Pandemi Corona

Trump Akui Sengaja Remehkan Bahaya Covid-19 Agar Rakyat AS Tidak Panik

Pengakuan itu disampaikan Trump pada jurnalis senior Bob Woodward pada Februari lalu. Kini, Amerika adalah negara dengan kasus penularan dan kematian nomor satu di dunia.
Cameron Joseph
Washington, US
Presiden Trump Sengaja Remehkan Bahaya Covid-19 Agar Rakyat AS Tidak Panik di wawancara Bob Woodward
Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat jumpa pers di Gedung Putih pada 7 September 2020. Foto via Getty Images

Presiden Amerika Serikat Donald Trump ternyata sempat membuat pengakuan penting pada Februari 2020, ketika diwawancarai jurnalis senior Bob Woodward. Trump mengaku sejak awal sudah mendapat informasi ilmiah bila Novel Coronavirus jenis baru itu bisa menular dengan cepat, serta amat mematikan. Namun dia pilih membuat pernyataan publik dengan nada sedikit menyepelekan supaya masyarakat tidak panik.

“Sampai kapanpun saya bakal terus mengecilkan risiko penyakit itu, karena saya tidak suka bila terjadi kepanikan,” kata Trump dalam wawancara yang direkam pada Maret 2020. Rekaman itu mencuat ke publik, setelah Woodward mempromosikan materi buku terbarunya kepada CNN dan Washington Post.

Iklan

Orang nomor satu di AS itu sudah mendapat informasi ahli kesehatan sejak awal Januari 2020, bahwa pandemi akan melanda dunia. Woodward mendapat info pembanding soal situasi ini, dari Robert O’Brien yang menjabat sebagai penasehat keamanan Presiden Amerika. “Saya memang sempat bilang [ke Trump] di bulan itu bahwa pandemi ini merupakan tantangan terbesar yang akan dia hadapi sepanjang menjabat,” kata O’Brien.

Trump di masa-masa awal pandemi, mengucapkan berbagai pernyataan nyeleneh bahwa Covid-19 hanya flu biasa. Dia pun berulang kali berbeda pendapat dengan Anthony Fauci, Kepala Lembaga Penyakit Menular AS, yang sejak awal meminta pemerintah Amerika serius menerapkan lockdown serta menjalankan tes PCR massal.

Kini, memasuki September 2020, Amerika menjadi pusat penularan Covid-19 terparah secara hitungan per kapita di dunia. Total kasus penularan positif mencapai 6,8 juta, sementara lebih dari 191 ribu orang meninggal akibat virus corona di Negeri Paman Sam.

Berkebalikan dari pernyataannya yang sering mengecilkan efek Covid-19, Trump saat diwawancarai Woodward mengakui bahaya nyata virus tersebut. “Covid-19 jelas jauh lebih mematikan dibanding flu biasa,” kata Trump dalam rekaman yang kini jadi perdebatan di Internet.

Banyak orang mempersoalkan keputusan Woodward yang baru sekarang merilis rekaman tersebut. Sebab, andai rekaman itu dibocorkan sejak Maret, publik bisa menekan pemerintah Amerika agar lebih serius menangani pandemi corona.

Namun Woodward beralasan sebagai jurnalis dia harus memverifikasi dulu semua informasi, termasuk ucapan narasumber yang dia dengar langsung, benar-benar akurat. Woodward dikenal publik sebagai jurnalis yang dulu masuk dalam tim koran Washington Post yang berhasil mengungkap skandal Watergate, memaksa Presiden Amerika Richard Nixon mundur pada 1974.

Artikel ini pertama kali tayang di VICE News