah tragis tersendiri. Namun keberhasilannya menerbangkan pesawat yang sedang parkir dan tidak terjaga membuat pengamat industri penerbangan khawatir. Artinya, aksi macam ini bisa saja ditiru oleh orang lain, termasuk kelompok teroris maupun pelaku kejahatan. "Saya terkejut setelah menyadari kalau pesawat sangat mudah dicuri," begitu bunyi esai pakar penerbangan yang menulis kolom untuk CNN.

Faktanya memang demikian. Masuk bandara itu sulitnya minta ampun. Tapi kalau kau petugas dengan kartu akses, dan biasa mondar-mandir di area parkir pesawat, masuk ke dalam kokpit bukan masalah besar. Tak banyak orang tahu, menurut CNN, mayoritas pintu pesawat sangat jarang digembok. Pesawat juga tidak butuh kunci seperti mobil untuk dihidupkan. Kenapa? Karena butuh kartu akses berlapis hanya untuk mencapai pintu kokpit. Sayangnya, orang dalam memang bisa melakukan tindakan nekat macam ini. Russell termasuk di antaranya.

"Menghidupkan mesin pesawat memang cukup dengan menekan beberapa tombol saja," kata Debra Eckrote, dari Badan Kesalamatan Transportasi Nasional AS (NTSB) saat dihubungi terpisah. "Jadi, prasyarat menerbangkan pesawat adalah ada pemahaman dasar soal meningkatkan kecepatan di landas pacu, taxi, serta take off. Petugas ground handling rata-rata tahu prinsip dasar tersebut."

Merujuk laporan New York Times, petugas FBI kini sedang mengevaluasi sistem pengamanan Bandara Seattle. Harapannya, insiden serupa tidak terulang di bandara lain. Russell mungkin mengidap gangguan jiwa dan beruntung tidak mencelakakan orang lain. Tapi bayangkan orang senekat Russell melakukannya sambil membawa jet komersial yang penuh penumpang—sebuah skenario tragedi yang jauh lebih mengerikan dari kisah yang barusan kalian baca.

Follow Drew Schwartz di Twitter.