The VICE Guide to Right Now

Teknologi CCTV Baru dari Cina Sanggup Memantau Orang Hingga Jarak 45 Kilometer

Berbekal laser dan algoritma berbasis kecerdasan buatan, kamera ini membuat Tiongkok semakin ekstrem mengawasi perilaku warganya sendiri.
Shamani Joshi
Mumbai, IN
Sistem CCTV Baru Cina Bisa Memantau Orang Hingga Jarak 45 Kilometer
Foto ilustrasi via Pixabay  

Pemerintah Tiongkok sepertinya suka banget memantau warganya yang melakukan aktivitas sehari-hari. Berbekal perangkat canggih dan sistem pengenal wajah, Tiongkok menuju ke masa depan yang amat distopian. Negeri Tirai Bambu ini sudah menggunakan ranking sosial untuk menentukan ketaatan warga, sekaligus aktif memonitor warga minoritas Islam di Provinsi Xinjiang. Seakan tak cukup, sekarang Cina punya teknologi kamera pengintai (CCTV) yang amat canggih.

Iklan

Peneliti Zheng-Ping Li dari University of Science and Technology di Shanghai, menciptakan kamera yang mampu memindah gerakan seseorang dari jarak 45 kilometer. Saking canggihnya, kamera ini tetap bisa secara jelas merakam aktivitas dalam kondisi perkotaan yang penuh kabut, yang biasanya menyusahkan pengambilan potret jarak jauh.

Teknik ini didasarkan pada kisaran dan deteksi laser, atau lidar, sehingga subyek gambar mendapat tambahan penerangan cahaya laser. Kamera ini juga memanfaatkan detektor foton dan algoritma untuk menciptakan gambar kualitas tinggi yang disusun dengan data dari berbagai titik.

Ditopang software gating, teknik ini juga mengontrol ‘suara’ yang ditangkap oleh si kamera CCTV. Dengan mengubah waktu gating, kamu bisa membangun sebuah foto dalam citra tiga-dimensional.

Sebenarnya penjelasan teknis di atas enggak penting. Tapi perlu disebutkan juga bila tim peneliti berhasil menggunakan laser infra merah dengan panjang gelombang 1.550 nanometer, sebuah teleskop astronomis dengan apertur 280 milimeter, serta algoritma berbasis kecerdasan buatan untuk menciptakan gambar dalam kualitas tajam sekalipun jaraknya jauh. Informasi yang penting, perangkatnya berfungsi.

Untuk mengujinya, tim Ping-li memasang sistem ini di lantai 20 sebuah bangunan di pulau Chongming, pesisir Kota Shanghai, dan mengarahkannya ke gedung Penerbangan Sipil Pudong yang jaraknya sekitar 45 kilometer.

Perangkat ini hanya sebesar kardus sepatu, jadi bisa dibawa kemana-mana dan digunakan untuk pengawasan jarak jauh, pengawasan dari langit, dan pengidentifikasian subjek. Harga perangkat ini juga dikabarkan cukup murah.

Artinya, ongkos Tiongkok memantau warganya sendiri dalam masa depan totalitarian, tampaknya murah meriah.

Follow Shamani Joshi di Instagram.

Artikel ini pertama kali tayang di VICE ASIA.